Tuesday 11 December 2012

Workshop Pengembangan Sistem MRV

Putussibau. Sebagai bagian dari pengembangan sistem Monitoring, Reporting dan Verifikasi (MRV) untuk REDD+ Kabupaten Kapuas Hulu perlu mengembangkan sistem pengukuran cadangan karbon serta perhitungan Reference Emission Level (REL). Untuk itu digelar Workshop Pengembangan Sistem MRV yang dibuka Drs H Hasan M MSi, Kepala Dinas Perkebunan dan Kehutanan (Disbunhut) Kapuas Hulu, Senin (10/12) di Aula BAPPEDA.
Sebagai pelaksana workshop ini Disbunhut Kapuas Hulu, GIZ Forcline, dan DPMU. Dimana peserta 20 dari SKPD Kapuas Hulu district, lima dari tingkat nasional dan provinsi, serta 10 dari swasta dan LSM. Sementara presenter terdiri dari satgas REDD+, Pokja REDD Kalbar, BPKH, Disbunhut Kapuas Hulu, NPMU, dan GIZ-Forclime.
Dalam sambutannya, Hasan mengatakan kita patut bersyukur bahwa Kapuas Hulu dikarunai dan dianugrahi sumberdaya hutan yang cukup luas. Oleh karenanya kita wajib mengurusnya secara optimal dan memanfaatkannya secara berkelanjutan serta dijaga kelestariannya untuk kesejahteraan masyarakat. Sehingga bisa dinikmati bagi generasi sekarang maupun mendatang. "Sebagaimana diamanatkan UU Nomor 41/1999 tentang kehutanan pasal 3, dimana penyelenggaraan kehutanan bertujuan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat yang berkeadilan dan berkelanjutan," ujarnya.
Untuk mewujudkan visi Bupati Kapuas Hulu 2010 - 2015, salah satu upaya penyelenggaraan kehutanan kabupaten yang berkelanjutan dan berwawasan lingkungan, yang dilaksanakan Disbunhut adalah melakukan pengembangan upaya uji coba melalui Demonstrative Activities REDD+ di Kapuas Hulu. Dimana upaya ini dilakukan untuk memperoleh strategi pengelolaan hutan lestari dan berwawasan lingkungan untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat yang mendukung pengurangan emisi gas rumah kaca. "Hal ini juga selaras dengan penugasan menteri kehutanan kepada kabupaten sesuai Permenhut P.7 tahun 2012, dimana kabupaten diminta melaksanakan pengukuran simpanan karbon dan persiapan pelaksanaan pemantauan simpanan karbon dari kawasan hutan di Kapuas Hulu," papar Hasan.
Melalui workshop ini, untuk peningkatan kualitas hasil kegiatan, lanjut Hasan, kami berusaha menggali aspirasi dan usulan dari para stakeholder untuk pengembangan upaya uji coba REDD+ melalui demonstrative activities di Kapuas Hulu. Sehingga pada akhirnya diperoleh strategi pengelolaan hutan lestari dan berwawasan lingkungan untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat yang mendukung pengurangan emisi gas rumah kaca, yang sesuai dengan karateristik Kapuas Hulu melalui kolaborasi berbagai sektor pembangunan.