Monday 15 December 2014

Kapuas Hulu Upayakan Pemijahan Ikan Ringau Pertama di Dunia

Putussibau. Sejak Kamis (11/12) Balai Benih Ikan (BBI) Kelansin kedatangan empat orang peneliti dari Balai Penelitian dan Pengembangan Budidaya Ikan Hias (BP2BIH) Depok, Jawa Barat, yaitu Ahmad Musa, M Zamroni, Slamet Sugito, dan Achmadi Rinal. Kedatangan mereka ini untuk melakukan pemijahan ikan ringau hingga Rabu (17/12) nanti. Bila berhasil, ini merupakan pemijahan ikan ringau pertama di dunia.
"Penelitian ini merupakan kerja sama antara BP2BIH Depok dengan Dinas Perikanan Kapuas Hulu, yang dimulai pada tahun 2014 ini," ujar Ahmad Musa, Ketua Tim Peneliti, saat ditemui sedang melakukan penelitian Ikan Ringau di BBI Kelansin, Sabtu (13/12) kemarin.
Menurut Musa, sebenarnya di BP2BIH Depok sudah mencoba melakukan pemijahan ikan ringau. Hanya saja hanya sebatas bertelur dan keluar sperma, tetapi belum terjadi pembuahan. Sebab ikan yang didapat dari alam seperti ikan ringau butuh adaptasi untuk pemijahan. "Karena Kapuas Hulu dekat sumbernya, yaitu habitatnya di Danau Sentarum, sehingga diharapkan pemijahan ini dapat cepat. Kalau ini berhasil, maka ini pemijahan ikan ringau pertama di dunia," ungkapnya.
Sementara hasil penelitian, kata Musa, induk ikan ringau yang ada belum bisa sampai tahap pemijahan. Sebab, kematangan Gonet belum maksimal. "Makanya untuk saat ini, ikan ringau yang ada akan diperbaiki manajemennya, mulai dari pakan, lingkungan, aspek repreduksinya, dan lain-lain," jelas Musa.
Namun, Musa optimis pihaknya akan berhasil melakukan pemijahan ikan ringau ini. Yang penting dijalani sesuai prosedur. "Di sini kita tidak hanya mengembangkan ikan ringau, tapi juga melakukan peningkatan manajemen pendukung budi daya, misalnya pemantapan teknologi kultur artemia," tuturnya.
Saat ini, sambung Musa, kerjasama yang dilakukan masih dalam tahap riset. Dimana di Kapuas Hulu diharapkan adanya data pendukung. Sementara BP2BIH Depok membawa teknologi dan teknik-teknik dasar. "Hebatnya Pemda Kapuas Hulu yang proaktif datang ke BP2BIH Depok untuk meminta bantuan pengembangan ikan hias. Walaupun teman-teman di sini sudah bisa melakukan teknik dasar penelitian ikan," ucap Musa.
Peneliti BP2BIH ini merupakan kedatangan yang kedua kalinya. Rencananya pada tahun depan mereka akan datang lagi untuk melanjutkan penelitian. Musa berharap, mudah-mudahan Pemda Kapuas Hulu memberikan respon positif. "Kendala sempat ada seperti mati listrik, tapi bisa diatasi dengan genset. Termasuk kendala akses yang jauh sehingga mengakibatkan susah mendapatkan bahan-bahan, tetapi sebelumnya sudah dipersiapkan teman-teman di sini," demikian Musa.

No comments:

Post a Comment