Friday 25 April 2014

TNI Bagikan Bendera Merah Putih di Perbatasan

"Sejengkal Tanah Bertaruh Nyawa"
Badau. Dandim 1206/Putussibau, Letkol Inf Vivin Alivianto memimpin upacara pengibaran bendera merah putih daerah di perbatasan, Kamis (17/4) kemarin sekitar pukul 07.00 dilapangan PLB Badau. Pada kesempatan itu, Dandim juga membagikan 500 helai bendera merah putih kepada lima kecamatan perbatasan.
Selain Dandim 1206/Psb selaku intruktur upacara, hadir pula Camat Badau Drs Salahudin, Kapolsek Badau, Danki 143/TWJ Satgas Pamtas RI-Malaysia Kapten Inf Ari, Perwakilan perusahaan perkebunan sawit, veteran dan lainnya. Sementara peserta yang dilibatkan pada apel besar ini mulai anggota Libas Yonif 143/TWJ, Polsek Badau, pegawai kecamatan, pegawai rumah sakit bergerak Badau, seluruh perangkat desa kecamatan Badau, pegawai bea cukai, imigrasi, karantina, pelajar dan lainnya. "Keberadaan kita diwilayah perbatasan ini merupakan kebanggaan yang patut kita hargai dan jaga kemurniannya," kata Dandim mengawali amanat.
Tugas utama sebagai insan yang berada di serambi negara adalah menjaga kedaulatan dan berfungsi sebagai indikator keamanan nasional. Bila masyarakat perbatasan lengah, dapat menjadi salah satu kelemahan yang akan dimanfaatkan oleh pihak-pihak tertentu bahkan negara lain untuk menguasai negara indonesia. "Untuk itu, saya selaku komandan kewilayahan yang bertanggungjawab langsung dengan keamanan dan pertahanan diwilayah perbatasan ini, maka saya sampaikan kepada peserta upacara satu semboyan yang kita gunakan sebagai pemersatu hati dan fikiran yaitu, Sejengkal Tanah Bertaruh Nyawa," tegas vivin.
Semboyan "Sejengkal Tanah Bertaruh nyawa" ini, lanjut Dandim, harus dapat diwujudkan dalam bentuk kerjasama yang baik dalam setiap memecahkan permasalahan diwilayah masing-masing serta diwujudkan dalam bentuk kekompakan dalam melaksanakan kerjasama secara benar dan terarah. Untuk itu, Dandim mengajak kepada seluruh komponen agar senantiasa peduli kepada setiap perkembangan situasi yang terjadi disekitarnya. Sehingga segala ancaman sekecil apapun yang membahayakan kedaulatan negara dapat diantisipasi secara cepat dan dapat ditangani dengan tepat. "Wilayah perbatasan merupakan wilayah yang rentan dengan kegiatan-kegiatan illegal, baik illegal logging, illegal minning dan illegal trafficking. Kegiatan ini harus mendapatkan atensi atau perhatian dari kita semua, sehingga sendi-sendi kehidupan masyarakat dapat dijaga keutuhannya. Tanpa bantuan dari masyarakat, kami sebagai prajurit tidak akan dapat melaksanakan tugas secara optimal," terang vivin.
Usai pengibaran bendera, Dandim 1206/Psb melakukan tatap muka dengan tokoh agama, tokoh adat dan tokoh masyarakat. Dandim pun membagikan 500 helai bendera merah putih kepada lima kecamatan yang berada di kawasan perbatasan.