Sunday 30 September 2012

Bolder Mempersempit Ruang Gerak Teroris

Putussibau. Dengan dibukanya PLB Badau bukan mempermudah keluar masuknya teroris. Malahan akan memperkecil ruang mereka. Demikian dikatakan Wakil Bupati Kapuas Hulu Agus Mulyana SH.
"Dengan dibukanya PLB Badau bukan malah memudahkan keluar masuknya teroris. Sebaliknya mereka tidak akan gampang keluar masuk. Jangankan teroris, kita saja mau keluar masuk melalui border Badau akan sulit, karena pengawasannya akan lebih ketat," ujar Wakil Bupati Agus Mulyana SH, menjawab awak media.Dengan dibukanya border Badau, segala sesuatunya mesti resmi. Baik arus lintas orang maupun barang. Dan tidak akan ada lagi namanya jalan tikus."Harapan kita, sebelum border dibuka kita sama-sama keluar masuknya orang, barang dan sebagainya ke Kapuas Hulu ini," tandasnya.
Himbauan ini diberikan agar masyarakat Kapuas Hulu berhati-hati. Bahwa tidak disangka-sangka baru-baru ini teroris berhasil digerebek di Kalbar, yaitu Kabupaten Melawi. "Oleh karena itu kita mesti berjaga-jaga dan berhati-hati. Ketika melihat orang baru agar segera melapor ke ketua RT atau Kepala Dusun (Kadus)," imbaunya.
Begitu juga kepada pendatang baru mesti segera melapor ke RT atau Kadus setempat. Hal ini dilakukan untuk menghindari kecurigaan masyarakat kepada pendatang baru. Sehingga datanya terdata di RT atau Kadus setempat. Menurut Wabup ini tidak ada maksud lain, yaitu hanya guna menjaga keamanan di daerah Kapuas Hulu serta menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. "Kita juga minta masyarakat jangan gampang curiga. Ketika melihat orang baru, tanpa melaporkan mengambil tindakan sendiri, saya kira itu tidak tepat juga. Yang jelas dikomunikasikan dengan baik terhadap aparat setempat, baik pemerintahan desa dan sebagainya," imbau Agus. 
Ditempat terpisah, Yohanes Telajan SSos, Kasubag Program dan Keuangan Kecamatan Empanang mengingatkan perusahaan sawit yang ada di wilayahnya memperhatikan benar-benar karyawannya. Hal ini juga guna menjawab isu teroris yang diberitakan telah merambah ke Kalbar, terutama wilayah perkebunan sawit. Pasalnya Perkebunan sawit yang ada kebanyakan menggunakan  tenaga kerja dari luar. "Di Kecamatan Empanang sendiri ada beberapa perusahaan perkebunan sawit dan diperkirakan seribuan orang pekerjanya. Yang kita harapkan mereka melaporkan keluar masuk tenaga kerja ke aparat pemerintakecamatan, termasuk juga Polsek dan Koramil," tegasnya.
Hal ini sangat perlu disampaikan Yohanes, lantaran ia sudah pernah berusaha meminta data jumlah karyawan ke perusahaan perkebunan di Kecamatan Empanang. Namun sampai sekarang ini tidak dipenuhi. "Jangan sampai ada masalah baru lari ke kita. Untuk itu, kita harap perusahaan membantu pemerintahan kecamatan mengenai perkembangan jumlah tenaga kerja. Ini tidak lain hanya untuk data kita di kecamatan," sesalnya.

Friday 28 September 2012

BBI Klansin Panen Ikan Arwana

Klansin.  Setelah berhasil memijah sejumlah ikan spesifik lokal, kali ini BBI Klansin berhasil mengembangbiakkan ikan arwana merah. Kamis (27/9) malam kemarin. Petugas BBI Klansin melakukan panen anakan ikan arwana super red dari indukan yang ada disalah satu kolam.
Sebanyak 32 ekor anakan ikan arwana berhasil di keluarkan dari mulut pejantan yang telah cukup umur untuk di keluarkan. Namun hanya 29 anakan yang berhasil selamat, sedangkan tiga anakan mati. Panen anakan ikan arwana itu di saksikan langsung Kepala Dinas Perikanan Kapuas Hulu, Drs Mohammad Zaini MM. Hadir juga Kepala BBI Klansin, Ruslan SPi, dan sejumlah petugas BBI lainnya.
prosesi mengeluarkan anakan ikan arwana dari dalam mulut arwana pejantan tidak memakan waktu lama. Hanya dalam dua kali tangkapan, seluruh anakan ikan berhasil di keluarkan. Waktu cukup lama dibutuhkan untuk menangkap ikan pejantan yang membawa anakan tersebut. Setidaknya empat orang petugas turun ke dalam Koran untuk memegang jaring yang telah di siapkan. Seorang petugas lagi menangkap dan memegang serta mengeluarkan anakan ikan dari dalam mulut ikan yang membawanya. Dari dalam kolam, anakan itu kemudian di masukkan ke dalam kantong berisi air dan oksigen. Kemudian di masukkan ke dalam aquarium yang telah di siapkan.
Kadis Perikanan  Kapuas Hulu mengaku puas atas kinerja yang telah di lakukan jajaran BBI Klansin. Keberhasilan panen ikan arwana ini sudah ketiga kalinya dan diibaratkan oase di tengah padang pasir. “Di tengah kondisi seperti sekarang ini, jajaran BBI masih terus menunjukkan eksistensinya. Kita semua tahu, bahwa di BBI ini masih banyak prasarana dan sarana yang kurang. Tapi jajaran BBI mampu melaksanakan kinerja dengan baik di tengah keterbatasan. Salah satu buktinya, ikan arwana yang kali ini kembali menelurkan anaknya,” ujar Drs Mohammad Zaini MM.
Mengingat nilai ekonomisnya cukup tinggi dan pasarannya masih bagus, pengembangbiakan ikan arwana akan menjadi perhatian serius pihaknya saat ini dan masa mendatang. Sehingga selayaknya ikan arwana akan menjadi salah satu andalan. Apalagi mengingat, dirinya memiliki program dimana BBI Klansin harus menjadi salah satu sektor perikanan yang harus mampu menyumbangkan PAD.  “Demikian juga dengan pengembangbiakan ikan spesies lokal lainnya seperti ikan ulang uli, ikan semah dan ikan belidak yang nilai ekonomisnya juga bagus. Intinya, kita berkeinginan BBI ini merupakan salah satu sektor penghasil bagi PAD Kapuas Hulu,” harapnya.
Sementara itu, Kepala BBI Klansin, Ruslan SPi, mengatakan bahwa ikan arwana yang berhasil menelurkan anakan baru merupakan indukan ikan arwana yang sudah cukup lama dipelihara pihaknya. Dimana ikan-ikan yang ada merupakan sisa indukan yang pernah dilakukan pengadaannya beberapa tahun silam.  Hanya saja banyak indukan yang mati, sehingga sisa yang ada dipelihara secara intensif. Hasilnya, sudah tiga kali ini meneluarkan anakan. “Anakan ikan arwana itu nantinya sebagian akan di pelihara dan di jadikan calon indukan baru. Sedangkan sebagian akan di pasarkan. Hasil pemasaran anakan ikan arwana itu rencananya akan di pergunakan untuk biaya operasional BBI Klansin,” jelasnya.

Wednesday 26 September 2012

Sungai Sedik Simpan Potensi Wisata

Selain Danau Sentarum, di Lanjak Kecamatan Batang Lupar Kabupaten Kapuas Hulu Provinsi Kalbar terdapat potensi wisata lain. Yaitu Sungai Sedik, yang berada di kaki bukit genting Lanjak. Jika di tata dan terkelola dengan baik, Sungai Sedik bisa menjadi salah satu tujuan wisata.
Sungai Sedik berada tepat di pinggir jalan Negara lintas utara di kawasan Lanjak. Dari arah Kota Putussibau, Sungai Sedik berada di sebelah kanan. Sebelum masuk kawasan Genting Lanjak. Posisinya mengikuti kontur perbukitan yang ada di sisi jalan. Di satu bagiannya, ada bangunan pendopo yang dibangun. Ada plang pemberitahuan kegiatan dari salah satu LSM luar negeri di kawasan itu. Ada jalur jalan setapak untuk turun dari arah jalan menuju ke sungai. Gemuruh air yang mengalir di antara bebatuan terdengar jelas dari jalan Negara lintas utara yang ada di atasnya.
Pemandangan sungai sedik ini cukup eksotis. Air mengalir di antara bebatuan. Mengalir kearah seperti telaga atau kolam yang cukup besar. Kemudian dari arah telaga itu mengalir lagi ke bawahnya. Di kawasan itu, sering di gunakan warga yang berlalu lalang untuk singgah. Sekeder beristirahat hingga mandi di airnya yang jernih nan sejuk. Termasuk saya pun pernah berkesempatan merasakan sejuk dan nyamannya mandi air sungai sedik yang mengalir di celah-celah batu itu.
Hanya sayang, di lokasi tersebut kondisinya masih benar-benar alamiah. Belum ada sentuhan yang berarti. Padahal, jika di kemas dengan baik, kawasan itu dapat menjadi wisata peristirahatan atau persinggahan. Bisa saja pemerintah membangun jalan turun yang baik. Membersihkan rimbunan belukar di kiri dan kanan jalan. Kemudian membangun pendopo yang lebih refresentatif, serta membangun lokasi toilet umum. Sebab, untuk mencapai Sungai Sedik dari kota Putussibau tidaklah begitu jauh. Dengan perjalanan darat menggunakan kendaraan roda empat bisa di tempuh dalam waktu 2 jam. Masyarakat Kota Putussibau bisa menjadikan Sungai Sedik sebagai tujuan berlibur di akhir pekan. Bahkan tidak menutup kemungkinan dengan penataan dan pengelolaan yang baik, bisa menarik wisatawan dari mancanegara, khususnya Malaysia. Yang jaraknya cukup dekat hanya dalam waktu 1 hingga 1,5 jam saja dari Lubok Antu, Malaysia. Apalagi bila PLB Badau dibuka nantinya. Tinggal pemerintah daerah atau elemen masyarakat lainnya saja yang mau bergerak melakukan penataan dan pengelolaannya.

Moral Kontraktor Menentukan Mutu Proyek

Putussibau. Kepala Dinas Bina Marga dan Pengairan Kabupaten Kapuas Hulu, Ana Mariana ST MM, mengatakan ketidakpuasan terhadap mutu pekerjaan proyek tidak melulu dibebankan kepada lemahnya pengawasan dari dinas, melainkan lebih ditentukan oleh moral si penyedia jasa itu sendiri atau yang lebih kita kenal dengan istilah kontraktor.
Apa yang diungkapkan oleh satu-satunya kepala dinas perempuan di lingkungan pemerintahan kabupaten Kapuas Hulu ini sangat lah rasional.  Sebab, sejak awal penawaran hingga pembuatan kontrak kerja, segala sesuatu yang berkaitan dengan pekerjaan suatu proyek sudah di atur dengan jelas dan transparan. “Seyogyanya penyedia jasa berpedoman pada kontrak kerja, sehingga tidak terjadi temuan terhadap pekerjaan yang tidak sesuai bestik dan lain sebagainya. Dalam hal ini moral si penyedia jasa sangat menentukan kualitas pekerjaan,” ujarnya.
Sistem pengawasan yang dilaksanakan oleh Dinas Bina Marga dan Pengairan, lanjut Ana sejauh ini sudah berjalan sangat baik, efektif dan objektif.  “Prinsipnya kami hanya membayar sesuai dengan kontrak kerja. Jika pekerjaan melenceng dari kontrak kerja tidak akan kita bayar,” tegas Ana.
Terkait memblack list suatu perusahaan, menurut Ana hal ini bisa saja dilakukan jika sudah memenuhi unsur. “Maksudnya memenuhi unsur, kita ada tim auditor untuk menentukan layak atau belum suatu perusahaan di black list. Sejauh ini sudah ada satu perusahaan yang tidak diperbolehkan untuk mengikuti proses pelelangan selama satu tahun anggaran,” jelas Ana yang enggan menyebutkan nama perusahaan tersebut.
Selain itu, kata Ana, dirinya sudah pernah memerintahkan suatu perusahaan yang harus menghancurkan dan mengulang kembali pekerjaannya karena tidak sesuai dengan kontraktor kerja. Bahkan pihaknya baru akan membayar suatu proyek, jika pekerjaan sudah selesai mencapai 90 persen sesuai kontrak kerja. Untuk itu Ana menghimbau kepada seluruh penyedia jasa agar bekerja benar-benar sesuai dengan kontrak kerja yang sudah di sepakati dan di tanda tangan. “Saya berharap agar seluruh penyedia jasa dapat bekerja penuh rasa tanggung jawab demi pembangunan di kabupaten Kapuas Hulu yang efektif, efesien dan demi kemaslahatan orang banyak. Siapa lagi yang kita andalkan untuk membangun daerah kalau bukan kita sendiri. Aneh jika kita sendiri yang menghancurkan daerah kita,” papar Ana.

Monday 24 September 2012

Listrik Malaysia Pun Byarpet

Putussibau. Listrik Malaysia yang digunakan PLN untuk mengaliri masyarakat perbatasan ternyata byarpet juga. Setidaknya dua bulan terakhir ini yang telah dirasakan masyarakat Kecamatan Badau.
 "Permasalahan di Badau menurut Muspika dan masyarakat disana sudah dua bulan ini listrik byarpet. Sementara listrik itu kita beli dari Malaysia. Saya pun tidak tahu apa penyebabnya," ujar Agus Mulyana SH, Wakil Bupati Kapuas Hulu, Jumat (21/9).
Namun hal ini telah telah Agus bicarakan dengan PLN Cabang Putussibau. Menurut PLN Cabang Putussibau, ini bukan masalah jaringan, tapi kemungkinan karena adanya kelebihan daya. Sehingga penggunaan dayanya kelebihan, maka listrik akan jatuh atau mati. "Kondisi seperti ini saya harap PLN mesti cepat mengantisipasinya," tukasnya.
Hal ini disampaikan Wabup lantaran tidak lama lagi akan dilakukan louching pembukaan PLB Badau. Baik itu louching antara Kalbar dengan Serawak, maupun Indonesia dengan Malaysia. Namun karena persoalan ini antar negara, sehingga PLN Cabang Putussibau tidak bisa memutuskannya. "Karena ini wewenang pusat, mesti PLN pusat pula yang membicarakannya dengan pihak listrik Malaysia. Sehingga jangan sampai, kita dianggap menggunakan listrik yang lebih. Padahal korbannya masyarakat atau konsumen kita sendiri," harap Agus.
Terkait pembukaan PLB Badau, dipaparkan Wabup, rencananya tanggal 25 September akan dilakukan rapat persiapan louching antar Kalbar dan Serawak. Rapat dengan pihak Serawak-Malaysia ini akan dihadiri Badan Pengelola Perbatasan (BPP) Provinsi Kalbar dan BPP Kabupaten Kapuas Hulu. "Kita belum tahu, kapan akan louchingnya, karena melalui rapat nanti itu lah akan ditentukan kapan. Namun menurut perkiraan kemarin louching pada bulan Oktober, tapi ini juga tergantung kesiapan kedua gubernur antara Kalbar dengan Serawak," jelasnya.
Sementara untuk louching antara Indonesia dengan Malaysia, direncanakan Bulan Desember. Bahkan Agus telah menghadiri pertemuan di Jakarta dengan Mendagri, BNPP serta lintas kementerian dan lembaga lainnya. Dari hasil pertemuan itu, untuk pembukaan PLB Badau antara negara akan dibicarakan lagi. Namun yang paling penting dengan dibukanya PLB Badau, pihak Indonesia mesti mempersiapkan segala sesuatunya. "Bila beberapa bulan yang lalu, kita menganggap pihak Malaysia belum siap. Malahan ternyata sekarang ketika saya mengunjungi border, baik infrastruktur, sarana dan prasarana serta SDM mereka yang lebih siap. Sementara kita masih belum. Untuk itu selaku pemerintah Kabupaten Kapuas Hulu, agar hal-hal yang berkaitan dengan pembukaan border ini seperti sarana prasarana termasuk segala karantina, costoms, imigrasi dan lainnya sudah mempersiapkan diri," terangnya.