Thursday 18 December 2014

Malam Ta'ruf Kontingen FSBM ke-X, Tuan Rumah Kapuas Hulu Gelar Saprahan

Putussibau. Festival Seni Budaya Melayu (FSBM) tingkat Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar) ke-X tahun 2014 di Kabupaten Kapuas Hulu siap digelar. Untuk menyambut seluruh kontingen, Pemkab Kapuas Hulu menggelar malam ta’ruf, Rabu (17/12) malam di Pendopo Bupati. Ribuan kontingen yang hadir disajikan makanan dengan saprahan yang merupakan ciri khas melayu Kalbar.
Para kontingen disambut langsung Bupati Kapuas Hulu, AM Nasir SH dan Wakil Bupati Agus Mulyana SH MH, serta seluruh Kepala SKPD di Lingkungan Pemkab Kapuas Hulu. Malam ta’ruf yang penuh keakraban tersebut dihadiri pula Ketua Umum MABM Kalbar, Prof Dr Chairil Efendi dan beberapa pengurus lainnya. Bahkan hadir pula mantan Bupati Kapuas Hulu Abang Tambul Husin serta para tokoh melayu Kalbar.
Menurut Bupati Kapuas Hulu yang juga Ketua Umum MABM Kapuas Hulu, AM Nasir, FSBM diselenggarakan bukan hanya untuk bertanding dan berlomba, tapi juga menjalin silaturahmi sesama melayu di Kalbar. “Momen ini juga dapat menjadi saling tukar informasi khazanah melayu Kalbar,” katanya.
Pada FSBM ke-IX di Sambas, Nasir meminta menjadi tuan rumah berikutnya. Selain untuk bergantian jadi tuan rumah, agar kabupaten/kota lain di Kalbar sekali-kali ke Kapuas Hulu. “Kalau selama ini kami ke kota, sekali-kali orang kota ke hulu,” ujar Bupati Nasir.
Kapuas Hulu, kata Nasir, selalu berupaya mengikuti even-even di kabupaten/kota lain di Kalbar. Dengan banyaknya kehadiran kontingen yang ada ini, membuat Bupati Kapuas Hulu bangga. Walaupun sepertinya kabupaten Sanggau tidak hadir. “Kalau tidak salah Kabupaten Sanggau tidak ikut, karena sampai kini belum ada berita,” ujarnya.
Secara geografis, Kapuas Hulu berada paling timur di Kalbar dan berbatasan dengan negara Malaysia. Kapuas Hulu juga memiliki dua taman nasional, yaitu Taman Nasional Danau Sentarum (TNDS) dan Taman Nasional Betung Kerihun (TNBK). TNDS ini sangat luar biasa unik, bahkan Malaysia membuat danau yang mirip dengan Danau Sentarum. Termasuk merupakan habitat ikan air tawar terlengkap di dunia. “Sebagai kabupaten yang multi etnis dan agama, Kapuas Hulu kehidupannya menyejukkan,” ungkap Nasir.
Kapuas Hulu memiliki makanan khas yaitu kerupuk basah. Saat ini sedang diupayakan mengurus HAKI kerupuk basah. Kabupaten paling timur Kalbar ini terkenal pula dengan madunya, dan banyak lagi ciri khas dari Kapuas Hulu. “Besok (hari ini, red) kita akan sajikan 1.100 lungkung (batang) kerupuk basah untuk kontingen,” papar Nasir.
“Pada malam ta’ruf ini kami sengaja menggelar saprahan. Ini untuk menggali lagi budaya melayu yang mulai hilang. Kapuas Hulu coba menggali kembali makan bersaprah, karena ini budaya melayu. Perkembangan zaman, makan dengan saprahan ini berangsur-angsur mulai hilang,” sambungnya.
Bupati berharap even dua tahun sekali ini semakin baik. Untuk itu, Nasir meminta dukungan semua pihak, agar FSBM ini berlangsung sukses. FSBM akan diawali dengan pawai budaya. Kemudian akan dilanjutkan dengan pembukaan pameran dan peninjauan stand. Yang menarik pada saat itu akan dirangkaikan dengan pembagian kerupuk basah sebanyak 1.100 lungkung. Baru pada malam harinya FSBM akan dibuka secara resmi di lapangan sepak bola Gelora Uncak Kapuas.

No comments:

Post a Comment