Wednesday 24 April 2013

Empat Motif Khas Kapuas Hulu Miliki HAKI

*Dilauching Oleh Bupati
Putussibau. Dewan Kerajinan Nasional daerah (Dekranasda)  Kapuas Hulu melauching empat motif khas Kapuas Hulu, Senin (22/4) pagi kemarin di Gedung Indor, Putussibau. Motif-motif yang telah memiliki Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI) ini dilauching langsung oleh Bupati Kapuas Hulu AM Nasir SH.
Menurut Ketua Dekranasda Kapuas Hulu,  Erlina Wati Nasir SH, kepengurusannya yang dikukuhkan pada tanggal 4 Oktober 2011, sebelumnya telah melaksanakan event perlombaan desain motif Kapuas Hulu. kemudian diperoleh empat finalis, yaitu Bunga Tabur, Kait Tiga, Bunga Kerawit Kuncung (Buah Bunut), serta perpaduan motif dan ikan silok (arwana). Hingga akhirnya terbentuklah  empat motif khas Kapuas Hulu yang  terdiri dari 18 warna, yaitu Motif Arwana Melingkar, Bunga Tabur, Dayung Sifat, dan Kait Tiga
“Kemudian pada tahun 2011 juga, kita mengusulkan pendaftaran ciptaan dan pembuatan HAKI dan Alhamdulillah keempat motif tersebut saat ini telah memiliki surat pendaftaran ciptaan Kementerian Hukum dan HAM. Hal ini tentu saja sebagai apresiasi kepada para pencipta motif khas Kapuas Hulu, sehingga memotivasi untuk bekerja dan berkarya lebih baik lagi kedepannya,” terangnya saat lauching yang dihadiri Wakil Bupati Agus Mulyana SH, Ketua DPRD Ade M Zulkifli SAP beserta anggota, Dandim 1206/PSB Letkol Inf H Jayusman, Kapolres Kapuas Hulu AKBP Dhani Kristianto SIK, Danyon 644/WLS Mayor Inf Vivin Alivianto, serta tamu undangan lainnya.
Dikatakan perempuan yang menjabat Ketua TP PKK ini, perjuangan untuk memperoleh HAKI ini tentu saja tidaklah mudah. Segenap daya dan upaya untuk meyakinkan kepada semua pihak telah pula dilakukan dengan merumuskan setiap kegiatan dari Dekranasda Kapuas Hulu kedalam beberapa program yang sejalan dengan pemkab Kapuas Hulu. selanjutnya hal yang tidak kalah pentingnya juga adalah kerja keras para perancang (desainer) lokal dengan ketelitian dan keuletan serta nilai seni yang dimiliki menjadikan perpaduan keanekaragaman alam yang dimiliki dengan sentuhan estitika seni budaya lokal melahirkan nilai karya yang tinggi.
Dalam rangka memperingati HUT Deskranasda tahun 2012, Dekranasda Kapuas Hulu mengikuti pameran tingkat provinsi dan nasional. Dimana pada pelaksanaannya Kapuas Hulu mendapat anugrah untuk mewakili provinsi Kalbar dalam memperagakan motif tenun sidan dengan pragawatinya Nyonya Ria Paryadi, istri Wakil Walikota Pontianak. “Selanjutnya dalam kesempatan itu pula, Kapuas Hulu juga memperoleh penghargaan Brunai Award of Excellence for Handi Craft 2012, South-East Asia Programe dengan Keban Bronai By Ms. Siti Rajemah,” jelas Erlina.
Esensi motif khas Kapuas Hulu berdasarkan surat pendaftaran ciptaan ke Kemenkumham, merupakan perpaduan kekayaan dan keanekaragaman alam di Bumi Uncak Kapuas.  Dengan menunjukkan keunikan dari motof yang dimiliki menjadikan perbedaan tersendiri dan beberapa daerah, baik serumpun wilayah Kalbar maupun luar Kalbar. Kemudian sebagai upaya pelestarian nilai seni dan budaya daerah motif khas ini, tentunya turut mewakili keberagaman suku dan budaya yang ada di Kapuas hulu, yang dalam implementasinya sehari-hari dapat hidup rukun dan damai dalam kerangka NKRI. “Dengan melihat begitu kental nilai seni dan budaya yang tertuang lewat hasil cipta dan karya para pencipta motif khas ini, maka sebagai wujud atensi dan apresiasi, maka pada hari ini Dekranasda Kapuas Hulu mewngadakan lauching motif khas Kapuas Hulu, hal ini terselenggara tentunya melalui perencanaan dimulai dari persiapan, pemilihan dan penentuan bahan kain/testil pencetakan motif dalam variasi warna dan jenis yang berbeda, sehingga kesemuanhya dapat kita saksikan pada hari ini,” tuturnya.
Erlina mengharap motif-motif khas Kapuas Hulu yang telah memiliki HAKI ini dapat diterima khalayak ramai. Bukan hanya untuk masyarakat Kapuas Hulu, tapi juga provinsi dan bahkan tingkat nasional. Apalagi dari segi harga terbilang masih terjangkau. “Kegiatan lauching ini merupakan juga salah satu strategi pemasaran kita,” kata istri Bupati Kapuas Hulu ini. 

Sementara, Bupati AM Nasir SH mengharapkan ada partisipasi dan dukungan instansi-instansi yang ada di Kapuas Hulu untuk mengembangkan motif khas Kapuas Hulu.
“Untuk tahap awal, kita harap SKPD, instansi vertikal, pihak bank dan sekolah-sekolah yang ada di Kapuas Hulu agar ada partisipasi sebagai bentuk dukungan terhadap motif-motif khas Kapuas Hulu ini. Dengan demikian diharapkan testil motif-motif khas Kapuas Hulu dapat berkembang dilingkungan kerjanya masing-masing. Kalau kabupaten lain ada dan bisa, mengapa kita tidak. Karena ini merupakan ciri khas masing-masing daerah, termasuk Kabupaten Kapuas Hulu,” katanya.
Dijelaskan Bupati, sebenarnya sebelumnya sudah ada motif batik Kapuas Hulu. Namun motif tersebut belum dipatenkan atau memperoleh Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI). “Alhamdulilllah saat ini Kapuas Hulu sudah memiliki motif khas yang telah memperoleh HAKi. Bahkan ada empat motif yang memperoleh HAKI. Dengan banyaknya motof ini supaya, ada banyak pilihan motof bagi penggunanya,” ujarnya.
Mendapatkan HAKI ini melalui proses yang panjang, yaitu mulai dari mengadakan perlombaan desain. Dari hasil perlombaan itu, kemudian dilakukan penyempurnaan dan akhirnya didaftarkan ke Kementerian Hukum dan HAM untuk memperoleh HAKI. “Pemda tentu sangat mensuport dan mendukung, tapi tentu ini kita serahkan ke Dekranasda dalam pengelolaannya dan kita sokong dengan dana pemerintah daerah.  Begitu pula untuk motif-motif lain agar dikembangkan, kita serahkan ke Dekranasda termasuk bagaimana memasarkannya,” pungkas Nasir.
Diungkapkan Bupati, sebenarnya lauching ini direncanakan awal diadakan di provinsi. Tapi mengingat waktu dan pertimbangan berbagai hal akhirnya dilaksanakan di Putussibau.  “Atas nama pemerintah daerah Kapuas Hulu  menyambut baik acara lauching ini. Mudah-mudahan membawa manfaat dan berkah,” tukasnya.
Setelah memiliki HAKI motif khas Kapuas Hulu, Bupati mengharap dapat dilanjutkan dengan mematenkan ikan arwana dan kerupuk basah. Untuk itu secara khusus, Bupati meminta kepada Dinas Perdagangan, perindustrian, dan Koperasi (Disperindagkop) Kapuas Hulu untuk secepatnya mematenkan ikan arwana dan kerupuk basah. “Jangan sampai habitat ikan arwana di Kapuas Hulu, tapi daerah lain yang memiliki hak patennya. Begitu pula dengan kerupuk basah,” jelas Nasir.
Usai lauching motif khas Kapuas Hulu, digelar peragaan busana yang menggunakan motif khas Kapuas Hulu. Selanjutnya dilakukan lelang bahan testil yang dipandu Bupati dan Ketua Dekranasda Kapuas Hulu.