Sunday 28 April 2013

Kapuas Hulu Berkomitmen Tinggi Menjaga Lingkungan

Putussibau.  Kabupaten Kapuas Hulu berkomitmen tinggi dalam menjaga lingkungan. Hal ini dapat dibuktikan dengan adanya pencanangan Kapuas Hulu sebagai kabupaten konservasi.
Menurut Bupati, masyarakat Kapuas Hulu secara turun termurun telah berusaha menjaga dan melestarikan lingkungan. Mereka telah mengenal hak ulayat masyarakat, tembawang, bahkan sampai ke danau-danau lindung yang kesemuanya ditujukan untuk perlindungan. “Saya sebagai pemimpin wilayah tetap berkomitmen untuk terus menjaga dan melestarikan lingkungan yang ada di Kapuas Hulu. apalagi Kapuas Hulu sudah mendelegrasikan sebagai Kabupaten Konservasi. Tidak hanya itu, Kapuas Hulu juga termasuk paru-paru dunia dan HOB (Heart of Borneo),” kata AM Nasir SH, pada saat acara memperingati Hari Bumi Internasional, Jumat (26/4) sekitar pukul 14.00 di Gedung Indor.
Namun ini perlu komitmen dan dukungan semua, baik pemerintah daerah, pemerintah pusat, masyarakat maupun NGO-NGO. Sebab Bupati menyadari dengan keterbatasan dana dan sarana prasarana, usaha pelestarian lingkungan tentu memerlukan pemikiran dan kerja keras dari semua pihak. “Saya tidak menghendaki adanya sikap yang saling menyalahkan tentang masalah lingkungan yang ada ditempat kita. Tetapi alangkah bijak, jiwa kita semua merasa terpanggil dan turut ambil bagian dalam usaha pelestarian lingkungan ini. Kita berkewajiban menjaga lingkungan, namun disatu sisi lain, kita juga harus dapat menciptakan lapangan pekerjaan bagi masyarakat kita. Dengan demikian, baik disadari maupun tidak, keinginan dan kebutuhan  mereka untuk merusak lingkungan dapat kita minimalisir,” terang Bupati, pada saat acara yang turut dihadiri Kepala Kantor Lingkungan Hidup Kapuas Hulu Dini Ardianto SIP, Dandim 1206/PSB, dan lainnya.
Sebagai kabupaten konservasi, Komitmen Kapuas Hulu sudah jelas terhadap lingkungan. Selain dua taman nasional, Kapuas Hulu memiliki hutan dan danau lindung. Dimana kawasan ini tidak dapat diganggu gugat. Namun disisi lain, ada Areal Penggunaan Lain (APL) yang boleh digarap pemerintah Kapuas hulu untuk kesejahteraan masyarakatnya. “Ada sebagian masyarakat yang sepertinya kurang paham. Bila ada investor perkebunan sawit masuk ke Kapuas Hulu, mulai mereka mempertanyakan, karena daerah ini kabupaten Konservasi. Selain ad ataman nasional, hutan dan danau lindung, tentunya ada APL yang bisa digarap. Karena masyarakat juga perlu kesejahteraan dan peningkatan pertumbuhan ekonomi. Jadi tolong kepada NGO-NGO lingkungan hidup, jangan juga menghambat investor yang mau datang ke Kapuas Hulu,” tegas Nasir.
Bupati menyambut baik dengan diadakan peringatan hari Bumi yang jatuh pada tanggal 22 April ini. Namun ia menyayangkan yang terlibat pada acara memperingati hari bumi ini hanya segelintir instansi dan NGO. Padahal banyak instansi dan NGO yang berkaitan dengan lingkungan berada di Kapuas Hulu. “Balai Besar TNDS dan TNBK serta NGO lingkungan lainnya dimana. Seharusnya mereka ikut berpartisipasi di hari bumi ini, jangan hanya segelintir instansi dan NGO saja,” tukasnya.