Monday 22 April 2013

Konsulat Malaysia Bertandang ke Kapuas Hulu

Putussibau. Konsulat Malaysia bertandang ke Kapuas Hulu. Selain menggelar pertandingan persahabatan badminton, rombongan yang dipimpin Kepala Konsulat Malaysia ini mengunjungi Danau Sentarum.
"Malaysia dan Kabupaten Kapuas Hulu merupakan satu rumpun, satu kultur dan budaya. Apalagi Kapuas Hulu satu daratan dengan Serawak. Bahkan banyak warga Kapuas Hulu memiliki keluarga di Malaysia, baik itu yang beretnis Melayu atau Dayak. Hanya negara yang membedakan," kata Bupati Kapuas Hulu AM Nasir SH, saat malam ramah tamah, Sabtu (20/4) malam di pendopo.
10 orang rombongan tamu ini dipimpin langsung Kepala Konsulat Malaysia Khairul Nazran Abd Rahman. Mereka tiba di Kota Putussibau pada Sabtu siang dan sorenya menggelar pertandingan eksibisi badminton. Sementara pada malam ramah tamah, selain Bupati yang didampingi Erlina Wati Nasir SH, hadir pula Wakil Bupati Kapuas Hulu Agus Mulyana SH, Ketua DPRD Kapuas Hulu Ade M Zulkifli SAP beserta beberapa anggota, Dandim 1206/PSB, Kapolres Kapuas Hulu, instansi vertikal lainnya serta kepala dinas dan kantor dilingkungan pemerintah Kapuas Hulu.
Bupati mengharap dengan kunjungan Konsulat Malaysia ini akan banyak manfaat bagi Pemerintah Indonesia, khususnya Kabupaten Kapuas Hulu dan Kerajaan Malaysia. "Dengan kunjungan ini diharapkan dapat meningkatkan silaturrahmi antara Indonesia dan Malaysia, khususnya Kapuas Hulu dengan Serawak," tukas Nasir.
Walau pun Kapuas Hulu berada paling ujung Kalbar, namun kawasan ini memiliki dua taman nasional, yaitu TNDS dan TNBK. Khusus TNDS, bahkan memiliki jenis ikan air tawar terlengkap. Kapuas Hulu juga habitatnya ikan arwana. "Dan banyak potensi lain di Kapuas Hulu, hanya saja masih banyak yang belum tergarap," katanya.
Bupati menjelaskan saat ini PLB Badau sudah soft louching. Kepada konsulat Malaysia, Nasir mengharap PLB Badau bisa ditingkatkan ke grand louching. Agar kedepannya aktivitas di bolder tersebut bisa lebih padat untuk meningkatkan hubungan masyarakat, baik dibidang ekonomi, pariwisata dan sebagainya. "Dengan kunjungan ini paling tidak bisa melihat langsung kondisi masyarakat dan daerah Kapuas Hulu. Dan kunjungan seperti ini diharapkan dapat terus berlanjut dimasa-masa mendatang," harap Nasir.
Bupati pun secara khusus Bupati meminta kepada Konsulat untuk membantu para TKI, apabila ada permasalahan di Malaysia. "Kita harap melalui konsulat, bisa membantu tenaga kerja kami, apabila ada hal-hal di Malaysia. Sehingga bisa dirundingkan atau dimusyawarahkan agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan," pungkas Nasir.
Sementara itu, Kepala Konsulat Malaysia Khairul mengatakan pihaknya sebenarnya sudah lama merancang kunjungan ke Kapuas Hulu. Walau pun jaraknya jauh dari Pontianak, namun hal tersebut bukanlah suatu permasalahan. "Kita amat berterima kasih kepada pemerintah Kapuas Hulu, karena disambut dengan cemerlang," ujarnya.
Dijelaskan dia, Konsulat Malaysia di Pontianak telah ada sejak tahun1982. Konsulat ini bukan hanya untuk Kalbar,  melainkan seluruh zona Kalimantan. Dengan kunjungan ini diharapkan dapat menjalin hubungan masyarakat dan pembangunan ekonomi antar dua kawasan.
Dengan telah dibukanya bolder di Badau, lanjut Khairul sehingga segala sesuatunya yang berkenaan antar negara menjadi resmi. "Dengan adanya bolder kita berharap pergerakan masyarakat lebih baik. Termasuk TKI, sehingga datang dengan resmi. Karena kalau illegal tidak dapat dilindungi Undang-Undang di Malaysia," jelasnya.
Malaysia dan Indonesia merupakan dua negara yang serumpun. Bahkan Khairul mengaku memiliki darah Indonesia, yaitu Padang. "Saya sebenarnya ada darah Padang. "Kunjungan ini memang yang pertama tapi bukan terakhir. Selepas saya, mungkin ada pebisnis atau investor Malaysia yang akan datang ke Kapuas Hulu. Saya yakin banyak peluang di Kapuas Hulu. Untuk itu kita datang, untuk melihat peluang yang ada di Kapuas Hulu," terangnya.
Pada acara yang penuh keakraban tersebut dilanjutkan dengan tukar cendera mata. Keesokan harinya sebelum kembali, rombongan Konsulat Malaysia berkesempatan mengelilingi Taman Nasional Danau Sentarum (TNDS).