Thursday 15 May 2014

Inilah 30 Anggota DPRD Kapuas Hulu Terpilih

*16 Wajah lama, 14 Wajah Baru
Putussibau. Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabaupaten Kapuas Hulu menggelar Rapat Pleno Penetapan Perolehan Suara dan Kursi Partai Politik serta Penetapan Calon Terpilih Anggota DPRD Kapuas Hulu Hasil Pemilu Tahun 2014, Selasa (13/5) pagi di Aula Hotel Merpati.  Dari rapat yang dipimpin Ketua KPU Kapuas Hulu, Lisma Roliza SH empat komisionernya ini menetapkan 30 Calon terpilih untuk Anggota DPRD Kapuas Hulu. Dari 30 anggota DPRD terpilih tersebut, 16 wajah lama dan 14 wajah baru.
Dari hasil rekapitulasi perolehan suara parpol dan Caleg, akhirnya Partai Persatuan Pembangunan (PPP) menguasai kursi legislatif yang menempatkan anggotanya sebanyak lima orang atau dengan persentase 16,67 persen. Sedangkan Partai Golongan Karya (Golkar) dan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) masing-masing memperoleh empat kursi atau 13,33 persen. Sementara Partai Gerakan Indonesia raya (Gerindra), Partai Demokrat dan Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI), masing-masing memperoleh tiga kursi atau 10 persen.
Selanjutkanya, Partai Nasional Demokrat (NasDem), Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) dan Partai Amanat Nasional (PAN), masing-masing memperoleh kursi di DPRD Kapuas Hulu sebanyak 2 dengan persentase 6,67 persen. Sedangkan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) hanya mampu menempatkan perwakilannya sebanyak satu orang atau 3,33 persen. Sementara Partai Bulan Bintang (PBB), tidak ada satu pun menempatkan perwakilannya di legislatif Kapuas Hulu.
Ada pun 30 calon terpilih DPRD Kapuas Hulu itu dibagi kedalam tiga Daerah Pemilihan (Dapil). Pada Dapil 1 yang menyediakan tujuh kursi, calon terpilihnya adalah Yanto SP dari PDIP dengan perolehan 2.370 suara, Robertus SH dari PDIP dengan perolehan 1.897 suara, H Wan Taufikorahman dari Partai Golkar dengan perolehan 2.344 suara, Baraun AMd dari Partai Gerindra dengan perolehan 1.988 suara, Maura Marselena Hiroh dari partai Demokrat dengan perolehan 1.375 suara,  Joni Kamiso dari PPP dengan perolehan 1.964 suara, dan Antonius L Ain Pamero dari PKPI dengan perolehan 2.269 suara.
Untuk Dapil 2 yang menyediakan 12 kursi, calon terpilihnya adalah Achmad Tarmizi AMd dari Partai NasDem dengan perolehan 1.361 suara,  Alimin dari PKB dengan perolehan 801 suara,  Antonius Tambun SH dari PDIP dengan perolehan 2.182 suara, Januar dari Partai Golkar dengan perolehan 1.936 suara, Drs Mansurudin dari Partai Golkar dengan perolehan 1.389 suara, Hamdi Jafar SSos dari Partai Gerindra dengan perolehan 2.487 suara, Iman Shabirin SPdI dari Partai Demokrat dengan perolehan 1.044 suara, Hairudin SPd dari PAN dengan perolehan  1.613 suara, Erlinawati SH dari PPP dengan perolehan 2.543 suara, Rajuliansyah dari PPP dengan perolehan 2.212 suara, Fabianus Kasim SH dari Partai Hanura dengan perolehan 1.417 suara, dan Antonius Manyu AMd Kep dari PKPI dengan perolehan 2009 suara.
Sementara itu dari Dapil 3, yang menyediakan 11 kursi ada Nurjanah Aini AMD dari Partai NasDem yang memperoleh 1.266 suara, Karyo Sumadi dari PKS dengan perolehan 1.563 suara, Alexander Trifanto dari PDIP dengan perolehan 1.886 suara, Ade M Zulkifli SAP dari Partai Golkar dengan perolehan 1.453 suara, H Muhsin Sag dari Partai Gerindra dengan perolehan 1.670 suara, Ir A Kasmayani MH dari Partai Demokrat dengan perolehan 643 suara, Budiharjo SH dari PAN dengan perolehan 1.400 suara, Samsudin dari PPP dengan perolehan 1.991 suara, M ziani SPdI dari PPP dengan perolehan 2.304 suara, Sitim Harjo dari Partai Hanura dengan perolehan 1.382 suara, dan Cosmas Priyautama dari PKPI dengan perolehan 1.889 suara.
Menurut Ketua KPU Kapuas Hulu Lisma Roliza SH dari calon terpilih ini 53,33 persen atau 16 kursinya ditempati incumbent, sedangkan 46,67 persen atau 14 kursi  lainnya ditempati wajah baru. Untuk keterwakilan perempuan hanya 10 persen saja, karena dari 30 kursi yang ada, hanya tiga orang perempuan yang berhasil menjadi anggota DPRD Kapuas Hulu. Dimana setiap Dapil ada keterwakilan perempuan satu orang. “Jumlah pemilih sebanyak 170.728 yang terdiri dari DPT (Daftar Pemilih Tetap), DPK (Daftar Pemilih Khusus) dan DPTB (Daftar Pemilih Khusus Tambahan (DPKTb). Jumlah pemilih masyarakat yang menggunakan hak pilih sebanyak 145.382 orang dengan suara sah sebesar 140.895. sedangkan tingkat partisipasi pemilih di Kapuas Hulu mencapai 85,15 persen,” terangnya.
Sebelum dilakukan penetapan, sempat KPU Kapuas Hulu melakukan koreksi jumlah pemilih, suara sah dan tidak sah dibeberapa kecamatan. Ini sebelumnya sudah dikoreksi pada tingkat Provinsi Kalbar dan pusat. Namun koreksi ini tidak mempengaruhi jumlah suara sah parpol dan caleg. Kekeliruan ini hanya diakibatkan kesalahan pengetikan.
Pada kesempatan tersebut, Lisma mengucapkan selamat kepada calon terpilih dan diharapkan dapat menjalankan amanah sebagai wakil rakyat. Lisma pun mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu menyukseskan sehingga Pileg 2014 di Kapuas Hulu berjalan aman, baik dan lancar.  “Kepada pemerintah daerah, kepolisian, TNI dan semua elemen, termasuk wartawan yang telah ikut membantu menyukseskan pemilu ini,” katanya.
Penghargaan yang tinggi juga diberikan Lisma kepada masyarakat yang telah menggunakan hak pilihnya. Berkat dukungan masyarakat, tingkat partisipasi pemilih di Kapuas Hulu termasuk yang tertinggi di Kalbar. “Tingkat partisipasi pemilih di Kapuas Hulu sebesar 85,15 persen, ini merupakan tertinggi ketiga di kalbar. Kita harap tingkat partisipasi ini lebih tinggi lagi di saat Pilpres 2014 nanti,” harap Lisma.
Rapat pleno ini dihadiri pimpinan dan saksi parpol serta Panwaslu Kapuas Hulu. Rapat pleno ini pun mendapat pengamanan ketat dari aparat kepolisian. “Tugas kita hanya sampai disini, untuk pelantikan nanti sudah menjadi wewenangnya Sekretaris DPRD Kapuas Hulu,” sambung Lisma.

Kapuas Hulu KLB DBD

Putussibau. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kapuas Hulu menetapkan status Kejadian Luar Biasa (KLB) penyebaran Demam Berdarah Dengue (DBD). Penetapan ini berdasarkan keputusan Bupati Kapuas Hulu Nomor 199 Tahun 2014 tentang Penetapan KLB DBD di Kabupaten Kapuas Hulu yang ditandatangani AM Nasir SH tertanggal 12 Mei 2014.
Menurut Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kapuas Hulu dr H Harisson MKes, penetapan KLB DBD ini berangkat dari jumlah pasien DBD yang terus meningkat sejak minggu keenam hingga minggu kesembilan tahun 2014. Setelah itu, penyebaran sempat turun sebentar di minggu sebelas, namun kembali meningkat ke minggu 18. "Peningkatan ini sampai empat kali lipat dari minggu keempat sebelumnya," katanya, Selasa (13/5).
Dipaparkan Harisson, hingga sampai saat ini DBD telah menyerang 64 orang anak-anak mulai dari usia 5 hingga 17 tahun. Bahkan virus yang disebabkan nyamuk aedes aegypti telah merenggut nyawa seorang anak laki-laki  berusia sembilan tahun yang meninggal di rumah sakit Sintang. "DBD ini banyak ditemukan di Kecamatan Putussibau Utara sebanyak 52 kasus , kemudian di Kecamatan Putussibau Selatan sebanyak 9 kasus dan kalis ada 3 kasus," ujarnya.
Menurut Harisson penetapan KLB memang sudah sewajarnya mengingat peningkatan penyebaran virus DBD. Dengan status KLB, maka akan lebih meningkatkan kewaspadaan, peningkatan penyelidikan epidemiologi, penanggulangan dan pemberantasan DBD. Begitu pula dengan sistem pelaporan dari seluruh Puskesmas ke Dinkes Kapuas Hulu menggunakan pola W1 atau selama 24 jam. "Walaupun penyebaran DBD saat ini hanya di Kecamatan Putussibau Utara, Putussibau Selatan, dan Kalis, status KLB ini menyeluruh untuk Kapuas Hulu," pungkas Harisson.
Dikatakan Harisson, sebelum berubah ke status KLB, pihaknya telah berupaya menghentikan penyebaran DBD, namun sifatnya hanya foging fokus. Dimana fogging hanya dilakukan di rumah pasien dan tempat sekolahnya dengan radius 100 meter, termasuk memberikan penyuluhan. "Ini menunjukkan bahwa kalau hanya foging fokus yang dilakukan tidak efektif. Setelah dinyakan KLB, maka Dinkes Kapuas Hulu akan melakukan fogging massal dilokasi-lokasi yang tinggi di temukan penyebaran DBD. Untuk itu, diharapkan kerjasama masyarakat agar mau rumahnya dilakukan pengasapan," terangnya.
Tapi, lanjut Harisson fogging tentu tidak akan efektif dalam memberantas wabah DBD kalau masyarakat tidak mengambil peran serta dalam Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN). Dari itu, Harisson menghimbau agar masyarakat lebih intensif memperhatikan lingkungan dengan melakukan gerakan 3M Plus. Yaitu menguras tempat penampungan air secara teratur, mengubur barang bekas yang dapat menampung air, menutup rapat tempat penampungan air, dan memberi abate pada tempat-tempat penampungan air. Ini agar tidak ada tempat untuk nyamuk aedes aegypti bersarang dan berkembang biak. "Saya berharap agar masyarakat benar-benar melakukan kegiatan PSN dengan 3M Plus, karena ini lah tindakan yang paling efektif," imbau Harisson.
Disamping melakukan 3M Plus, Harisson juga meminta masyarakat untuk melindungi anak-anak dari DBD dengan cara mengoleskan lotion anti nyamuk atau minyak sereh pada saat ke sekolah atau bermain di luar rumah. "Kami  juga berharap masyarakat tetap menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat. Tanpa peran partisipasi masyarakat DBD tidak akan bisa hilang. Untuk itu kita berharap seluruh lapisan masyarakat agar melakukan gerakan secara bersama, melakukan gotong royong, yang mungkin dipimpin ketua RT/RW untuk membersihkan lingkungan dan memberantas sarang nyamuk," imbaunya.
Harisson pun mengingatkan kepada orang tua, apabila ada anaknya mengalami panas badan yang tidak turun-turun selama dua hari agar segera menghubungi dokter atau pusat layanan kesehatan, sehingga darahnya bisa dicek. Karena kalau sudah dua hari, kalau darah dites, maka akan ketahuan apakah terjangkit DBD atau bukan. “DBD ini kebanyakan menyerang anak-anak, karena anak-anak daya tubuhnya lemah dibandingkan orang dewasa. Untuk itu, orang tua harus waspada terhadap anak-anak agar jangan terinfeksi virus DBD. Bila anak sedang sekolah atau berada diluar, agar diberikan perlindungan,” himbau Harisson lagi.

Wednesday 7 May 2014

Indonesia Darurat Pedofilia

Mencermati fenomena yang terjadi saat ini tidak salah kalau Indonesia dikatagorikan darurat pedofilia. Sebab hanya dalam beberapa pekan, kasus kekerasan seksual terhadap anak bermunculan. Tidak tanggung-tanggung, jumlah korban aksi bejat pelaku begitu fantastis.
Yang teranyar dan membuat seantero nusantara terenyuh yaitu kelakukan seorang pria bernama Emon di Kota Sukabumi -Jawa Barat yang telah melakukan kekerasan seksual terhadap sekitar 110 anak laki-laki. Padahal sebelumnya kita kita juga baru dihebohkan dengan kasus yang sama di Jakarta International School (JIS). Bahkan dikabarkan dibeberapa daerah lainnya juga terungkap kasus yang sama.
Pedofilia berasal dari bahasa Yunani, yaitu ‘pedo’ yang berarti anak kecil dan ‘phile’ yang berarti dorongan yang kuat atau cinta. Pedofilia merupakan satu dari bentuk penyimpangan seksual yang disebut juga parafilia. Penderita pedofilia memiliki perilaku seksual menyimpang dimana memilih anak-anak dibawah umur sebagai obyek bagi pemuasan kebutuhan seksualnya. Khayalan, dorongan seksual, atau perilaku tersebut menyebabkan penderitaan yang bermakna secara klinis atau gangguan dalam fungsi sosial, pekerjaan, atau fungsi penting lainnya.
Ada beberapa macam pedofilia. Pertama, Pedofilia tipe eksklusif (Fixated), yaitu seseorang yang hanya tertarik pada anak-anak kecil, umumnya tidak memiliki rasa ketertarikan dengan orang dewasa. Mereka kebanyakan seorang laki-laki dewasa dan cenderung menyukai anak laki-laki. Hal ini disebabkan karena mereka tumbuh melalui hubungan yang erat antar sesama anak laki-laki. Pedofilia tipe ini biasanya melakukan aktivitas di tempat-tempat dimana banyak anak laki-laki berkumpul seperti tempat olah raga, atau daerah dekat perumahan, dan lain-lain. Kedua, Pedofilia tipe non eksklusif (Regressed), yaitu seseorang yang tidak hanya tertarik pada anak kecil tetapi pada orang dewasa. Umumnya mereka adalah laki-laki dewasa yang sudah menikah dengan seorang wanita dewasa juga, dan tetap memiliki ketertarikan terhadap anak perempuan berusia antara 8-10 tahun. Mereka memandang anak kecil sebagai pengganti orang dewasa, dan memperlakukan mereka layaknya orang dewasa. Perilaku penyimpangan seksual pertama terhadap anak-anak biasanya terjadi secara mendadak dan tidak direncanakan.
Ketiga, cross sex pedofilia, yaitu seorang laki-laki yang suka menyentuh secara seksual anak perempuan. Biasanya tipe ini termasuk kedalam tipe pedofilia regressed. Mereka biasanya berteman dengan anak-anak perempuan dan perlahan-lahan melakukan aktivitas seksual dengan cara merayu dan bukan dengan jalan memaksa anak tersebut. Aktivitas mereka termasuk menyentuh secara seksual anak kecil, dan menyuruh anak tersebut melakukan hal yang sama terhadap mereka dan kemungkinan melakukan stimulasi oral tetapi mereka jarang sekali melakukan hubungan seksual.
Keempat, same sex pedofilia, yaitu banyak penderita pedofilia yang melakukan hubungan seksual atau memiliki fantasi seksual kepada anak kecil yang berkelamin sama, dan mereka tidak melakukan hubungan seksual dengan orang dewasa yang berkelamin berbeda, namun mereka menolak jika disebut seorang homoseksual. Umumnya usia anak laki-laki yang rentan dianiaya secara seksual oleh pedofilia tipe ini adalah antara 10-12 tahun. Aktivitas seksual yang biasanya dilakukan berupa meraba-raba tubuh anak, masturbasi, stimulasi oral oleh anak-laki-laki dan seks anal dimana pria dewasa yang berperan aktif.
Kelima, pedofilia perempuan. Walaupun mayoritas penderita pedofilia adalah kaum pria, namun juga dapat ditemukan pada perempuan. Namun demikian penderita pedofilia wanita biasanya tidak terlalu menonjol karena rasa kasih sayang wanita terhadap anak-anak terlihat sebagai sikap keibuan. Anak laki-laki tidak memiliki pandangan negatif bila berhubungan seksual dengan wanita dewasa oleh karena itu tidak ada yang melaporkan jika hal ini terjadi. Jika terdapat pelaporan mengenai pelecehan seksual maka biasanya hal itu terjadi antara anak laki-laki berusia sekitar 12 tahun dengan seorang wanita berusia 20 tahunan. Wanita tersebut biasanya sudah dikenal baik oleh korban seperti teman dari orang tua korban, tetangga maupun orang yang mengasuh korban sehari-harinya.
Maraknya kasus kekerasan seksual terhadap anak-anak yang dilakukan orang dewasa menunjukkan negara gagal melindungi generasi penerus bangsanya. Sebab dikhawatirkan anak korban kekerasan seksual pertumbuhannya akan terganggu dan masa depan menjadi suram. Apalagi katanya anak yang menjadi korban kekerasan pedofilia memiliki potensi besar menjadi pelaku bila ia dewasa kelak. Makanya, para korban pedofilia harus mendapatkan perawatan psikologis secara terus menerus.
Kekerasan seksual terhadap anak-anak sudah kerap terjadi di tanah air. Perbuatan bejat tersebut seolah-olah tumbuh subur dengan bermunculnya kasus-kasus yang telah dilaporkan. Diperkirakan kasus serupa sebenarnya lebih banyak lagi, hanya saja tidak ada laporan polisinya. Bahkan kasus kekerasan seksual terhadap anak ini dikatakan sebagai fenomena gunung es.
Berbagai modus yang dilakukan pelaku kekerasan seksual terhadap anak. Ada dengan bujuk rayu dan iming-iming sesuatu, namun ada juga yang melakukannya dengan menggunakan cara-cara kekerasan. Yang lebih parah lagi pelakunya adalah keluarga korban dan tinggal dalam satu rumah.
Fenomena kekerasan seksual terhadap anak-anak harus bisa menjadi pelajaran berharga bagi semua pihak. Pemerintah lewat Undang-Undang dan hukum di negeri ini harus mampu menjamin agar tidak ada lagi kasus-kasus serupa dikemudian hari. Sementara orang tua harus sanggup melindungi anak-anaknya dari korban para pedofilia.

Maskapai Garuda Buka Rute Pontianak-Putussibau

*Terbang Perdana 1 Juli 2014 
Putussibau. Maskapai PT Garuda Indonesia (Persero) akan membuka penerbangan rute Pontianak-Putussibau. Pesawat Garuda ini direncanakan terbang perdana pada 1 Juli 2014 mendatang.
"Jenisnya Garuda ATR 72 seri 600, ini merupakan seri terbaru dengan kapasitas tempat duduk sekitar 70. Insya Allah ini akan beroperasi tanggal 1 Juli dengan penerbangan sementara satu plat setiap hari. Dari Pontianak sekitar pukul 12.45 tiba di Putussibau dan sekitar pukul 13.30 terbang lagi ke Pontianak" kata Achmaddimyati, Station Manager PT Garuda Indonesia (Persero), saat menggelar pertemuan dengan Bupati Kapuas Hulu yang didampingi Dandim 1206/Psb Letkol Inf Vivin Alivianto, serta beberapa kepala SKPD dan Kabag di setda Kapuas Hulu, Senin (5/5) malam di Pendopo Bupati Kapuas Hulu.
Untuk harga tiket, menurut Achmaddimyati sedang digodok sampai melakukan studi banding. Namun yang pasti harga tiket tidak lepas dari ketentuan, yaitu ada ring atas dan ring bawah, dimana pastinya terjangkau bagi masyarakat. "Kita memaksakan ini, karena perlu diingat bahwa seperti yang orang bilang bahwa kita ini plat merah, pemerintah punya. Sehingga kita juga penyeimbang, tidak semata-mata mengeluarkan harga tiket yang mahal. Selain menjual harga tiket diloket Garuda, kita juga menjual melalui harga via web. Bahkan melalui web, harga akan lebih murah dari yang ada," terangnya.
Mengapa Garuda mau membuka rute ke Putussibau ? Karena atas perintah pemerintah pusat untuk menjangkau keseluruh pelosok daerah tanah air. Secara kebetulan sebenarnya akan masuk ke Sintang dulu, tapi akhirnya ke Putussibau yang didahulukan untuk Kalbar. "Sementara untuk rute berawal dari Balik Papan-Palangkaraya, Palangkaraya-Pontianak, Pontianak-Putussibau, Putussibau-Pontianak, Pontianak-Palangkaraya, dan Palangkaraya-Balik Papan," terang Achmaddimyati.
Menurut Achmaddimyati, pertemuan dengan Bupati Kapuas Hulu guna penjajakan masuknya Garuda ke Putussibau sudah sekitar setahun lamanya. Pada saat bulan Mei tahun lalu, maskapai Garuda sudah berjanji berusaha masuk ke Putussibau. "Alhamdullilah, kalau tidak ada halangan tanggal 1 Juli kita mulai louching. Mudah-mudahan kita kontinyu dan mudah-mudahan kita akan tambah plat, bila sektor pariwisata di Kapuas Hulu berkembang baik," tuturnya.
Bila dunia pariwisata serta perkembangan ekonomi di Kapuas Hulu bagus Achmaddimyati yakin masyarakat pun akan menggunakan transportasi yang lebih cepat dan tepat. "Harapan saya, mudah-mudahan masyarakat disini bisa menikmati layanan penerbangan Garuda. Garuda itu kalau kita hitung murah dan tidak mahal serta fasilitasnya beda. Perlu diingat Garuda itu pemerintah punya. Dan mudah-mudahan apa yang diharapkan bupati dan masyarakat Kapuas Hulu kita bisa masuk satu plat disini dan akan menambah plat berikutnya," papar Achmaddimyati.
Sementara itu Bupati AM Nasir SH menyambut baik dengan masuknya maskapai Garuda di Putussibau. Ini tentu akan membantu masyarakat dalam hal transportasi udara. Apalagi maskapai Garuda ini merupakan sejarah baru masuk ke Putussibau. "Kita harap nanti ini bisa mendongkrak ekonomi Kapuas Hulu, terutama bagi investor luar. Begitu pula dengan pejabat-pejabat baik dari pusat maupun provinsi, sehingga ketika datang ke Kapuas Hulu mereka ada pilihan beberapa maskapai, karena sudah ada Kal Star dan Garuda," terang Nasir.
Menurut Bupati adanya penambahan maskapai memang sudah ditunggu-tunggu dan diharapkan masyarakat. Walaupun pesawat Garuda masuk, tapi juga Kal Star tetap terbang. Sehingga ada kompetisi antar maskapai dalam melayani masyarakat, sehingga pelayanan bisa ditingkatkan. Begitu juga dengan harga tiket agar tidak tinggi. "Dimana ada bahasa orang mengapa harga tiket ke Putussibau lebih mahal dari harga tiket ke Jakarta. Sehingga nantinya harga dan pelayanan akan menjadi pilihan penumpang," kata Bupati
Nasir pun yakin maskapai Garuda ini akan tetap kontinyu tidak seperti maskapai lainnya yang hanya muncul sebentar. Karena Garuda milik pemerintah. "Mereka bukan sembarang masuk, tapi melalui tahapan dan jajakan selama setahun, dari saat menyampaikan maksudnya ingin masuk ke Kapuas Hulu. Dan Pemda pun telah melakukan dukungan sesuai kapasitas Pemda berupa persiapan landasan dan fasilitas lainnya. Landasan Bandara Pangsuma Putussibau sudah kita tambah 400 meter dengan anggaran Rp 1,8 milyar," tutur Nasir.