Thursday 13 December 2012

Pembukaan Festival Danau Sentarum-Betung Kerihun

Batang Lupar. Festival Danau Sentarum -  Betung Kerihun (FDK-BK) 2012 digelar. Festival yang telah diselenggarakan kedua kalinya ini dibuka Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Kalbar, Ir Yusri Zainuddin MT, Rabu (12/12) kemarin di Desa Landjak Kecamatan Batang Lupar Kabupaten Kapuas Hulu.
Kegiatan diawali dengan acara penyambutan tamu VIP  sekitar pukul 13.30 di depan rumah jabatan Camat Batang Lupar. Tamu VIP tersebut disambut secara adat Melayu serta Dayak Iban dan Dayak Tamambaloh. Usai beristirahat sejenak, tamu dan rombongan melanjutkan tour cruising guna menikmati panorama  kawasan Danau Sentarum, dengan menggunakan 20 speedboat. Touring Cruising ditempuh sekitar 2,5 jam, pertama kali melewati lokasi lomba sampan tradisonal didaerah pasir panjang. Tour dilanjutkan dengan melewati beberapa kampung musiman dan kampung nelayan. Daerah ini biasanya ramai dengan masyarakat yang sedang beraktivitas menangkap ikan. Ketika musim kemarau tiba masyarakat yang menempati kampung ini bertambah dua kali lipat yang berasal dari Kecamatan Selimbau dan Batang Lupar.
Tour cruising sampai ke bukit Tekenang yang merupakan pusat lapangan dari TNDS. Setelah menikmati panorama Bukit Tekenang dan beristirahat sejenak, rombongan kembali ke Desa Landjak. Rute pulang yang digunakan berbeda dari ketika datang. Rombongan melewati kampung kampung musiman dan kampung nelayan lainnya.
Sesampainya di Desa Landjak acara dilanjutkan dengan pembukaan FDS-BK II, sekitar pukul 16.00 di lapangan Kantor Camat Batang Lupar. Acara diawali dengan devile kontingen dari 23 kecamatan se-Kapuas Hulu.
Ketua Umum Panitia Pelaksana, Drs Alexander Rombonang MMA mengatapan terdapat dua ikon penting di Kapuas Hulu, yaitu adanya Taman Nasional Danau Sentarum (TNDS) dan Taman Nasional Betung Kerihun (TNBK). Nama festival ini diambil dari kedua nama tersebut. Kedua nama ini diharapkan dapat mengangkat dunia pariwisata Kapuas Hulu, karena memiliki beraneka ragam kekayaan alam, panorama alam serta pesona budaya dari berbagai etnis uang ada. "FDS-BK 2012 ini merupakan pelaksanaan yang kedua kebangkitan dunia kepariwisataan Kapuas Hulu," ujarnya.
Tujuan pelaksanaan festival ini untuk memperkenalkan potensi pariwisata Kapuas Hulu sebagai destinasi pariwisata yang menarik untuk dikunjungi, baik untuk tingkat regional, nasional maupun internasional. Kemudian masyarakat sekitar kaewasan Danau Sentarum dan Betung Kerihun, khususnya serta masyarakat Kapuas Hulu pada umumnya mendapat kesempatan untuk berwisata serta lebih memahami kekayaan seni, budaya dan potensi wisata yang dimiliki. "Selain itu melalui festival ini diharapkan dapat memberdayakan masyarakat dalam memanfaatkan peluang ekonomi dan penyediaan lapangan kerja disektor informal," kata Alex.
Dipaparkan Alex FDK-BK tahun 2012 ini pada dasarnya terdiri atas tiga rangkaian kegiatan. Pertama, pertemuan tahunan masyarakat Danau Sentarum yang pelaksanaannya telah dimulai pada Senin (10/12) kemarin. Kemudian malam ini (12/12) akan diakhiri dengan penyampaian hasil yang dilanjutkan dengan dialog masyarakat dengan Wakil Bupati. Kedua, keesokan harinya acara puncak yang dilaksanakan hingga tingga hari kedepan. Ketiga, pertemuan para pengusaha jasa pariwisata (travel mart) yang akan dilaksanakan pada tanggal 13-15 Desember 2012 di Puitussibau, dilanjutkan dengan kunjungan lapangan ke kawasan Danau Sentarum. "Adapun jenis-jenis kegiatan yang dilaksanakan pada kegiatan puncak ini adalah tour cruising di kawasan Danau Sentarum, pameran produk unggulan yang diikuti berbagai instansi baik pemerintahan maupun swasta, parade lagu dayak dan melayu, parade tari dayak dan melayu, lomba berbalas pantun, pemilihan bujang dara pariwisata Kapuas Hulu, lomba sampan tradisional, lomba pangkak gasing, dan lomba menyumpit," terang pria yang juga menjabat Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kapuas Hulu ini.
Sementara itu Bupati AM Nasir SH menuturkan dalam rangka RPJMD tahun 2010-2015 secara jelas telah dinyatakan bahwa ekowisata sebagai sektor utama (leading sector) pembangunan Kabupaten Kapuas Hulu. Hal ini dilandasi oleh kesadaran akan pentingnya menjaga kelestarian alam dan lingkungan yang dimiliki. Pemanfaatan secara hati-hati untuk kepentingan berkesinambungan merupakan prinsip utama dalam pengelolaan lingkungan. "Semangat pembangunan ekowisata merupakan implimentasi nyata dari inisiatif Kabupaten Konservasi yang sudah lama kita deklarasikan. Pembangunan dibidang ekowisata, mengutamakan prinsip keikutsertaan masyarakat secara luas, pengelolaan potensi alam secara bertangungjawab, untuk mendapatkan keuntungan ekonomi yang bisa dinikmati langsung oleh masyarakat," tutur Nasir.
Kapuas Hulu, lanjut Bupati memiliki dua taman nasional, yaitu TNDS dan TNBK. Keduanya telah menjadi ikon besar dan terkenal, tidak hanya di dalam negeri, tetapi juga manca negara. Kedua nama ini diharapkan dapat mengangkat dunia pariwisata Kapuas Hulu karena memiliki beraneka ragam kekayaan flora dan fauna serta potensi kepariwisataan yang sungguh mengagumkan.
Terdapat beberapa tujuan penting dilaksanakannya FDS-BK ini. Pertama memperkenalkan potensi pariwisata Kapuas Hulu sebagai destinasi pariwisata yang menarik dikunjungi baik ketingkat regional, nasional maupun internasional. Kedua, masyarakat mendapat kesempatan untuk berwisata sambil lebih memahami kekayaan seni, budaya serta potensi yang dimiliki Kapuas Hulu. Ketiga, melalui festival ini diharapkan dapat memberdayakan masyarakat dalam memanfaatkan peluang ekonomi dan penyediaan lapangan kerja disektor informal. "Saya menekankan kepada kita semua, untuk menjaga dan mengawal pelaksanaan event ini dengan sebaik-baiknya," ujarnya.
Nasir pun meminta kepada panitia pelaksana setelah berakhirnya kegiatan membuat laporan sebagai bahan evaluasi. Evaluasi ini penting sebagai bahan penyusunan rencana agar lebih baik dimasa yang akan datang. Selanjutnya, programkan pembinaan untuk seluruh potensi yang dimiliki. Pembinaan tidak hanya dilakukan para pemenang lomba, tetapi bagi seluruhnya. "Buat perencanaan yang lebih baik, agar dimasa yang akan datang pelaksanaannya lebih bervariatif dan lebih berkualitas," imbau Bupati.
Sebenarnya banyak dari pemerintah pusat ingin menghadiri kegiatan ini. Namun karena bulan Desember banyak kegiatan, sehingga mengurungi niatnya. Untuk itu kedepannya akan dievaluasi kembali jadwal pelaksanaan FDS-BK. "Apakah itu awal tahun, januari atau Februari dan seterusnya," tukas Nasir.
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Kalbar, Ir Yusri Zainuddin MT mengatakan karena sumberdaya alam mulai menipis, maka pariwisata target pendapatan. Sebagai negara kepulauan yang memiliki kekayaan flora dan pauna, sehingga berpotensi mendatangkan banyak wisatawan. "Ini dapat terwujud bila kita ada tekad dan kuat untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat," ujarnya.
FDS-BK ini menurut Yusri adalah salah satu cara yang sudah dilakukan dari  tahun lalu dan diharapkan menjadi calender event nasional. "Karena Danau Sentarum dan Betung Kerihun memiliki kekayaan flora dan fauna serta lainnya," katanya.
Namun diakui dia, untuk mencapai kedua taman nasional ini ada pemasalahan seperti jalan, transportasi, akomondasi dan lain-lain. Transportasi hanya bisa dilalui jalan darat dan air yang memerlukan waktu yang lama. Untuk mengtasi ini maka harus dapat membuka jalan akses udara yang memadai. "Biarkan event ini menjadi unggulan dan dilaksanakan kabupaten Kapuas Hulu. Tapi tentu akan ada kolaborasi dari kami diprovinsi maupun dipusat untuk mendukung terus kegiatan ini," katanya.
Acara pembukaan ditandai dengan pemukulan Kangkuang (alat tradisonal musik dayak) secara bersama-sama oleh Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Kalbar dan Bupati Kapuas Hulu. Acara pembukaan ini mendapatkan perhatian masyarakat Kapuas Hulu, terutama Kecamatan Batang Lupar. Walau pun pembukaan berlangsung hingga sekitar 18.30, masyarakat belum beranjak hingga usai.
Festival ini lebih meriah dari tahun sebelumnya. 63 stan yang disediakan panitia terisi semua. Bahkan panitia terpaksa tidak dapat mengakomodir banyak peserta yang ingin berpartisipasi. 63 stan, selain diisi kecamatan, juga diramaikan instansi pemerintahan, NGO dan bahkan pihak swasta. Mulai dari menampilkan unggulan instansi masing-masing ada juga peserta menjual berbagai makanan, pakaian, kerajinan dan lain sebagainya.