Friday 7 December 2012

Perbatasan Gunakan Rupiah dan Ringgit

Kapuas Hulu. Masyarakat perbatasan Kapuas Hulu menggunakan dua mata uang untuk transaksi jual beli, yaitu Rupiah dan Ringgit. Bahkan untuk Kecamatan Empanang dan Puring Kencana, lebih didominasi Ringgit.
Erlina Imboy, pemilik warung di  Dusun Seridan Desa Laja Sandang Kecamatan Empanang menuturkan transaksi jual beli dengan menggunakan mata uang ringgit setiap hari dilakukan dan bahkan sudah lama berlangsung. "Kalau pembeli pakai uang rupiah atau ringgit tetap kita terima. RM 1 Malaysia, diharga Rp 3 ribu," ujarnya, Sabtu (1/12).
Ringgit ini bisa untuk berbelanja apa saja di warung Erlina. Termasuk anak-anak jajan pun biasa menggunakan ringgit. Bila pembeli menggunakan ringgit, kembaliannya boleh menggunakan rupiah, begitu pula sebaliknya. Ringit-ringgit yang terkumpul, nanti akan digunakan untuk berbelanja ke Malaysia. "Barang yang dijual disini ada produk-produk Indonesia dan ada juga Malaysia," katanya.
Begitu pula Mursap, pedagang keliling yang berdomisili di Kabupaten Sintang. Sudah selama delapan tahun ia membawa berbagai pakaian dan perabotan dengan menggunakan mobil keliling diperbatasan Kapuas Hulu. "Disini masyarakat berbelanja kebanyakan menggunakan ringgit. 1 ringgit sama dengan Rp 3 ribu," ujarnya, saat dijumpai ketika sedang berjualan di Desa Kantuk Bunut Kecamatan Puring Kencana, Minggu (2/12) kemarin.
Dijelaskan Mursap, mulai dari Kecamatan Badau, Empanang dan Puring Kencana masih banyak menggunakan mata uang ringgit. Malahan untuk Kecamatan Empanang dan Puring Kencana peredaran mata uang ringgit masih mendominasi. Sehingga tidak heran, pembeli lebih banyak minta kembalian ringgit belanjanya dengan ringgit pula."Kami ada 10 mobil dari Sintang. Dua kali sebulan turun ke perbatasan Kapuas Hulu," kata pria asal Padang - Sumatra Barat ini.