Sunday 2 November 2014

Danrem 121/Abw: Dalam Pertempuran, Terbunuh atau Membunuh

Putussibau. Danrem 121/Alambhana Wanawwai, Brigjen TNI Moch Fachrudin mengunjungi Putussibau, Jumat (31/10) guna memberikan arahan kepada 246 prajurit TNI dari Kodim 1206/Psb dan Yonif 644/Wls. Kegiatan yang digelar di gedung Voli Indoor itu juga dihadiri Dandim 1206/Psb, Letkol Inf Vivin Alivianto dan Danyon 644/Wls, Letkol Inf Nico Reza H. Dipura.
Danrem menegaskan, seorang tentara harus siap ditugaskan di mana saja dan tidak boleh mengeluh. Tentara juga harus selalu bersyukur agar selalu nyaman bertugas, tidak boleh selalu memandang ke atas. “Bawa enjoy saja, ketika kalian di Bataliyon 644 dan Kodim nikmati, tidak semua orang tidak dapat jadi seperti kalian,” kata Fachrudin.
Ditegaskan Danrem, tentara dibentuk NKRI untuk bertempur. Hakekat bertempur tersebut adalah manuver dan tembakan. Apabila keduanya dikuasai seimbang, maka prajurit tersebut akan mantap menghadapi medan pertempuran. “Sebagai infantri di Kapuas Hulu, kalian harus mampu manuver secara fisik dan jangan sampai tidak mampu menembak dengan baik. Kuncinya, kalian harus terus berlatih,” pesannya.
Dalam pertempuran, diingatkan Danrem, ada dua opsi yang dihadapi yaitu membunuh atau terbunuh. Untuk itu, tentara dididik agar mampu membunuh dan tidak terbunuh ketika menghadapi pertempuran. “Untuk itu, kalian harus menjadi prajurit tangguh. Tangguh dalam arti pandai, terampil, fisik prima, tahu jati diri, pemberani dan pantang menyerah,” tegas Fachrudin.
Sebelum memberikan arahan, Danrem terlebih dahulu berkunjung ke Kodim 1206/Psb. Danrem 121/ ABW datang ke kabupaten paling timur Kalbar bersama Kasi Intel Korem 121/ABW, Mayor CPL Eko Dariyanto. “Karena di Kapuas Hulu ini juga ada Kodim dan Bataliyon, sehingga saya perlu bersilaturrahmi dengan mereka. Diharapkan mereka lebih semangat lagi menjalankan tugas secara optimal. Saya cukup bangga dengan mereka yang bertugas di sini, daerah paling ujung, tapi semangatnya bagus-bagus,” puji Fachrudin.
Semangat ini, Danrem menekankan, harus selalu ingat bahwa mereka sebagai tentara rakyat, tentara pejuang, tentara nasional dan tentara professional. Untuk itu, tentara harus mencintai rakyat, tidak boleh berbuat macam-macam terhadap rakyat. “Makanya kalau mereka ada yang aneh-aneh, telepon saja Dandim dan Danyon, untuk mengingatkan. Karena mereka juga banyak yang masih muda-muda. Makanya karena tentara dan rakyat adalah satu, maka kalau ada yang aneh-aneh dengan tentara, tolong diingatkan, mungkin mereka lagi lupa, emosi atau sebagainya. Sayangi mereka selaku saudara,” demikian Danrem Fachrudin.

No comments:

Post a Comment