Friday 7 November 2014

Bikin Onar di Perbatasan, Tiga Warga Malaysia Diamankan

Putussibau. Tiga warga asal Malaysia, yaitu MD (31), IM (21), dan LN (25) diamankan anggota Satgaspur Pamtas 315/Garuda, Minggu (2/11) sekitar pukul 19.00 di dekat rumah panjang Dusun Nasak Kecamatan Puring Kencana Kabupaten Kapuas Hulu Provinsi Kalimantan Barat. Pasalnya, ketiga warga Malaysia membuat onar dan keributan dengan warga Dusun Nasak bernama Asun (40).
"Minggu sekitar puku 18.30 Pos Satgas Pamtas di Desa Langau Kecamatan Puring Kencana unit 315 Garuda menerima laporan dari Jimbun, warga Dusun Nasak, bahwa ada perkelahian yang dilakukan tiga warga Malaysia dengan Asun. Karena bikin keributan, warga kampung meminta agar ketiga orang tersebut diamankan," Dan Satgaspur Pamtas 315/Garuda, Letkol Inf M Albar, Selasa (4/11) via selular.
Saat didatangi, ternyata ketiga orang warga Malaysia tersebut dalam keadaan mabuk. Begitu digeledah,  di dalam tas mereka ditemukan tiga alat isap sabu (bong). Ditemukan juga satu unit alat pembuat tato tubuh.
Dari hasil keterangan ketiga warga Malaysia ini, bong tersebut telah mereka gunakan untuk menghisap sabu pada tanggal 30 Oktober, sebelum masuk ke Indonesia. Sabu dibeli dari bandar narkoba atas nama Asin, warga Batu Lintang Serawak Malaysia Timur. "Setelah mengkonsumsi sabu di Malaysia, mereka masuk ke Indonesia melalui jalur tikus," ujar Albar.
Ketiga warga Malaysia ini masuk ke Indonesia, karena MD memiliki istri di Dusun Nasak. Namun sudah sekitar dua tahun Mac Donald tidak pernah bertemu istrinya. sehingga kedatangannya untuk menjenguk istrinya. "Pemicu keributan tidak tahu pasti. Yang pasti ketiga warga Malaysia ini mabuk-mabukan dan membuat takut warga setempat. Atas keributan tersebut, mertua Mac Donald bahkan dikenakan hukum adat," ungkapnya.
Dilanjutkan Albar, berdasarkan pengakuan ketiga warga Malaysia tersebut baru pertama kali masuk ke Indonesia. Mereka pun tidak dilengkapi dokumen-dokumen saat masuk ke Indonesia. "Pengakuan mereka telah mengkonsumsi sabu sejak tahun 2013," pungkas Albar.
Sebelumnya, pihak Pamtas 315/Garuda telah berkoordinasi dengan kepolisian setempat. Namun, karena tidak ada barang bukti sabu, sehingga ketiga warga Malaysia tersebut tidak bisa diproses. Akhirnya, pada Senin (3/11) pagi, ketiga warga Malaysia tersebut diserahkan ke Imigrasi yang ada di Badau. Sebab, ketiganya tidak memiliki dokumen-dokumen. "Masyarakat setempat sangat berterima kasih kepada kami, karena telah mengamankan ketiga orang tersebut," pungkas Albar.
Terkait penangkapan ketiga warga Malaysia ini, Dandim 1206/Psb Letkol Inf Vivin Alivianto berharap penangannya sesuai aturan berlaku. Apa lagi ketiganya membuat keonaran dan membawa alat isap sabu. "Pernah kejadian beberapa bulan lalu di wilayah Pos Sajingan - Bengkayang, salah seorang WNI masuk ke Malaysia membawa lantak dengan untuk berburu, namun ditangkap polisi Malaysia. Sampai sekarang prosesnya belum selesai. Kita harap juga begitu, penanganan warga Malaysia ini sesuai aturan. Masuk tanpa dokumen, membuat onar dan membawa alat isap sabu lagi," ujar Dandim.
Dandim mengakui begitu banyak jalan tikus di perbatasan Indonesia - Malaysia. Untuk itu, mesti ada peran aktif masyarakat melaporkan keberadaan orang asing maupun kegiatan illegal. "Anggota di perbatasan jumlahnya terbatas, hanya satu bataliyon, sementara jalan tikus diperbatasan tidak terhitung," kata Vivin.
Selaku Satgaster, lanjut Vivin menghimbau masyarakat perbatasan untuk pro aktif dan lapor cepat ke pos terdekat, bila ada yang aneh. Bila perlu lapor langsung ke dia. "Karena saya sudah memberikan nomor HP saya di lima kecamatan perbatasan. Begitu juga bila ada keanehan yang dilakukan TNI harap laporkan ke saya langsung. Kita berharap wilayah saya khususnya diperbatasan kondusif," tegas Vivin.
Sementara Kapolres Kapuas Hulu AKBP Mahyudi Nazriansyah SIK melalui Kasubag Humas AKP Asep Syarif Hidayat membenarkan ada tiga warga Malaysia diamankan oleh anggota TNI. Pihak TNI pun telah melakukan koordinasi dengan kepolisian untuk memeriksa warga Malaysia itu. "Setelah diperiksa Polsek Puring Kencana, tidak ditemukan bukti-bukti pelanggaran hukum. Hanya keberadaan mereka tidak dilengkapi dokumen. Makanya diserahkan lagi ke TNI, agar bisa dibawa ke Imigrasi," katanya.
Sedangkan terkait adanya keributan dan ditemukannya bong, kata Asep, pihaknya belum mendapatkan laporan Polsek ke Kapolres. "Nanti kalau ada perkembangannya akan kita kabari," ujar Asep.
Ketika dikomfirmasi, Benny Septiadi, Kepala Sub Seksi (Kasubsi) Informasi, Komunikasi, Pengawasan dan Penindakan Keimigrasian Kantor Imigrasi Kelas III Putussibau menuturkan, setelah mendapatkan laporan adanya keberadaan warga asing tanpa dokumen, pihaknya langsung meluncur ke Badau. Bahkan, ketika dihubungi via selular Benny sedang melakukan pemeriksaan (BAP) kepada tiga warga Malaysia tersebut. "Memang mereka tidak ada dokumen-dokumen," jelasnya.
Benny belum tahu bagaimana penanganan selanjutnya ketiga warga Malaysia yang masuk ke Indonesia secara illegal ini. Sebab, menurutnya, hal ini mesti pihaknya laporkan terlebih dahulu ke Kanwil Imigrasi. "Setelah pemeriksaan selesai, akan kita laporkan dahulu ke Kanwil," pungkas Benny.

No comments:

Post a Comment