Wednesday 3 September 2014

Tahun Depan, Pemkab Kapuas Hulu Fokus Kembangkan Beras Seluang

Putussibau. Tahun 2015, Pemkab Kapuas Hulu akan lebih memfokuskan pengembangan beras Seluang atau yang dikenal dengan beras Raja Uncak. Demikian dikatakan Bupati Kapuas Hulu, AM Nasir saat ekspose potensi pertanian Kapuas Hulu didepan Direktur Peningkatan Pengelolaan Hasil Pertanian Kementerian Pertanian RI, Jamil Musanif, Senin (1/9) malam di Pendopo Bupati Kapuas Hulu.
Pemaparan yang dilakukan Bupati ini dalam rangka pembangunan terpadu melalui Pekan Sinkronisasi Program Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah. Tim dari Kementerian Pertanian RI ini sudah datang ke Kapuas Hulu sejak seminggu yang lalu guna meninjau lokasi pengembangan pertanian di Kapuas Hulu, khususnya bidang tanaman pangan.
Hadir pada acara ekspose tersebut, Sekda Ir H Muhammad Sukri, Ketua DPRD Ade M Zulkifli SAP, Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Peternakan Kapuas Hulu, serta beberapa Kepala SKPD lainnya.
Menurut Bupati, awalnya mereka hanya berkoordinasi dengan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) mengenai beras Seluang. Namun tidak disangka, BPPT meresponnya luar biasa. Bahkan BPPT juga menggandeng Bank Indonesia (BI) untuk mengembangkan beras ini. “Hasil kajian BPPT, beras Seluang ini bahkan memiliki kualitas nomor satu,” kata Nasir.
Mendapat dukungan yang begitu besar, pada 2015 nanti Pemkab Kapuas Hulu berkomitmen untuk memfokuskan dana pengembangan beras Raja Uncak ini. “Karena APBD Kapuas Hulu terbatas, diharapkan juga pusat membantu agar pengembangannya lebih berkesenambungan. Seperti bantuan pengering padi, termasuk kami kekurangan perontok padi. Sementara kalau untuk jalan tani dan sebagainya, Insya Allah kami bisa menganggarkan sesuai kemampuan daerah,” terangnya.
Nasir mengungkapkan, untuk beras Seluang ini sudah produksi 4 - 8 ton per hektar., Bupati pun meminta kepada petani agar bibitnya jangan dijual ke luar dulu. Sebab, pihaknya sedang berupaya mematenkan jenis beras ini sebagai komoditi asli Kapuas Hulu. Tapi bagaimana mengembangkannya dahulu. Sedangkan kalau dalam bentuk beras, bila dijual ke luar tidak jadi masalah.
Kapuas Hulu memiliki sekitar 65 ribu hektar lahan potensial untuk pengembangan kawasan usaha agribisnis, khususnya komoditi padi. Rencana pengembangan pada 2015 ada di 11 kecamatan dengan areal seluas 1.500 hektar. Ini akan ditambah secara bertahap pada tahun-tahun berikutnya. Ada beberapa desa yang dijadikan lokasi unggulan, yaitu Desa Melapi, Engko' Tambe, Siut, Urang Unsa, Suka Maju, Kedamin Darat, dan Kedamin Hulu. “Ada juga desa-desa lainnya yang bisa dikembangkan, tapi untuk tahap awal difokuskan dulu pada beberapa desa ini,” terang jelas Nasir.
Dengan adanya perhatian Pemerintah Pusat terkait pengembangan beras Seluang ini, Bupati berharap ada sharing terhadap kendala-kendala yang dihadapi Kapuas Hulu. Sehingga Pemerintah Pusat bisa membantu kendala yang dihadapi Pemerintah Daerah. “Kendala lain, karena di Kapuas Hulu sulit mencari lahan hamparan yang mencapai 100 hektar, makanya lokasi pengembangannya berpencar-pencar,” pungkas Bupati.

No comments:

Post a Comment