Wednesday 3 September 2014

Dinkes Kapuas Hulu Raih ISO SMM dari Singapura

Putussibau. Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Kapuas Hulu meraih sertifikat ISO 9001:2008 terkait penerapan Sistem Manajemen Mutu (SMM) dari TUV PTE LTD Singapura. Sertifikat ISO itu diserahkan Head of Management System Departement PT. TUV SUD Perwakilan Indonesia, Ibu Eka Fitria kepada Bupati Kapuas Hulu, AM Nasir SH, Selasa (2/9) sekitar pukul 10.00 Wib di Aula Bank Kalbar Cabang Putussibau.
Kemudian, sertifikat ISO SMM itu diserahkan Bupati kepada Kepala Dinkes Kapuas Hulu, dr H Harisson MKes. Penyerahan sertifikat ISO itu dilaksanakan bertepatan dengan pembukaan Rapat Kerja Kesehatan Daerah (Rakerkesda) Kabupaten Kapuas Hulu Tahun 2014.
Hadir pada acara pembukaan Rakerkesda Kepala Dinkes Provinsi Kalbar Andy Jap, Sekda Kapuas Hulu Ir H Muhammad Sukri, Ketua DPRD Kapuas Hulu Ade M Zulkifli SAP, dan beberapa kepala SKPD.
Harisson mengatakan, sesuai Perpres RI tentang Road Map Reformasi Birokrasi dan Permenpan, serta visi misi Bupati dan Wakil Bupati Kapuas Hulu, Dinkes Kapuas hulu selama dua tahun telah melaksanakan kegiatan persiapan untuk pelaksanaan SMM.
Kegiatan persiapan dan akhir penerapan sistem manajemen mutu ISO 9001:2008 dibimbing oleh PT Surveyor Indonesia sebagai konsultan. Pada April dan Juni 2014, SUV TUV PTE LTD Singapura, sebagai Badan Sertifikasi Internasional melaksanakan pre audit dan main audit terhadap penerapan SMM ISO 9001:2008 Dinkes Kapuas Hulu. “Dinyatakan bahwa Dinkes Kapuas Hulu lulus dan layak mendapatkan sertifikasi SMM ISO 9001:2008. Sertifikasi ini diterima pada 7 Agustus 2014 kemarin,” terang Harisson.
Ia menambahkan, untuk memotivasi sekaligus memberikan penghargaan kepada tenaga kesehatan, Kemenkes RI juga melaksanakan seleksi tenaga kesehatan teladan. Pada tahun 2014 ini ada dua orang tenaga kesehatan dari Kapuas Hulu mendapatkan prestasi sebagai tenaga kesehatan teladan tingkat Provinsi Kalbar. Mereka kemudian masuk dalam katagori tenaga kesehatan teladan tingkat nasional.
“Bahkan keduanya berkesempatan menghadiri upacara peringatan detik-detik proklamasi 17 Agustus kemarin di Istana Negara di Jakarta. Mereka adalah Muhtadin, tenaga perawat di Pustu Desa Landau Kaloi Kecamatan Bunut Hulu dan Rena, tenaga gizi di Puskesmas Silat Hulu,” terang Harisson.
Sementara terkait Rakerkesda, dikatakannya, diikuti 96 peserta yang terdiri dari 23 orang kepala Puskesmas, 23 dokter Puskesmas, 2 kepala Rumah Sakit Pratama Badau, 23 bendahara BOK Puskesmas, 23 Perwakilan Tenaga Kesehatan Puskesmas, dan tiga tenaga kesehatan berprestasi.
Rakerkesda ini akan berlangsung selama empat hari. “Metode pelaksanaan Rakerkesda berupa ceramah dari nara sumber Dinkes Provinsi Kalbar, Diskusi Panel hasil kegiatan dan study kasus atau study pembelajaran ke Puskesmas Bunut Hilir,” papar Harisson.
Ia melanjutkan, ada empat tujuan dilaksanakan Rakerkesda ini. Pertama, untuk mengevaluasi pencapaian program kegiatan kesehatan tahun 2013 sampai pertengahan tahun 2014 dan mengidentifikasi faktor-faktor yang menjadi penghambat atau pendorong dalam pencapaian program tersebut.
Kedua, kata Harisson menyusun program kegiatan pelayanan kesehatan prioritas yang akan dilaksanakan pada tahun 2015. Ketiga, menyusun program kegiatan dalam rangka peningkatan mutu pelayanan kesehatan difasilitas kesehatan tingkat pertama dalam hal ini Puskesmas dan rumah sakit pratama. ”Terakhir menyusun langkah-langkah pemantapan pelaksanaan JKN (Jaminan Kesehatan Nasional),” pungkas Harisson.
Sementara Bupati Kapuas Hulu, AM Nasir mengingatkan kepala SKPD di lingkungan Pemkab Kapuas Hulu lainnya untuk dapat meningkatkan kinerjanya. Sehingga mampu memperoleh prestasi seperti yang diraih Dinkes Kapuas Hulu, yakni sertifikat ISO ISO 9001:2008 dalam penerapan Sistem Manajemen Mutu (SMM) dari SUV TUV PTE LTD Singapura.
“Berdasarkan laporan Bagian Organisasi, banyak SKPD yang tidak menyampaikan standar pelayanan minimal. Lapor saja tidak mau, bagaimana mau dapat prestasi,” ujarnya.
Untuk mendapatkan sertifikat ISO ini tentu ada beberapa katagori penilaian. Bagaimana manajemennya bagus, masalah perizinan, manajemen obat, termasuk pelayanan kesehatan pada pasien. “Prestasi ini jangan hanya sampai disini, mesti dapat diteruskan ke Puskemas-Puskesmas,” kata Bupati.
Apa yang sudah berhasil diraih Dinkes ini, kata Nasir merupakan kebanggan bagi Kapuas Hulu. Apalagi Dinkes Kapuas Hulu satu-satunya yang memperoleh sertifikat ISO ini.
“Kepada Dinkes Kapuas Hulu dan jajaran terima kasih atas prestasinya. Begitu pula kepada Dinkes Provinsi Kalbar yang telah mendukung sehingga memperoleh ISO,” ujarnya.
Di tempat yang sama, Kepala Dinkes Provinsi Kalbar, Andy Jap menuturkan sertifikat ini adalah tuntutan jaman, karena masalah mutu tidak bisa disepelekan. “Saya memberikan apresiasi kepada Pemda Kapuas hulu dan Dinkes Kapuas Hulu,” ucapnya.
Mantan Direktur RSUD Sanggau ini mengingatkan agar sertifikat ini jangan hanya menjadi pajangan semata. Namun mesti diimplimentasikan di lapangan. “Dinkes bukan kantor, tapi pelayanan. Dengan adanya sertifikat ini, agar jajaran dibawahnya juga dituntut mampu terakreditasi, seperti rumah sakit dan Puskesmas,” harap Andy Jap.
Prestasi ini, lanjut dia menunjukkan meski Kapuas Hulu jauh serta kurang sarana dan prasarana, tapi memiliki SDM yang berkomitmen. Selain meraih sertifikat ISO, bahkan pada tahun 2014 ini ada dua tenaga kesehatan teladan nasional dari Kapuas Hulu. “Kekurangan bukan sebagai penghalang untuk maju dan menjadi lebih baik,” imbuh Andy Jap.
Paradigma kesehatan saat ini, sambung dia harus berubah. Dinkes bukan hanya mengurus orang sakit, tapi juga yang sehat. Bagaimana menjaga orang sehat tetap sehat, tanpa mengabaikan bila ada yang sakit.
“Paradigma sehat ini bagaimana memberdayakan masyarakat. Karena tanpa memberdayakan masyarakat akan mustahil. Kemudian, konsep kedepan pelayanan primer diperkuat,” demikian Andy Jap.