Tuesday 20 November 2012

TNBK Menyimpan Banyak Potensi

*Perhatikan Juga Masyarakat Sekitar TNBK
Kapuas Hulu. Taman Nasional Betung Kerihun (TNBK) adalah kawasan konservasi terbesar di Kalimantan Barat dan secara administratif termasuk kedalam Kabupaten Kapuas Hulu. Wilayah seluas 800 ribu hektar ini sangat kaya akan keanekaragaman hayati, keindahan alam, dan keunikan budaya masyarakat sekitarnya.
Ribuan jenis flora dan fauna telah diidentifikasi. Banyak diantaranya merupakan endemik Kalimantan dan puluhan lainnya jenis baru. Stidaknya terdapat 695 jenis pohon yang tergolong dalam 15 marga dan 63 suku. 50 diantaranya  jenis endemik Borneo.
Dikawasan TNBK, juga memiliki ragam hewan diantaranya kelompok burung yang teridentifikasi sebanyak 301 jenis yang tergolong dalam 151 marga dan 36 suku. Dari kelompok mamalia terinventarisir sebanyak 48 jenis, primata ditemukan sebanyak 8 jenis dan serangga tercatat sekitar 170 jenis yang teridentifikasi. Sedangkan dari kelompok ikan berhasil diidentifikasi  sebanyak 112 jenis yang tergolong dalam 41 marga dan 12 suku. Begitu juga dengan keanekaragaman amphibi dan reftil, TNBK cukup tinggi, yaitu terdapat 103 jenis yang dapat teridentifikasi.
Selain keanekaragaman flora dan fauna, TNBK banyak menyimpan keindahan alam. Mulai dari arum jeram, gua, air terjun dan lainnya yang bisa dijadikan objek wisata menarik bagi wisatawan. Flora dan fauna yang berada di kawasan TNBK ini dilindungi, sehingga TNBK memiliki nilai wisata yang begitu tinggi. Agar  kelestarian kawasan TNBK terjaga, ada Polhut dengan melakukan patroli rutin. Baik patroli darat maupun udara. Bahkan juga melakukan patroli gabungan baik dengan polisi dan masyarakat.
Pengawasan ini perlu dilakukan, karena keberadaan flora dan fauna TNBK bisa saja terancam oleh tangan-tangan jahil. Penambangan Emas Tanpa Izin (PETI), perambahan atau illegal logging dan perburuan hewan-hewan, tentu akan mengancam kelestarian TNBK.
Untuk menertibkan ini pun tidak mudah, karena kadang-kadang ada saja gejolak dengan masyarakat sekitar kawasan konservasi ini, lantaran tidak bisa mengeksploitasi Betung Kerihun. Padahal sejak dulu masyarakat setempat memperoleh makan dari hutan ini. Pendekatan persuasif dengan masyarakat mesti dilakukan dengan memberikan pengertian agar ikut berperan aktif dan bersama-sama menjaga TNBK.
Untuk itu pemerintah pusat perlu dicari program-program untuk membantu peningkatan kesejahteraan masyarakat sekitar kawasan. Ini semestinya diberikan sebagai balas jasa untuk masyarakat yang ikut andil menjaga kawasan. Karena masih banyak masyarakat disekitar TNBK yang hidupnya dibawah garis kemiskinan. Bahkan akses jalan darat pun tidak ada, sehingga semakin menjadikan masyarakat hidup dalam kesulitan. Jangan sampai pemerintah hanya menjaga habitat hutan, tapi masyarakat ditelantarkan.