Thursday 15 November 2012

Masyarakat Diminta Waspada Banjir

Putussibau. Walau pun belum begitu mengkhawatirkan, beberapa hari belakangan debit air sungai sudah mulai meningkat. Untuk itu masyarakat diminta waspada apabila terjadi banjir yang lebih besar.
Beberapa titik di Kota Putussibu sendiri air sudah beberapa hari mulai pasang. Terutama di daerah-dareah dataran rendah, seperti Dogom, Sawai, pasar pagi, dan lainnya. Bahkan pada Rabu (14/11) malam daerah-daerah yang memiliki dataran rendah ketinggian air mencapai 1,5 meter.  Akibatnya banyak warga yang terpaksa mengungsikan kendaraannya dilokasi tinggi. Namun keesokan harinya ketinggian air berangsur-angsur turun.
Walau air pasang belum begitu tinggi, masyarakat pun patut waspada. Pasalnya pada bulan November dan Desember Kapuas Hulu kerap diterjang banjir. Sementara banjir yang ada sekarang dirasakan masih belum puncaknya. Seperti banjir ditahun-tahun sebelumnya.
Tidak hanya di Kota Putussibau, kekhawatiran akan banjir juga dirasakan masyarakat Kecamatan Bunut Hulu. Saat ini saja, beberapa titik di Kecamatan Bunut Hulu air pasang sudah menggenangi halaman dan jalan. Terutama di Ibu Kota Kecamatan Bunut Hulu, yaitu Nanga Suruk. “Banjir ada, tapi belum dalam. Banjir misalnya dari pantai hingga menuju kantor camat,” ujar Drs Abdul Karim MSi, Camat Bunut Hulu.
Walau pun air belum masuk ke rumah warga, tapi banjir menjadi momok masyarakat.  Apalagi bila turun  hujan dengan intensitas yang tinggi. “Kita hanya bisa menghimbau kepada masyarakat agar selalu waspada akan terjadinya banjir yang lebih besar,” katanya.
Sementara itu, Gunawan SE, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencara Daerah (BPBD) Kabupaten Kapuas Hulu mengatakan saat ini banjir belum terlalu mengkhawatirkan. Karena debit air yang naik belum dengan intensitas yang tinggi. Bahkan setelah pasang, airnya pun dengan cepat turun. Walau pun begitu, masyarakat tetap diminta untuk waspada. Mengingat cuaca saat ini tidak bisa diprediksi.  “Karateristik banjir ini belum lah dikatakan bencana. Namun kita harus waspada terhadap banjir yang lebih besar,” himbaunya.
Pada dasarnya masyarakat Kapuas Hulu sudah terbiasa bila terjadi banjir. Hanya saja akibat dari banjir itu yang dikhawatirkan, yaitu terjadinya longsor.  “Kita harap pihak kecamatan pro aktif memberikan laporan tentang kondisi wilayahnya masing-masing mengenai banjir ini. Karena kita belum ada laporan masuk mengenai wilayah-wilayah mana saja yang kena banjir. Beberapa staf BPBD Kapuas Hulu pun sudah melakukan monitoring dengan menggunakan spedboat menelusuri jalur sungai Kapuas,” jelasnya.
Dilanjutkan Gunawan, apabila terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, pemerintah Kabupaten Kapuas Hulu siap terjun untuk membantu. “Seperti tahun-tahun sebelumnya, apabila sangat mendesak, maka akan kita bantu,” tuntasnya.