Tuesday 26 August 2014

Tahun Depan Yonif 644/Wls Diminta Jaga Perbatasan

Putussibau. Sebelum-sebelumnya Yonif 644/Wls melaksanakan tugas operasi di perbatasan hanya bersifat diperbantukan untuk kesatuan lain. Namun tidak pada tahun 2015 mendatang, rencananya bataliyon ini akan melaksanakan tugas operasi di perbatasan bersifat tersendiri.
“Selama ini kita juga melaksanakan tugas operasi, tetapi hanya bersifat diperbantukan untuk kesatuan lain, belum pernah bataliyon ini berangkat membawa nama Yonif 644/Wls. Karena kita ketahui bersama bahwasanya Yonif 644/Wls ini baru berusia sekitar lima tahun, kalau selama ini berangkatnya satu kompi ikut 642 atau satu kompi ikut 641. Nah kesempatan tahun 2015 nanti kita akan diberangkatkan satu bataliyon untuk melaksanakan tugas operasi sekitar 6 – 9 bulan lamanya. Ini nantinya akan diroling dengan bataliyon lain sebagai pengganti kita,” terang Letkol Inf Nico Reza H Dipura, Danyon 644/Wls, Senin (25/8).
Bila sesuai dengan jadwal komando atas, kata Danyon, Yonif 644 Walet Sakti ini akan melaksanakan penugasan ditahun depan sekitar  Februari di perbatasan antara RI dengan Malaysia. Untuk sektornya masih belum tahu, apakah Badau atau Entikong. “Dimanapun kita ditugaskan, kita siap. Sekarang ini kita sedang mempersiapkan program kerja latihan, pembinaan latihan yang betul-betul untuk dipersiapkan dalam rangka penugasan tersebut,” katanya.
Selaku Danyon 644/Wls, Nico akan melakukan pembinaan kedalam yang siap digunakan kapanpun. Prajurit-prajurit Yonif 644/Wls akan terus dilatih dan berlajar. “Personil kita yang ada saat ini merupakan bataliyon yang diperkuat berjumlah sekitar 1.039 personil , nanti yang berangkat sekitar separuhnya. Jumlah personil kita sudah memadai, sementara untuk alustista perlu ditambahkan termasuk sarana fasilitas perumahan dan perkantoran,” ujarnya.
Sementara untuk pengawasan terhadap prajurit, lanjut Danyon, selalu diadakan apel sebanyak tiga sampai empat kali. Mulai dari apel pagi, siang, sore dan malam. Apel malam ini sebagai bentuk kontrol kepada prajurit, baik yang bujangan maupun sudah berkeluarga. “Apalagi kalau setelah izin bermalam, itu tetap ada apel, itulah merupakan alat kontrol dan kendali kita,” ungkap Nico.
Di Yonif 644/Wls, sambung dia upayakan diberikan kegiatan semaksimal mungkin sesuai program dan tambahan-tambahan latihan lainnya. Sehingga pada malam hari anggota sudah cukup padat kegiatannya dan capek,  setelah itu tinggal istirahat saja, tidak ada yang berkeinginan keluar atau sebagainya. Namun tetap sediakan waktu untuk pesiar dan izin bermalam. “Bila prajurit melanggar aturan disiplin, maka sesuai dengan prinsip kita reward and phunishment, dimana anggota yang melanggar kita hukum sesuai dengan tingkatan kesalahannya dan apabila berprestasi akan diberikan penghargaan, baik dalam bentuk piagam maupun dalam bentuk  penghargaan lainnya,” tutup Danyon.

No comments:

Post a Comment