Sunday 17 August 2014

Pangdam XII/Tpr: ISIS Bagian dari Teroris

Putussibau. Pangdam XII/Tpr Mayjen TNI Ibrahim Saleh menegaskan Islamic State ofIraq and Syria (ISIS) merupakan bagian dari terorisme. Pasalnya mereka tidak ragu-ragu membunuh dan merampok terhadap kelompok yang tidak sepaham dengannya, walaupun terhadap sesama Islam.
Bahkan Pangdam merasa yakin, jaringan ISIS sudah ada di Indonesia, termasuk di Kalbar. Ini karena masih adanya kelompok-kelompok teroris dan aliran-aliran keras di tanah air. "Sehingga ISIS masuk ke kelompok-kelompok ini. Karena tidak memungkinkan, maka mereka tidak menunjukkan kegiatannya dulu, tapi bagaimana membesarkan organisasinya, setelah itu mereka masuk ke desa-desa," jelasnya saat acara tatap muka Pangdam XII/Tpr dengan forkominda dan para tokoh Kabupaten Kapuas Hulu, Rabu (13/8) malam di Pendopo Bupati Kapuas Hulu.
Dengan meyakini adanya jaringan ISIS ini, sehingga diharapkan semua harus siap untuk memeranginya secara bersama-sama. Jangan sampai gerakan ISIS ini berkembang di Indonesia, termasuk Kalbar. "Makanya kita harus yakin mereka sudah ada di sini. Sehingga kita perlu bersama memerang ini agar jangan sampai besar. Termasuk di Kapuas Hulu sebagai kawasan perbatasan tentu akan mudah sekali dimasuki pengaruh ini yang datang dari Malaysia," terang Pangdam.
Pada acara tatap muka ini hadir Bupati AM Nasir SH dan Wakil Bupati Agus Mulyana SH MH. Hadir pula beberapa kepala SKPD dan para tokoh masyarakat Kapuas Hulu. Pada kegiatan tersebut sempat pula Pangdam dan bupati bertukar cendera mata.
Sementara itu, pada waktu yang berbeda, As Intel Kodam XII/Tpr, Letkol A Rizal Ramdani menuturkan Indonesia menetang keras paham ISIS ini. TNI akan selalu bekerjasama dengan seluruh stokeholder terkait, khususnya umat Muslim dan tokoh-tokoh masyarakat untuk menghimbau agar warga tidak terprovokasi dengan adanya aliran ISIS ini. "Kami menghimbau agar masyarakat melaporkan setiap adanya indikasi maupun informasi tentang keberadaan ISIS di wilayah Kalbar," katanya.
Kodam XII/Tpr, lanjut Rizal, sudah membuat semacam prosedur penanganan ISI secara terpadu. Terkait ISIS ini pun, TNI bersama polisi, Forkominda, MUI, Kementerian Agama, FKUB, dan instansi terkait lainnya sudah menggelar pertemuan. "Sementara ini kita sudah cek melalui Imigrasi Kalbar belum ditemukannya warga Kalbar yang berangkat ke Suriah dan Iraq. Belum juga ditemukan yang masuk dari sana ke Kalbar," jelasnya.
Kemungkinan adanya jaringan ISIS yang masuk ke Kalbar melalui perbatasan Malaysia, Tim Satgas Pamtas sudah diberi petunjuk dan arahan kodam XII/Tpr. Diharapkan mereka lebih waspada dan proaktif apabila ada indikasi masuknya kelompok ISIS ke wilayah kalbar melalui perbatasan ini.