Tuesday 5 February 2013

Situs Balang Menyimpan Peninggalan Purbakala

*Kapuas Hulu Perlu Museum
Putussibau. Situs Balang merupakan aset yang memiliki banyak peninggalan purbakala. Pasalnya dari situs yang berada Dusun Nanga Balang, Desa Cempaka Baru, Kecamatan Putussibau Selatan telah banyak ditemukan benda-benda purbakala.
Kepala Bidang (Kabid) Budaya pada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kapuas Hulu Drs Luther SL MSi mengatakan Kabupaten Kapuas Hulu banyak menyimpan aset berharga. Tak hanya kekayaan alam yang melimpah dan khazanah budaya yang beragam, juga memiliki situs purbakala. Bahkan situs Balang di Daerah Aliran Sungai (DAS) memiliki nilai historis yang tidak kalah berharga.
“Dari situs Balang ini benda-benda purbakala yang didapat di antaranya, lima batu pipisan, tujuh batu pembuat gerabah, lima fragmen grabah, dua batu gosok, empat kapak persegi, satu benda sisa peleburan logam, satu batu bergambar, dua batu giling, dan empat beliung persegi,” terangnya.
Beberapa benda purbakala ini, lanjutnya, didapat dari hasil ekskavasi Balai Arkeologi Banjarmasin pada tahun 2008 lalu. Bahkan rencananya akan kembali dilanjutkan pada tahun 2013 ini. “Sebetulnya kawasan DAS Dusun Nanga Balang ini diketahui sebagai situs purbakala sudah lama. Dari arsip yang kami punya itu semenjak penelitian Pusat Arkeologi Nasional pada tahun 1984 silam,” terang Luther sembari menunjukkan beberapa batu yang sudah ada sejak 2.500 SM itu.
Untuk menjaga aset purbakala dan prasejarah lainnya, Kapuas Hulu sebenarnya membutuhkan museum. Dengan adanya museum akan memberikan kemudahan untuk menyimpan barang-barang sejarah di Bumi Uncak Kapuas. Karena benda-benda purbakala merupakan kekayaan sejarah milik Kapuas Hulu yang harus dijaga dan dilestarikan. “Saya rasa benda-benda bersejarah seperti ini sangat sayang hanya disimpan di plastik saja. Museum itu yang kita harapkan, Sintang saat ini sudah ada, mungkin Kapuas Hulu juga bisa menghadirkannya,” harap Luther.
Saat ini benda-benda purbakala situs Balang ada yang tersimpan di museum di Pontianak. Ini lantaran Kapuas Hulu belum memiliki museum sendiri. “Kapuas Hulu kaya akan budaya dan sejarahnya. Dengan adanya museum kita bisa tahu tentang jati diri Kapuas Hulu,” tuturnya.