Friday 12 February 2016

“Tidak Boleh Ada Berkas yang Bermalam”

Pontianak.“Tidak boleh ada berkas yang bermalam”. Itu lah warning Wali Kota Pontianak Sutarmidji kepada jajarannya, mulai dari Satuan kerja Perangkat daerah (SKPD), Kecamatan hingga Kelurahan.
Jargon dari orang nomor satu di Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak itu untuk mengingatkan jangan sampai ada berkas yang menumpuk. Tidak ada lagi kesan yang menunda-nunda pekerjaan, banyak tumpukan berkas di meja kerja.
Saya terobsesi agar Kota Pontianak menjadi laboratorium inovasi dalam tata kelola pemerintahan di segala aspek. Karena tidak sedikit prestasi yang diukir Pemkot dalam hal perbaikan tata kelola pemerintahan,” kata Sutarmidji, Kamis (11/2) usai soft launching Inovasi SKPD di Aula Sultan Syarif Abdurrahman (SSA) Komplek Kantor Wali Kota Pontianak.
Kebiasaan menumpuk berkas perlahan ditinggalkan jajaran Pemkot Pontianak. Jargon “Tidak Boleh Ada Berkas yang Bermalam” tersebut menunjukkan inovasi dan keseriusan Pemkot dalam memberikan pelayanan maksimal ke warganya. “Inovasi yang kita lakukan, mungkin tahun depan akan semakin baik lagi,“ ucap pria yang akrab disapa Midji ini.
Menurut Midji, pemerintahan yang baik memiliki tata kelola yang baik pula. Ini diyakini dapat menumbuhkan tingkat kepercayaan masyarakat dalam mengurus segala hal. Apa lagi ada inovasi percepatan dalam setiap urusan yang diajukan masyarakat.
Ketika kepercayaan masyarakat kepada pemerintah tinggi,
tentu akan menumbuhkan keikutsetaannya dalam membangun. Dengan demikian tentu akan membawa pada percepatan pembangunan yang diprogramkan pemerintah. “Masyarakat bisa berinvestasi, bisa berupa memberikan lahan untuk pelebaran jalan, melaporkan pajaknya dengan jujur dan masih banyak yang lainnya,” jelasnya.
Klaim keberhasilan
Midji ini diakuinya tidak lepas dari peran serta berbagai pihak. Termasuk lembaga negara yang senantiasa mengawasi jalannya pemerintahan yang sudah dipegangnya di dua periode tersebut. “Atas nama Pemkot Pontianak, juga mengucapkan terima kasih kepada Lembaga Administrasi Negara (LAN) dan Ombudsman yang sudah melakukan bimbingan dalam perbaikan-perbaikan pelayanan publik di Kota Pontianak,” ungkap Midji.
Sementara itu, Deputi Bidang Inovasi LAN, Tri Widodo Wahyu Utomo menyatakan, inovasi yang di lakukan Pemkot Pontianak kuantitasnya tertinggi dibandingkan daerah lain. Atas dasar itu, pihaknya ingin menjadikan Kota Pontianak sebagai lumbung inovasi nasional.Kita harap ke depan daerah-daerah luar Pontianak datang ke sini untuk belajar tentang bagaimana tata kelola pemerintahan yang baik. Dari sisi pelayanan publik, pengelolaan aset, pengelolaan keuangan, SDM dan sebagainya,” katanya.

No comments:

Post a Comment