Wednesday 10 February 2016

Banyak Tempat Nongkrong, Pemuda Australia Kagumi Kota Pontianak

Pontianak. Berakhir sudah program Pertukaran Pemuda Indonesia-Australia (PPIA) 2015-2016 di Kota Pontianak. Selama sebulan lamanya pemuda-pemudi asal “Negeri Kangguru” mengunjungi “Kota Khatulistiwa”. Mereka magang di berbagai kantor, instansi dan lembaga pemerintahan maupun swasta. 
Anna, salah seorang peserta program PPIA asal negara Australia menyatakan kekagumannya terhadap Kota Pontianak. Menurut dia, Kota Pontianak bersih, rapi dan indah. “Saya  suka berada di Pontianak karena lebih seru, suasananya begitu ramai. Terlebih Pontianak lebih bersih dari kota besar lainnya,” ungkapnya, Minggu (7/2) malam kemarin usai perpisahan peserta PPIA 2015-2016 Fase Perkotaan di Aula rumah dinas Wakil Wali Kota Pontianak.
Kekaguman lainnya Anna terhadap Kota Pontianak, karena banyaknya tempat nongkrong seperti cafe-cafe atau warung kopi (Warkop). Di negeri asalnya dulunya pernah ada, namun kini sudah jarang ditemukan. Karena sudah banyak yang tutup.“Pontianak begitu hidup. Malam hari pun masih ramai, karena cafe-cafe buka sampai larut malam,” katanya.
Selama di Kota Pontianak, Anna dan rekan-rekannya dimagangkan atau bekerja di berbagai kantor, instansi dan lembaga pemerintahan maupun swasta. Sementara Anna magang di salah satu stasiun radio sebagai penyiar. Pengalaman ini awalnya tidak pernah terbayangkan olehnya dan hanya didapat saat berada di kota Pontianak. “Mulanya saya gugup ketika pertama kali siaran, namun lama-kelamaan terbiasa menjadi penyiar. Sangat seru jadi penyiar, apakan lagi teman-teman di Australia bisa mendengar saya siaran melalui radio streaming,” ujarnya. 
Kekaguman Anna terhadap Kota Pontianak tentu saja membuat warga Kota Khatulistiwa tersanjung. Mewakili warga dan Pemkot Pontianak, Wakil Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono mengucapkan terima kasih atas kesan-kesan positif yang disampaikan pemuda Australia. “Mudah-mudahan dengan kegiatan ini bisa memacu anak muda kita untuk lebih maju dan berkembang lagi,” ucap Edi.

No comments:

Post a Comment