Wednesday 10 October 2012

Kemarau, Ajang Rekreasi Masyarakat

Musim kemarau kerap dimanfaatkan masyarakat Putussibau Kabupaten Kapuas Hulu Provinsi Kalbar untuk main ditepian sungai Kapuas. Baik itu untuk mandi atau hanya sekedar jalan-jalan.
Saat debit air menurun, pinggiran sungai kapuas tak ubahnya seperti pantai. Terutama yang memiliki daratan lebih tinggi. Hanya saja bukan butiran pasir yang menghiasi tepian sungai ini. Melainkan batu-batu kali yang menghampar sepanjang sungai.Kondisi ini pun dimanfaatkan masyarakat untuk bermain dipinggiran sungai Kapuas. Maklum saja, Kapuas Hulu tidak memiliki laut. Setidaknya ini dapat menjadi pengganti kerinduan akan suasana pantai.
Tidak hanya bagi yang tinggal ditepian sungai Kapuas, pantai-pantaian ini juga sering dikunjungi masyarakat lainnya. Terutama pada sore hari. Tidak hanya anak-anak, tapi juga dikunjungi orang dewasa. Bahkan ada pula orang tua yang membawa anak-anak kecilnya.
Mereka ada yang mandi, mengajar anaknya berenang atau pun sekedar jalan-jalan sama kekekasih. Ada juga yang sekedar duduk-duduk dipinggir sungai menikmati suasana petang. Bahkan ada juga anak-anak yang memanfaatkan pantai-pantaian ini untuk bermain sepak bola, walau pun lapangannya berbatu.
Walau pun dangkal, tapi air sungai ini cukup deras. Sehingga kebanyakan masyarakat hanya bermain air dipinggiran saja. Tapi ada juga mereka yang berani hingga berenang ketengah.
Suherman mengaku kerap memanfaatkan musim kemarau seperti ini bermain ditepian sungai kapuas. Ini karena anaknya selalu minta dibawa mandi ke sungai. "Ini anak saya suka minta mandi disini. Terpaksa lah kita turuti keinginannya. Tapi tidak apalah, sekaligus jalan-jalan," ujar warga Kedamin ini.
Selain membawa anaknya, istri Suherman pun turut serta. Sehingga ini layaknya rekreasi keluarga. Apa lagi memang di Kapuas Hulu sangat minim lokasi rekreasi.