Monday 23 October 2017

Pontianak Bejuta Mimpi, Bukti Musisi Tak Lupa Kota Kelahirannya

“Sejaoh ape pun kau pegi,          
Pontianak melekat di hati
Kampong halaman tempat kembali        
Dimane lahernye semue janji
Pontianak bejuta mimpi…”

Itulah penggalan lirik lagu Pontianak Bejuta Mimpi buah karya musisi asal Kota Khatulistiwa. Lagu ini hadiah di Hari Jadi (Harjad) Kota Pontianak ke-246 dari musisi papan atas Indonesia.
“Alhamdulillah Wa Syukurillah, puji dan syukur kehadirat Allah SWT, karena tanpa karunia-Nya, tiada sanggup sebuah project ini terwujud,” kata vocalis yang juga producer Muhammad Irfan Hadari Govinda mewakili Cinte Khaltulistiwa Project Pontianak Bejuta Mimpi, Minggu (22/10).
Musisi kelahiran Kota Pontianak ini mengatakan, Pontianak Bejuta Mimpi diciptakan oleh para musisi asli Kota Pontianak. Bermula dari silaturahim para musisi yang merantau, mengadu nasib dan telah memutuskan untuk hidup dan menghidupi di Jakarta.
“Didorong juga dengan besarnya kecintaan, kerinduan kami kepada tanah kelahiran, kampong halaman kami Kota Pontianak Kalimantan Barat,” jelas Irfan Govinda.            
“Akhirnya lahirlah sebuah lagu yang berjudul: Pontianak Bejuta Mimpi, sekaligus menjadi persembahan kami untuk Kota Pontianak yang hari ini merayakan hari jadinya yang ke-246,” sambung vocalis yang akan menyanyikan lagu Pontianak Bejuta Mimpi di puncak Harjad Kota Pontianak ke-246.
Lagu ini menceritakan perasaan setiap manusia yang lahir ataupun hanya sekedar singgah di Kota Pontianak yang harus mengadu nasib di daerah lain. Pasti mereka memiliki kerinduan akan setiap sisi kota ini yang bertabur kenangan yang telah dijalani. Suasananya beda, tempat berkumpul keluarga dan sahabat. Beragam macam kuliner yang selalu membuncahkan kerinduan akan Kota Pontianak.
“Layaknya sebuah ungkapan masyarakat Pontianak: “barang siape minom aek Kapuas, die akan balek agik ke sini, ke Kote Pontianak,” ungkap Irfan dengan bahasa melayu Pontianak-nya yang kental.
Selain dirinya, Irfan mengatakan, musisi yang berpartisipasi dalam karya sederhana ini meliputi Amer Fikri/Avanindra (guitarist-arranger) dan Hendri Lamiri/Arwana (violinist). Ada juga Andi Irfanto/Captain Jack-Stars & Rabbits (drummer), Mc Anderson Ajung/Sidepony (guitarist), Tambie Pocaro/D’Jons (bassist) dan segenap insan musik, videografi, fotografi, tari, komedian, tata busana dan sebagainya. “Kami berharap karya sederhana ini dapat diterima oleh setiap “Budak Pontianak” di manapun berada, baik di Kota Pontianak atau pun di belahan dunia lainnya,” harapnya.           
Siapa saja yang terlahir atau pun sekedar singgah di Kota Pontianak, Irfan berharap lagu ini menjadi syair pengobat rindu akan Kota Pontianak. Penuh kenangan, cerita, suasana, juga berbagai macam hal baik lainnya. “Terima kasih yang sebesar-besarnya untuk semua yang telah berpartisipasi, mencurahkan kecintaan dan kerinduannya di dalam sebuah karya sederhana ini,” sambung Irfan. 
Setiap insan yang mendengarkan lagu ini, selamat memutar kembali kenangan yang telah dilalui. “Mohon ampun dan maaf jikalau karya sederhana ini ada yang terasa kurang, salah atau pun tidak                sebagaimana mestinya,” ungkap Irfan merendah.        
“Semoga lagu ini memberikan nilai-nilai positif dan menumbuhkan kecintaan kepada kota tercinta, Kota Pontianak. Akhir kata, kami yang mengatasnamakan Cinte Khatulistiwa Project sebagai bentuk kolaborasi musisi dan insan seni lintas generasi Kota Pontianak, mengucapkan Selamat Ulang Tahun Kota Pontianak yang ke-246, teruslah besar dan bersinar, juga berkembang menjadi kota yang maju, sejahtera dan berbudaya,” katanya lagi.
Diakui Irfan, Pontianak Bejuta Mimpi karya musisi Kota Pontianak kini telah sukses di kancah musik nasional. Lagu yang akan mereka persembahkan spesial untuk Kota Pontianak itu, proses video klipnya sudah selesai. Beberapa tempat yang menjadi ikonik kota yang di lewati garis Khatulistiwa itu pun tak ketinggalan menjadi sasaran utama mereka.
“Syuting empat hari di Pontianak. Tempatnya pun merupakan ikonik Kota Pontianak seperti Masjid Jami Abdurrahman, Masjid Raya Mujahidin, Katedral, Alun-alun Kapuas, Tugu Khatulistiwa dan D'gulist, Pasar Flamboyan, Sungai Kapuas, Kelenteng serta warung kopi,” papar Ifan.
Semua elemen yang ada di Kota Pontianak mereka cover masuk dalam video klip. Semua yang berbau Pontianak, tidak hanya tempat-tempatnya saja, tetapi ada juga rumah zapin yang membudayakan corak insang. Kata Ifan, nantinya semua bisa dilihat, minimal di youtube.
“Itu ade empat Production House Budak Pontianak yang kolaborasi membuatnye, ade Tujuh Semut & Owl Films & Haldream & Vkids yang membuat video klipnye,” jelas Ifan dengan logat Pontianak.
Beberapa model asal Kota Pontianak juga mereka libatkan. Seperti Chintya Fabyola yang merupakan Putri Indonesia asal Kalbar dan Andi Jepank, local talent Pontianak untuk model utamanya. Ada juga Nadia Sarosa untuk tari melayu dan Didit Kecot untuk pencak silatnya serta Hadi dan Uke rumah jepin untuk fashion Tari Dayak.
Dijelaskan Ifan Govinda, hari ini, Senin (23/10) dia dan musisi asal Kota Pontianak akan menyerahkan karya ini secara simbolis dalam bentuk plakat, CD audio dan DVD video klip kepada Wali Kota Pontianak H. Sutarmidji, SH, M.Hum selaku perwakilan Pemerintah Kota Pontianak. Kemudian Sultan Pontianak IX Sy. Machmud Melvin Alkadrie, SH sebagai perwakilan Istana Kadriyah Pontianak tonggak awal budaya Kota Pontianak. “Jika tidak ada halangan saya dan kawan-kawan di Jakarta akan release #PontianakBejutaMimpi di Indonesian Morning Show NET Tv,” tutupnya.


No comments:

Post a Comment