Wednesday, 31 October 2012

BBM di Kapuas Hulu, Masalah Tanpa Akhir

Putussibau. Masalah BBM di Kapuas Hulu sepertinya tanpa akhir. Mulai dari antrian di APMS hingga harga eceran dikios-kios yang menjerat leher.
Berlarut-larutnya permasalahan BBM di Kapuas Hulu yang tidak kunjung reda ini diharapkan cepat diatasi. Karena antrian BBM di APMS masih memanjang. Pengantrinya pun hanya didominasi orang-orang dan kendaraan itu-itu saja.
Baik kendaraan roda dua, maupun roda empat. Terhadap kondisi ini tidak ada tindakan baik dari pemerintah daerah maupun aparat kepolisian terkait ini. "Kita mohon kepada pemerintah daerah untuk perhatikan antrian BBM yang cukup panjang di APMS," ujar Nurjannah Aini AMd, anggota DPRD Kapuas Hulu dari Partai Bintang Reformasi (PBR).
Saat APMS buka, yang lebih parah lagi, antrian ini kerap mengakibatkan jalan menjadi macet. Akibatnya kenyamanan pengguna jalan kerap terganggu. "Kalau dilihat kendaraan yang anti hanya itu-itu saja. Seharusnya kondisi ini mesti ditertibkan," kata anggota Komisi C DPRD Kapuas Hulu ini.
Yang lebih parah lagi, lanjut Legislator yang berasal dari daerah pemilihan (dapil) 2 ini, harga eceran BBM di kios-kios selangit. Perliternya mulai dari harga Rp 7.500 hingga 8.000. Harga ini tentu menjerat leher masyarakat kecil. "Bahkan harga BBM yang dijual kios dekat APMS saja mahal," tandasnya.
Nurjannah meminta aparat berwenang untuk menertibkan kios-kios liar tanpa izin. Apalagi kios tersebut menjual BBM diluar kewajaran. Begitu juga dengan HET BBM eceran yang dikeluarkan pemerintah daerah seharusnya dipatuhi pemilik kios.