Wednesday 31 October 2012

BBM di Kapuas Hulu, Masalah Tanpa Akhir

Putussibau. Masalah BBM di Kapuas Hulu sepertinya tanpa akhir. Mulai dari antrian di APMS hingga harga eceran dikios-kios yang menjerat leher.
Berlarut-larutnya permasalahan BBM di Kapuas Hulu yang tidak kunjung reda ini diharapkan cepat diatasi. Karena antrian BBM di APMS masih memanjang. Pengantrinya pun hanya didominasi orang-orang dan kendaraan itu-itu saja.
Baik kendaraan roda dua, maupun roda empat. Terhadap kondisi ini tidak ada tindakan baik dari pemerintah daerah maupun aparat kepolisian terkait ini. "Kita mohon kepada pemerintah daerah untuk perhatikan antrian BBM yang cukup panjang di APMS," ujar Nurjannah Aini AMd, anggota DPRD Kapuas Hulu dari Partai Bintang Reformasi (PBR).
Saat APMS buka, yang lebih parah lagi, antrian ini kerap mengakibatkan jalan menjadi macet. Akibatnya kenyamanan pengguna jalan kerap terganggu. "Kalau dilihat kendaraan yang anti hanya itu-itu saja. Seharusnya kondisi ini mesti ditertibkan," kata anggota Komisi C DPRD Kapuas Hulu ini.
Yang lebih parah lagi, lanjut Legislator yang berasal dari daerah pemilihan (dapil) 2 ini, harga eceran BBM di kios-kios selangit. Perliternya mulai dari harga Rp 7.500 hingga 8.000. Harga ini tentu menjerat leher masyarakat kecil. "Bahkan harga BBM yang dijual kios dekat APMS saja mahal," tandasnya.
Nurjannah meminta aparat berwenang untuk menertibkan kios-kios liar tanpa izin. Apalagi kios tersebut menjual BBM diluar kewajaran. Begitu juga dengan HET BBM eceran yang dikeluarkan pemerintah daerah seharusnya dipatuhi pemilik kios.

Friday 26 October 2012

Komunitas Motor Touring Kebangsaan ke Perbatasan

*Peringati Hari Sumpah Pemuda
Putussibau. Dalam rangka memperingati momen hari sumpah pemuda, gabungan dari sejumlah komunitas motor menggelar touring kebangsaan ke perbatasan. Touring ini diikuti sejumlah club motor se-Kapuas Raya seperti dari Kabupaten Sanggau, Melawi, Sekadau, Sintang, dan Kapuas Hulu. Selain itu turut juga bergabung sejumlah komunitas motor dari Kota Pontianak.
Aliyanto SE, selaku ketua penyelenggara mengatakan tujuan di gelarnya touring kebangsaan ini untuk menanamkan rasa nasionalisme anggota club motor yang ada pada umunya dan Komunitas motor yang ada di Kapuas Hulu khususnya. Dengan digelarnya touring ini, komunitas motor ingin menunjukkan bahwa club motor juga turut membangun rasa nasionalisme dan kebangsaan. Tidak hanya melaksanakan touring, tapi juga pengenalan safety ridding. “Touring akan di laksanakan besok (hari ini, red), yaitu Sabtu dan Minggu. Bermula dari Kota Putussibau menuju Kota Badau, Kecamatan Badau. Namun terlebih dahulu rombongan club motor Kapuas Hulu akan menunggu kedatangan club-club motor dari kabupaten yang telah menyatakan kesediaan hadir,” ujar Aliyanto saat didampingi sekretarisnya Jafari.
Touring perbatasan berangkat dari Putussibau diperkirakan sore hari dari halaman Mapolres Kapuas Hulu. Mereka akan dilepas langsung oleh Kapolres Kapuas Hulu. Sehingga di perkirakan touring itu akan berlangsung malam hari. “Dari kota Putussibau, peserta touring akan di bagi ke dalam beberapa kloter. Setiap kloter akan di pimpin satu orang dari klub motor Kapuas Hulu. Karena mengingat anggota club motor dari Kabupaten lain belum begitu mengenal medan menuju Badau tersebut,” jelasnya.
Rombongan akan singgah di Lanjak, Kecamatan Batang Lupar untuk bertemu Wakil Bupati Kapuas Hulu. Setelah dari Lanjak, perjalanan berlanjut ke Badau dan menginap di kota perbatasan tersebut.  “Pagi harinya kita akan menggelar upacara di halaman PPLB Badau. Di lanjutkan penanaman pohon di sepanjang ring road PPLB hingga menuju kota Badau. Ini sebagai perwujudan dukungan komunitas motor terhadap pencegahan global warning,” kata Yanto.
Aliyanto dan pihaknya mengucapkan terimakasih kepada pemerintah Kabupaten Kapuas Hulu, Kapolres Kapuas Hulu beserja jajarannya. Sehingga apa yang mereka rencanakan tersebut bisa di wujudkan. Terlebih, moment itu menjadi wahana menyatukan visi komunitas motor meski dengan latar belakang yang berbeda-beda.

Wednesday 24 October 2012

PLB Badau Diresmikan

*Pererat Kerja Sama Indonesia-Malaysia

Wakil Gubernur Kalbar Christiandy Sanjaya meresmikan PLB BadauBadau. Begitu luas dan panjangnya wilayah perbatasan Indonesia-Malaysia, sudah sepatutnya kabupaten yang berbatasan langsung dengan negeri jiran itu memiliki border atau pintu masuk resmi.
“Setelah pembukaan Pos Lintas Batas (PLB) Badau ini, kita harap juga di Serian-Jagoi Babang, Bengkayang segera dibuka. Begitu juga dengan border di Sintang diupayakan segera dibuka,” ujar Drs Christiandy Sanjaya SE MM, Wakil Gubernur Kalbar usai membuka soft launching PLB Badau, Sabtu (20/10).
Berdasarkan perjanjian Sosek Malindo, lebih dari 30 jalur masuk antarnegara. Jangan ditafsirkan jalan tikus, siapa saja boleh melintasinya menggunakan pass. Jangan berpikiran jalan tersebut digunakan untuk aktivitas ilegal. “Namanya juga ilegal, tentulah dilakukan sembunyi-sembunyi baik untuk tujuan trafficking, peredaran narkoba, miras, dan sebagainya. Menjadi urusan aparatur hukum baik dari pihak Indonesia maupun Malaysia untuk menangkap pelakunya,” papar Christiandy.
Diharapkan berbagai aktivitas di perbatasan dapat melalui border resmi sehingga lebih mudah melakukan transaksi. Dengan dibukanya border, pemerintah berusaha melayani keinginan masyarakat dengan baik.
Setelah soft launching PLB Badau, akan ada grand launching yang direncanakan pada Desember mendatang. Sehingga semua pelayanan baik imigrasi, customs, karantina, dan kelengkapan border bisa terlaksana dengan baik, seperti pintu masuk Entikong. “Dengan dibukanya border Badau ini, diharapkan aktivitas ilegal bisa dihilangkan dan masyarakat menggunakan cara-cara resmi memasukkan barang maupun orang di kedua negara ini,” papar Christiandy.
Setelah dibukanya PLB Badau ini, diharapkan tidak hanya orang yang bisa melintas. Tetapi ada hubungan perdagangan yang lebih baik antara Indonesia-Malaysia. Apalagi Lubuk Antu maupun Kabupaten Kapuas Hulu memiliki potensi perkebunan sawit dan pertambangan. Nantinya tidak hanya memanfaatkan pos lintas saja, namun pelabuhan darat (dry port) bisa mempererat hubungan kerja sama antara kedua negara.
“Kalau dulu sebelum ada PLB Badau, warga Lubuk Antu dan Kapuas Hulu menuju ke Entikong. Namun sekarang setidaknya beberapa kecamatan di Kapuas Hulu bisa memanfaatkan PLB ini,” ungkapnya.
Soft launching PLB Badau tidak hanya dihadiri Wakil Gubernur Drs Christiandy Sanjaya SE MM sebagai utusan Kalbar, perwakilan Malaysia dihadiri Datok Wan Ali Bin Besar, selaku Pertimbangan Setia Usaha Kementerian Dalam Negeri Malaysia.
Acara diawali peresmian Pos Imigresen Lubok Antu, Malaysia oleh Datok Wan Ali Bin Besar, di mana delegasi Indonesia sebagai tamu. Selain wakil gubernur, hadir juga mendampingi Bupati Kapuas Hulu AM Nasir SH dan Wakil Bupati Kapuas Hulu Agus Mulyana SH. Hadir pula berbagai pejabat Kalbar meliputi kepala imigrasi, bea cukai, BNPP, Polda, serta beberapa SKPD Kapuas Hulu.
Dalam sambutannya, Datok Wan Ali Bin Besar mengatakan pembukaan PLB ini telah lama direncanakan. “Baru hari ini kita melakukan soft launching, walaupun nanti akan ada lagi grand launching. Ini sejarah baru bagi Badau dan Lubuk Antu,” ujarnya.
PLB, lanjutnya, untuk memberikan kemudahan dan kenyamanan bagi masyarakat. Karena PLB berfungsi memeriksa lalu lintas di kedua negara. “Saya harap dengan dibukanya PLB ini dapat menjadikan dua daerah ini lebih sejahtera. Dan saya percaya hubungan kedua wilayah ini bisa bertambah erat. Hubungan kekeluargaan yang sudah lama terbangun diharapkan meningkatkan taraf hidup masyarakat setempat,” jelas Datok Wan Ali.
Dibukanya PLB ini, Datok Wan Ali meminta masyarakat Badau tidak lagi menggunakan jalan tikus ketika akan menyeberang ke Lubuk Antu. Begitu juga sebaliknya. “Gunakanlah pintu-pintu resmi dan jangan gunakan jalan tikus atau jalan lorong, karena akan berbahaya,” ungkapnya.
Usai menyampaikan kata sambutan, Datok Wan Ali meresmikan Pos Imegresen Lubok Anto dan pemberian cendera mata kepada Wakil Gubernur Kalbar. Kemudian acara dilanjutkan dengan peresmian PLB Badau. Kegiatan di Kompleks PLB Badau ini, giliran delegasi Malaysia yang bertandang ke Indonesia. Dipimpin Datok Wan Ali Bin Besar, hadir pula pejabat Malaysia seperti imigrasi, karantina, dan perwakilan Kerajaan Sarawak.
Bupati Kapuas Hulu AM Nasir SH mengatakan pembukaan PLB Badau sudah lama dinanti-nantikan masyarakat. Dengan pembukaan ini tentu akan mempererat silaturahmi yang selama ini terjalin dengan baik antara masyarakat Kapuas Hulu dengan Sarawak, khususnya Badau dan Lubuk Antu.
“Kita sampaikan ucapan terima kasih, karena dengan dibukanya PLB ini merupakan dambaan masyarakat selama ini. Namun saya mengharapkan pemerintah Kalbar atau pusat membuka kantor imigrasi juga di Kapuas Hulu. Agar masyarakat hendak membuat paspor tidak perlu ke lagi ke Pontianak atau Sanggau. Karena tentu akan memakan waktu dan biaya,” ungkap Nasir.
Jangan pula setelah dibukanya PLB Badau, warga Indonesia, khususnya Kapuas Hulu beramai-ramai ke Malaysia menjadi kuli. Apalagi Badau ke depannya direncanakan akan menjadi kawasan industri dan dibangun pabrik CPO. Bahkan rencananya Badau akan dibangun pelabuhan darat untuk ekspor-impor. Untuk itu Pemda Kapuas Hulu telah menyiapkan lahan mendukung pembangunan tersebut. “Tentu ini akan menyerap tenaga kerja yang besar, jadi jangan malah memilih jadi kuli di Malaysia,” jelas Nasir.

Monday 22 October 2012

Tak Ada Pelestarian, Sarang Walet Kapuas Hulu Menipis

Putussibau. Produksi sarang walet di Kapuas Hulu terancam punah akibat kurang terjaga habitat sarangnya di goa-goa dalam hutan Uncak Kapuas. Harganya yang bervariasi terus merosot disaingi sarang walet rumah (SWR) yang lebih berkualitas.
“Di Kapuas Hulu sendiri harga sarang walet bervariasi, tergantung dari gua mana. Yang termahal atau berkualitas tinggi dari Gua Sarai dan Gua Suwak, sekitar Rp 4,5 juta/kg. Kualitas standar dari Gua Bilatung sekitar Rp 3,6 juta/kg,” tutur Akuang, produsen sarang walet gua.
Sarang walet Gua Sarai mahal karena kering, tebal, tidak banyak bulu dan kaki. Kurangnya pelestarian menyebabkan produksi sarang dari tahun ke tahun menipis. Padahal liur emas mahal harganya dan permintaan luar negeri kian meningkat.
Menekuni bisnis sarang walet sejak 1994, Akuang memiliki tiga gua yaitu Gua Kolam, Gua Lesung, dan Gua Sarai. Tiga gua itu dimiliki secara perkongsian dengan beberapa orang atau saham. “Pada 1994 di Kapuas Hulu sedang jayanya sarang burung walet. Namun kini terus menyusut,” ujarnya.
Selama ini rata-rata sarang burung walet dari Kapuas Hulu dan bahkan Kalbar diekspor ke Malaysia, sebagai satu-satunya pembeli terbesar saat ini. Bahkan permintaan akan sarang ini terus meningkat. Hanya saja produksi terus merosot.
“Kebanyakan langsung dibawa ke Malaysia melaui Entikong. Kalau jual ke jiran rata-rata seharga RM 1.500-RM 1.800. Dibandingkan tahun sebelumnya harga sarang walet jauh menukik akibat keracunan di Taiwan,” tukas Akuang.
Dulu untuk Gua Sarai dua bulan sekali bisa panen sarang sekitar 360 kg, kini hanya sekisar 120 kg saja. Sedangkan di Gua Kolam dan dan Gua Lesung saat ini masing-masing hanya menghasilkan sekitar 7 kg dan 3 kg saja sekali panen selama dua bulan.
“Pajak per kilogram sarang walet antara Rp 50 ribu–Rp 75 ribu. Pajak ini dibayarkan ke Dinas Perkebunan dan Kehutanan (Disbunhut) Kapuas Hulu. Karena, agar bisa dibawa ke luar mesti ada izin dari Disbunhut,” tandasnya.
Karena satu gua walet dimiliki banyak orang, maka sistem panennya bergiliran dua bulan sekali. Berapa pun hasilnya dengan jadwal dua bulan sekali mesti panen, kemudian digantikan orang lain yang memiliki saham untuk memanen. Akibatnya sarang tersebut dipaksakan dipanen.
“Berkurang karena disebabkan tidak adanya pelestarian terhadap burung walet. Sebab dua bulan sekali panen di mana sebelum anak netas atau pandai terbang sarang sudah dipanen. Sementara induk walet semakin tua dan akhirnya mati. Semestinya yang bagus satu tahun baru panen, sampai anak walet bisa terbang,” jelasnya.
Untuk bisa memanen sarang burung walet tidaklah gampang. Penuh perjuangan dan rintangan yang dihadapi. Kebanyakan ditempuh menggunakan jalur sungai. Setelah itu, berjalan berhari-hari dengan menembus hutan dan mendaki gunung atau bukit. Bahkan nyawa sebagai taruhannya.
Biasanya begitu jadwal panen orang lain selesai, pemilik saham lainnya langsung menuju lokasi gua dengan membawa beberapa anak buah dengan segala perlengkapan dan bekal selama dua bulan untuk menunggu gua itu sampai dipanen dua bulan berikutnya.
Kalau tidak begitu, dikhawatirkan dicuri orang. Makanya tidak heran untuk satu trip (dua bulan) untuk menunggu selama panen pemilik biasanya mengeluarkan uang puluhan juta rupiah. Untuk satu orang penjaga gua saja Rp 3,5 juta per trip.
Ternyata kualitas dan harga sarang burung walet gua, masih kalah dengan sarang walet rumahan. Ini lantaran walet rumahan menghasilkan sarang yang bersih. Akuang memprediksi bila tidak dilestarikan lima tahun mendatang sarang walet gua akan habis. “Sarang walet ini diburu pembeli untuk dikonsumsi karena berkhasiat untuk kekuatan jantung, awet muda, minuman kemasan kaleng, dan lainnya,” tuntas Akuang.

Wednesday 17 October 2012

Induk Arwana Dilepas ke Danau Empangau

*Melepas Arwana Melestarikan Habitat Danau 
Empangau. Bupati Kapuas Hulu AM Nasir SH beramai-ramai melepaskan 12 ekor induk ikan arwana (Schleropagus formosus) super red ke Danau Empangau, belum lama ini.
“Danau ini harus dilindungi seperti danau lainnya. Tapi Sungai Kapuas mesti kita jaga sama-sama, karena arwana dan jenis ikan-ikan yang ada di danau ini asalnya dari sungai itu. Ikan boleh ditangkap tapi ada aturannya, ada musimnya agar bisa berkembang biak. Jangan menggunakan racun, setrum, waren, dan lain-lain yang dilarang,” pinta Bupati Nasir saat pelepasan arwana.
Diawali Nasir, indukan ikan kahyangan ukuran 35-40 cm berusia sekitar tiga tahun itu dilepaskan dengan harapan terus berkembang biak di habitat aslinya itu. Inilah danau asal muasal silok, sisa ikan purba yang akhirnya dikomersialkan hingga ke seantero jagat.
Danau yang terletak di Kecamatan Bunut Hilir, itu merupakan salah satu dari ratusan danau yang ada di Uncak Kapuas sebagai habitat berbagai jenis ikan dan fauna serta flora perairan yang mulai langka di dunia.
Setelah bupati, ikan dilepas oleh perwakilan World Wild Fund (WWF) Kalbar,dan Kepala Dinas Perikanan Kapuas Hulu Drs Mohamamd Zaini MM serta disusul yang lainnya.
Kegiatan yang mendapatkan perhatian serius masyarakat setempat ini juga dihadiri perwakilan Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Kalbar, Kadis Kebudayaan dan Pariwisata Drs Syafaruddin MM, sejumlah kepala dinas, dan tamu DPRD setempat
Seharusnya, sebagaimana diatur dalam UU yang diawasi CITES (Convention on International Trade in Endangered Species), lembaga di bawah naungan PBB, setiap penangkar silok wajib melepaskan indukan ke alam. Arwana oleh CITES ditetapkan sebagai Appendix II itu hanya boleh diperdagangkan dari budi daya keturunan ke-3 dan sebagian harus dilepas.
Sementara itu, Bupati Kapuas Hulu AM Nasir SH mengatakan dari 200 lebih danau yang ada di Bumi Uncak Kapuas terdapat 22 danau dilindungi. Namun sustainable pengelolaannya ada tiga, termasuk Danau Empangau. “Kita harap daerah lain bisa mengikuti jejak seperti pengelolaan Danau Empangau ini,” ujarnya.
Nasir mengapresiasi inisiatif masyarakat Empangau melestarikan arwana sebagai mata rantai kehidupan sungai dan danau. “Anggap ini sebagai tabungan. Dengan dilepaskan begini ikan akan berkembang dan ke depannya akan memberikan hasil,” katanya.
Aturan dalam penangkapan ikan di danau sudah jelas. Bahkan hasil panen memiliki program untuk pembangunan desa. “Ke depan diharapkan berkoordinasi dengan dinas pariwisata sehingga saat panen undang tamu-tamu dari luar,” harapnya.
Nasir mengingatkan masyarakat Empangau sudah dianugerahi danau. Tinggal bagaimana komitmen masyarakat untuk mengelolanya. Kabupaten konservasi ini selain flora, potensi perikanan air tawarnya melimpah. “Selama ini Kapuas Hulu pemasok ikan air tawar terbesar di Kalbar. Diharapkan pelepasan arwana berkesinambungan. Banyak danau yang dapat dilestarikan, sehingga akan menunjang kesejahteraan masyarakat,” pesannya.

Berkelanjutan
Di Kalbar, baru Kapuas Hulu melaksanakan UU dan aturan CITES untuk melepas indukan arwana ke alam. Bahkan sudah yang kelima kalinya sejak tahun 2000 sebagaimana dirintis Bupati sebelumnya, Abang Tambul Husin, dengan modal indukan super red sebanyak tiga ekor hasil swadaya masyarakat. Salah seekor diketahui mati. Kemudian pada 2003 Pemda Kapuas Hulu memberikan bantuan 12 ekor, dan hanya 9 ekor dilepas lantaran mati 3 ekor.
Menyusul 2004 masyarakat melepaskan 6 ekor arwana ke danau ini. Tiga ekor swadaya masyarakat dan tiga ekornya bantuan pemda. Pada tahun yang sama ikan arwana ini juga sempat dipanen sebanyak 28 ekor.
Pada 2005 hingga 2008 panen masing-masing pada 2005 sebanyak 31 ekor, 2006 sebanyak 36 ekor, dan 2007 panen 41 ekor. Namun pada 2008 juga induk arwana super red dilepas ke Danau Empangau sebanyak 6 ekor yang merupakan empat ekor swadaya masyarakat dan dua ekornya lagi bantuan pemda. Baru pada 2009 masyarakat kembali panen 29 ekor dan 2011 sebanyak 26 ekor.
Sedangkan pada 2012 ini sebenarnya ada 15 ekor induk arwana, yaitu tiga swadaya, tiga bantuan pemda dan delapan ekor bantuan WWF. Namun dua ekor mati sebelum dilepas ke danau.
Junardi, Kades Empangau menjelaskan, luas Danau Empangau 124 hektare dengan kedalaman rata-rata 15-16 meter. Selama ini komitmen masyarakat sangat tinggi untuk melestarikan danau tempat warga mencari makan. “Komitmen ini muncul dari masyarakat begitu tinggi, kami tinggal meneruskannya. Tanpa komitmen masyarakat, pelestarian danau ini sulit dilakukan dan kebersamaan masyarakat sampai saat ini cukup baik,” terangnya.
Dilindunginya Danau Empangau menyebabkan tidak hanya ikan arwana yang ikut terjaga. Ikan-ikan lainnya pun ikut terlindungi. Sebab danau ini dibagi dua zona, yaitu zona dilindungi dan zona ekonomis.
Masyarakat Desa Empangau sangat menaati ketentuan desa. Bagi yang melanggar aturan dengan mengambil ikan di zona dilindungi ada sanksinya. Bahkan telah dibentuk Kelompok Pengawas Masyarakat (Pokwaskat) atas Danau Juara II pengelolaan danau lindung di tingkat nasional dan Provinsi Kalbar. “Dengan melestarikan ikan arwana, tujuan menyejahterakan masyarakat tercapai. Bahkan pengelolaan danau ini sejak 2008-2012 sudah pernah kedatangan wisatawan mancanegara sebanyak 56 orang,” ujarnya.

Tuesday 16 October 2012

Festival Danau Sentarum - Betung Karihun Kembali Digelar

Putussibau. Pembukaan Festival Danau Sentarum-Betung Kerihun (FDS-BK) ke-2 direncanakan pada tanggal 12 Desember 2012, setelah dilakukan grand louching PLB Badau.
“Mengapa tanggal 12 Desember, karena pada saat itu rencana grand louching PLB Badau. Rencana kita paginya di Badau setelah dari itu pembukaan festival,” kata Drs Alexander Rombonang MMA, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kapuas Hulu.
Terkait rencana FDS-BK ke-2 ini negera tetangga pun diundang seperti Malaysia dan Brunai Darussalam. Namun undangan yang dilayangkan belum mendapatkan jawaban dari kedua kerajaan tersebut. “Kita harap dengan soft louching PLB pada tanggal 20 Oktober ini, terutama Malaysia merespon undangan kita. Kalau tahun lalu mereka tidak ambil bagian, karena memang kita terlambat memberitahukannya atau mengundang mereka,” pungkasnya.
Sementara dari pemerintah pusat akan mengundang Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Secara informal mungkin menteri  bisa datang dan apalagi ini dirangkaikan dengan grand louching PLB Badau. “Grand louching PLB Badau rencananya yang hadir Mendagri atau Menkopolkam. Dan bisanya ini akan didampingi oleh pejabat daerah. Dan itu juga sekalian menjadi undangan kita. Saya fikir acara ini cukup ramai, karena dari provinsi juga pasti ada saat grand louching, begitu juga perwakilan dari Malaysia,” jelas Rombonang.
Kalau tahun lalu mengundang artis ibu kota Yok Koeswoyo, vokalis Koes Plus, untuk tahun ini ada wacana mengundang Nugie. “Kalau memang dia bisa, mengapa tidak. Kita harap penyelanggaran tahun ini lebih sukses, karena tentu kita mengharapkan dari tahun ke tahun ada peningkatan, perbaikan dan sebagainya. Dan yang juga tidak kalah penting semoga saja kondisi alam bersahabat.  Tidak seperti tahun lalu saat penutupan hujan lebat,” harapnya.
Dilanjutkan Rombonang, untuk even penyelenggaraan masih belum banyak berubah dari FDS-BK ke-1 tahun lalu. Saat ini persiapannya, sudah mengirimkan informasi pada bulan Agustus kemarin kepada Kecamatan untuk mempersiapkan masing-masing timnya. Begitu pula dengan Kecamatan Batang Lupar sebagai lokasi penyelenggaraan juga sudah dikoordinasikan. “Untuk persiapan promosi, pada akhir Oktober ini kita sudah akan mulai,” tandasnya.
Jenis perlombaan yang diselenggarakan pada festival ini relatif sama dengan tahun sebelumnya. Hanya saja kalau tahun lalu tidak ada hiburan rakyat, tahun ini direncanakan akan mengadakan hiburan rakyat untuk mengisi saat malam hari. Kemudian pada hari Jumat dimana kebiasaan masyarakat berolah raga, maka akan dilakukan senam bersama. “Untuk itu, kita harap ada keterlibatan berbagai pihak untuk memberikan sejenis dorprize atau sebagainya. Saat FDS-BK ini pula akan ada penambahan dengan rangkaian rencana pertemuan nelayan tahunan, yang digagas NGo. Dan saya pun minta agar ini disinergikan,” ujarnya.

Monday 15 October 2012

Bupati Puas Predikat WDP

Putussibau. Bupati Kapuas Hulu AM Nasir SH merasa puas dengan opini Wajar Dengan Pengecualian (WDP) yang diberikan BPK RI. Apalagi pemerintah Kapuas Hulu menjadi yang terbaik se-Kalbar dalam dalam laporan hasil pemantauan atas penyelesaikan negara atau daerah semester I tahun 2012.
"Dari hasil pemeriksaan BPK RI ada beberapa hal yang mesti diperbaiki atau dibenahi, yaitu berkaitan pengembalian keuangan dan administrasi. Artinya ini telah kita tindaklanjuti. Hasil tindak lanjut ini lah kita berhasil menjadi yang terbaik di Kalbar," terang.
Terkait predikat WDP yang berhasil diterima, Bupati cukup puas. Opini ini, berkat didukung semua SKPD dan DPRD Kapuas Hulu. "Makanya kalau mau opini bagus, semua mesti bagus.  Masalah pengelolaan keuangan jabatan taruhannya. Karena bila salah dalam pengelolaannya, maka jangan salahkan pemimpin daerah mengevaluasi kinerjanya," kata Nasir.
Walau pun berada diujung Kalbar,  Kapuas Hulu memiliki komitmen yang kuat dalam penggunaan anggaran keuangan. Untuk kedepannya  predikat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) tetap menjadi incaran. Namun Bupati tidak mau buru-buru. Pasalnya dikhawatirkan akan membuat semua merasa puas. "Nanti kalau cepat WTP, semua merasa puas dan kinerjanya kedepannya malah tidak bagus. Baiknya kita pelan-pelan dengan membenahi semuanya. Paling tidak kita mengejar WDP plus dulu," ujar Nasir.
Dijelaskan Bupati, pengelolaan keuangan Kapuas Hulu sudah baik. Ini terbukti dengan opini WDP yang dikeluarkan BPK RI. Bahkan menjadi yang terbaik se-Kalbar dalam dalam laporan hasil pemantauan atas penyelesaikan negara atau daerah semester I tahun 2012. "Beberapa temuan yang kita tindaklanjuti ini ada berasal dari beberapa tahun yang lalu sebelum kita memimpin. Namun karena mengganggu administrasi dan perlu pengembalian uang, maka itu telah kita lakukan," tuntasnya.

PNPM Sukses, Legislatif Siap Dukung

Putussibau. Berdasarkan penilaian Iman Shabirin SPdI, Ketua Komisi A DPRD Kapuas Hulu perjalanan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) di Kapuas Hulu sukses. Legislatif pun siap mendukung program-program pemberdayaan masyarakat desa ini.
Walau pun demikian, menurut Politisi partai Demokrat ini, ada beberapa persoalan yang mesti diperbaiki. Salah satu yaitu manajemen PNPM dalam pengelolaan simpan pinjam yang dijadikan dana abadi. Karena masih ada kecamatan yang pengembaliannya bermasalah.Walau pun secara signifikan keuangannya mengalami peningkatan karena jauh lebih besar. "Akan tetapi ada laporan simpan pinjam dikecamatan yang belum baik. Ini kita minta agar lebih baik lagi," ujarnya.
Dikatakan Iman,  kendala-kendala yang ada ini menjadi tugas bersama untuk memperbaikinya. Namun secara umum PNPM di Kapuas Hulu sangat sukses. Ini terbukti dengan kepercayaan pemerintah pusat kembali menggelontorkan dananya untuk PNPM-MPd Integrasi SPP-SPPN di Kapuas Hulu. "Masalah-masalah yang belum baik tentu harus diluruskan. Sehingga diharapkan pengelolaan PNPM kita tanpa cela," imbuhnya.
Belum lama ini, telah digelar Semiloka PNPM di DPRD Kapuas Hulu. Saat semiloka tersebut menurut Iman diskusinya lebih panjang dan lebih menguatkan komitmen legislatif. "Persoalan-persoalan yang selama ini mendera kita, yaitu terutama menyangkut anggaran. Karena sudah jelas anggaran kita selalu terbatas. Namun dengan dana sharing untuk PNPM rasanya keterbatasan itu sedikit-sedikit bisa kita kuatkan," terangnya.
Anggota DPRD Kapuas Hulu saat ini lebih kuat komitmenya untuk membantu program-program PNPM. Bahkan dengan pokok-pokok pikirannya anggota dewan siap mendukung lebih besar dari tahun-tahun sebelumnya. "Ini lah yang kita inginkan, ada keterbukaan, adanya saling kesepahaman. Sehingga menurut saya semiloka kemarin lebih berhasil dari semiloka sebelum-sebelumnya. Dan kita harap PNPM ini bisa terus berkelanjutan kedepannya," jelas Iman.

Friday 12 October 2012

Berbasah-Basahan


Eksplorasi Terus, Kapan Produksinya?

Putussibau. Dari sekian banyak perusahaan pertambangan di Kapuas Hulu yang telah mendapatkan izin belum ada satu pun produksi. Mereka kebanyakan masih tahap eksplorasi dan bahkan ada yang belum kerja sama sekali.
Januar, Ketua Fraksi Golkar DPRD Kapuas Hulu merasa gerah dengan ulah perusahaan pertambangan di Kabupaten Kapuas Hulu. Salah satunya perusahaan pertambangan batu bara di Desa Pengkadan Hilir Kecamatan Pengakadan. Sudah empat tahun, tapi masih dalam eksplorasi. "Eksplorasi terus, kapan produksinya?," ujarnya.
Menurut anggota Komisi C ini, masyarakat tentu berharap perusahaan bekerja. Sehingga masyarakat pun dapat memperoleh hasil dari aktivitas pertambangan tersebut. "Masyarakat jelas menunggu-nunggu kapan perusahaan produksi," tukasnya.
Izin pertambangan yang mengaku masih dalam tahap eksploitasi tidak hanya terjadi di Desa Pengkadan Hilir. Karena ditempat lain juga mengatakan hal yang sama. Bahkan ada yang belum sama sekali yang melakukan aktivitas. Padahal izin yang dipegang cukup lama. "Dinas terkait mesti tegas. Seharusnya dari mulai dikeluarkannya izin namun beberapa tahun belum juga berproduksi, izinnya mesti ditinjau ulang. Cari perusahaan yang benar-benar mau bekerja di Kapuas Hulu. Saya kira masih banyak perusahaan pertambangan yang ingin dan benar-benar mau bekerja di Kapuas Hulu," terangnya.
Kalau memang perlu, lanjut legislator yang berasal dari dapil 3 ini, alihkan izinya ke perusahaan  perkebunan. "Kasihan masyarakat yang telah bosan menunggu. Sementara masyarakat pun tidak bisa melakukan apa-apa terhadap lahan tersebut. Karena biasanya izin pertambangan tersebut dalam jangka waktu beberapa tahun lamanya, bisa mencapai 10 hingga 20 tahun," tegas Januar.

Mulai Dibahas, APBD Perubahan 2012 Meningkat

Putussibau. APBD Perubahan Kabupaten Kapuas Hulu Tahun Anggaran (TA) 2012 mengalami peningkatan. Hal ini terungkap saat Bupati AM Nasir SH membacakan pidato pengantar nota keuangan tentang rancangan perubahan APBD, Jumat (12/10) kemari di ruang sidang DPRD Kapuas Hulu.
Semula anggaran pendapatan Rp 825.838.195.000, kemudian akibat perubahan menjadi Rp 916.490.978.863,53. Sehingga mengalami peningkatan sebesar Rp 90.652.783.863,53 atau naik 10,98 persen. Dari sisi belanja, semula dianggarkan Rp 897.619.266.482 menjadi sebesar Rp 982.263.102.984. Berarti ada penambahan sebesar Rp 84.643.836.502 atau naik 9,43 persen. "Yang terdiri dari belanja tidak langsung yang semula Rp 377.280.278.602 menjadi Rp 424.926.416.059 atau naik 12,63 persen dan belanja langsung yang semula Rp520.338.987.880 menjadi Rp 557.336.683.925 atau naik 7,11 persen," terang Nasir.
Dari sisi penerimaan pembiayaan mengalami kenaikan yang semula Rp 79.667.508.482 menjadi Rp 84.633.824.596,01 atau naik 6,23 persen. Kenaikan penerimaan ini berasal dari SiLPA tahun anggaran sebelumnya, berdasarkan hasil audit BPK RI perwakilan Pontianak yang telah mendapat persetujuan dari DPRD Kapuas Hulu. Sedangkan pengeluaran pembiayaan mengalami kenaikkan dari Rp 7.886.437.000 menjadi Rp 14.195.383.990,80 atau 79,99 persen. "Peningkatan pengeluaran pembiayaan dikarenakan adanya penyertaan modal dari Bank Kalbar tahun 2012 yang semula dianggarkan Rp 3,5 milyar dan pada APBD perubahan ini rencananya akan ditambahkan Rp 1 milyar. Kemudian pembayaran pokok utang kepada pihak ketiga yang semula dianggarkan Rp 1.636.437.000, namun hasil pemeriksaan BPK RI perwakilan Pontianak data utang kepada pihak ketiga pada beberapa dinas Rp 6.945.383.990,80. Sehingga masih terdapat kekurangan Rp 5.308.946.990,80," papar Bupati.
Sidang ini  dipimpin ketua Ade M Zulkifli SAP dan didampingi wakil ketua M Yusuf Habibi serta dihadir beberapa anggota DPRD Kapuas Hulu. Sementara dari eksekutif, selain bupati hadir pula Wakil Bupati Agus Mulyana SH, Sekda Ir H Muhammad Sukri dan beberapa kepala SKPD. Selain itu tampak hadir sebagai undangan Dandim 1206/PSB Letkol Inf Jayusman dan Danyon 644/WLS Letkol Inf Anggit Exton Yustiawan. "Rancangan ini selanjutkan akan mendapatkan tanggapan dewan melalui pandangan umum fraksi-fraksi sesuai jadwal yang ditentukan," ujar Ade M Zulkifli SAP, Ketua DPRD Kapuas Hulu.

Thursday 11 October 2012

40 Pejabat Eselon IV Ikuti Diklat Pimpinan

Putussibau. Sebanyak 40 pejabat struktur eselon IV dilingkungan pemerintah kabupaten Kapuas Hulu mengikuti pendidikan dan pelatihan pimpinan (Diklat Pim), yang dibuka Bupati AM Nasir SH, Kamis (11/10) sekitar pukul 08.00 di Graha Korpri Putussibau.
Sarbani SE, Kepala BKD Kapuas Hulu menerangkan, Diklat Pim direncanakan selama 37 hari. Tenaga pengajar sebagian besar berasal dari Badan Diklat Kalbar serta beberapa orang widyaiswara luar biasa dari pejabat struktur dilingkungan pemerintah Kapuas Hulu yang telah berserfikat TOT. "Setelah seluruh peserta dapat menyelesaikan Diklat Pim, masing-masing akan diberikan sertifikat atau surata tanda tamat diklat dengan pencantuman kualifikasi kelulusan peserta yang diterbitkan oleh Badan Diklat Kalbar," terang Sarbani.
Sementara Bupati menuturkan, bahwa diklatpim yang diselenggarakan untuk mewujudkan pemenuhan kompentensi jabatan struktural. Juga merupakan salah satu tahapan pengembangan kualitas kepemimpinan aparatur jabatan elselon IV. "Diklatpim ini diselenggarakan bukan sekedar untuk memenuhi persyaratan administrasi atau formalitas belaka. Namun saya berharap akan dapat membawa dampak yang riil bagi peningkatan kinerja para pejabat pemerintah melalui penambahan wawasan, pengetahuan dan pembentukan sikap mental," terangnya.
Jabatan eselon IV adalah posisi yang strategis dan sekaligus diharapkan mampu berkontribusi besar terhadap kelancaran tupoksi masing-masing SKPD. Jabatan eselon IV dituntut memiliki keahlian teknis dalam merumuskan draf atau konsep awal kebijakan ditingkat SKPD. Selain itu pejabat eselon IV juga dituntut untuk mampu dan terampil melaksanakan tupoksi, sekaligus jembatan komunikasi antara staf dengan pejabat eselon III dan II dilingkungan kerjanya.
Bupati mengharap peserta diklatpim untuk mengikuti setiap mata diklat dengan serius dan disiplin, membentuk komunikasi yang kompak dan aktif antara sesama peserta. Kemudian menciptakan suasana belajar yang dinamis dalam proses pembelajaran. "Secara khusus saya berharap melalui diklatpim ini juga dapat meningkatkan pemahaman terhadap misi, misi dan arah kebijakan pembangunan Kapuas Hulu yang nantinya dapat secara riil diimplementasikan pada SKPD masing-masing," tutur Nasir.

Wednesday 10 October 2012

Kapuas Hulu Wakili Kalbar Diajang LPI

Kontingen Liga Pelajar Indonesia SMP Kapuas HuluPutussibau. Untuk kedua kalinya tim LPI SMP Kabupaten Kapuas Hulu mewakili Kalbar di tingkat nasional. Walaupun empat hari lagi baru berangkat, kontingen sudah dilepas Bupati AM Nasir SH, Selasa (9/10).
Bupati mengatakan ini merupakan prestasi yang luar biasa bagi pelajar Kapuas Hulu karena dua kali berturut-turut berhasil menjadi yang terbaik di Kalbar. Walaupun demikian, perjuangan belum selesai. Pasalnya harus bertanding lagi di event yang lebih tinggi. “Ini artinya lawan akan semakin lebih kuat,” ujar Nasir.
Walaupun lawan semakin kuat, Nasir mengingatkan agar pemain tidaklah gentar. Meski berasal dari daerah paling ujung Kalbar, Kapuas Hulu harus menunjukkan semangat juang yang tinggi dan jangan minder. “Tunjukkan kalau kita bersaing dengan daerah lainnya. Untuk itu tunjukkan permainan yang terbaik. Selain Kalbar, kontingen juga membawa nama Kapuas Hulu. Untuk itu, agar nama daerah dijaga dengan baik. Jaga kekompakan, karena sepak bola adalah tim, sehingga perlu kerja sama,” katanya.
Menurut bupati, banyak manfaat dari olahraga. Dengan menekuni olahraga diharapkan dapat mengatasi kenakalan remaja. Untuk itu hindari hal-hal negatif seperti bergadang, mengonsumsi minuman keras apalagi narkoba. “Keuntungan lainnya menekuni olahraga, seperti yang kalian rasakan kali ini. Kalian yang sebelumnya tidak pernah ke Semarang, tapi dengan olahraga akhirnya ke Semarang,” tandas Nasir.
Kepada para atlet, Nasir mengimbau agar jangan terlalu berbesar hati. Sehingga pendidikan yang menjadi tugas pokok diabaikan. Namun olahraga dan pendidikan mesti sama-sama jalan. “Tetap belajar, jangan sampai tinggal mata pelajaran dan akhirnya tidak naik kelas. Jaga disiplin dengan baik. Karena masih banyak waktu kalian ke depan. Siapa tahu akan lebih berprestasi lagi.
Hadir pada acara pelepasan ini Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kapuas Hulu Antonius AMd Pd SE, Sekretaris Disdikpora Jumran SPd, pemain, pendamping, ofisial, pelatih, dan beberapa pengurus PSKH. Kontingen berjumlah 25 orang, 20 di antaranya pemain ini direncanakan berangkat pada Sabtu (13/10) menuju Pontianak. Setelah satu hari istirahat di Pontianak, kontingen akan bertolak ke Semarang pada Senin (15/10).
“Pertandingan akan dimulai pada Selasa (16/10). Di mana Kalbar satu grup dengan Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Kalimantan Tengah,” jelas Antonius AMd Pd SE, Kepala Disdikpora Kapuas Hulu.

Kemarau, Ajang Rekreasi Masyarakat

Musim kemarau kerap dimanfaatkan masyarakat Putussibau Kabupaten Kapuas Hulu Provinsi Kalbar untuk main ditepian sungai Kapuas. Baik itu untuk mandi atau hanya sekedar jalan-jalan.
Saat debit air menurun, pinggiran sungai kapuas tak ubahnya seperti pantai. Terutama yang memiliki daratan lebih tinggi. Hanya saja bukan butiran pasir yang menghiasi tepian sungai ini. Melainkan batu-batu kali yang menghampar sepanjang sungai.Kondisi ini pun dimanfaatkan masyarakat untuk bermain dipinggiran sungai Kapuas. Maklum saja, Kapuas Hulu tidak memiliki laut. Setidaknya ini dapat menjadi pengganti kerinduan akan suasana pantai.
Tidak hanya bagi yang tinggal ditepian sungai Kapuas, pantai-pantaian ini juga sering dikunjungi masyarakat lainnya. Terutama pada sore hari. Tidak hanya anak-anak, tapi juga dikunjungi orang dewasa. Bahkan ada pula orang tua yang membawa anak-anak kecilnya.
Mereka ada yang mandi, mengajar anaknya berenang atau pun sekedar jalan-jalan sama kekekasih. Ada juga yang sekedar duduk-duduk dipinggir sungai menikmati suasana petang. Bahkan ada juga anak-anak yang memanfaatkan pantai-pantaian ini untuk bermain sepak bola, walau pun lapangannya berbatu.
Walau pun dangkal, tapi air sungai ini cukup deras. Sehingga kebanyakan masyarakat hanya bermain air dipinggiran saja. Tapi ada juga mereka yang berani hingga berenang ketengah.
Suherman mengaku kerap memanfaatkan musim kemarau seperti ini bermain ditepian sungai kapuas. Ini karena anaknya selalu minta dibawa mandi ke sungai. "Ini anak saya suka minta mandi disini. Terpaksa lah kita turuti keinginannya. Tapi tidak apalah, sekaligus jalan-jalan," ujar warga Kedamin ini.
Selain membawa anaknya, istri Suherman pun turut serta. Sehingga ini layaknya rekreasi keluarga. Apa lagi memang di Kapuas Hulu sangat minim lokasi rekreasi.

Wednesday 3 October 2012

Sukri Lepas Pramuka Terbaik Kapuas Hulu ke Papua

Putussibau. Ir H Muhammad Sukri, Sekda dan selaku unsur Mabicab kwartir cabang gerakan pramuka (GP) Kapuas Hulu melepas delapan orang pramuka penegak bantara yang akan mengikuti Rainas X di Bumi Perkemahan Cenderawasih Jayapura, Papua, Rabu (3/10) di halaman Kantor Bupati. Rainas X ini rencananya dibuka presiden RI.
Saat acara pelepasan dihadiri Waka Kwarcab Gerakan Pramuka Kapuas Hulu, Drs H Hasan M MSi serta pembina dan pelatih lainnya. Hadir pula orang tua dari peserta yang turut mengantar keberangkatan anaknya.
Endi Satriyadi,  Ketua Dewan Kerja Kwarcab GP Kapuas Hulu, mengatakan delapan peserta yang dikirim terdiri dari empat laki-laki dan empat perempuan yang akan bergabung dengan Kwartir Daerah Provinsi Kalbar. Kedelapan penegak bantara ini adalah utusan pramuka terbaik Kapuas Hulu yang merupakan perwailan dari beberapa kecamatan. Kegiatan ini rencananya dilaksanakan selama delapan hari mulai tanggal 8 – 15 Oktober. “Adapun berbagai kegiatan Rainas meliputi kegiatan umum, pengetahuan, keterampilan, bhakti, alam terbuka, seni budaya, wisata, Sub Camp, dan kegiatan khusus. Secara umum kegiatan Rainas diselenggarakan dengan pola pergerakan yang didasarkan pada jumlah peserta, jumlah kegiatan, dan waktu pelaksanaan kegiatan. Pola pergerakan yang digunakan dijabarkan dalam bentuk rotasi pergerakan peserta,” terangnya.
Pelaksanaan Rainas merupakan salah satu implementasi program kerja kwartir nasional GP yang dilaksanakan lima tahun sekali. Ini merupakan wujud semangat dalam rangka mendukung program revitalisasi GP sebagaimana yang telah dicanangkan oleh Presiden selaku ketua Mabinas GP. Adapun esensi dari revitalitas GP adalah pemberdayaan pramuka yang sudah ada dilakukan secara sistematis, berkelanjutan dan terencana. Guna memperkokoh eksistensi organisasi dan lebih meningkatkan peran, fungsi serta tugas pokok GP. “Orgnaisasi kepramukaan merupakan salah satu wadah pendidikan non formal yang sangat besar peranannya dalam pembentukan karakter bangsa, sehingga harus menjadi perhatian serius dari semua pihak,” katanya.
Sementara Ir H Muhammad Sukri mengucapkan selamat kepada peserta yang telah diutus mengikuti Rainas X. Karena mereka adalah pramuka terbaik Kapuas Hulu, pastinya sudah mengetahui apa yang akan dilakukan di Papua nanti. “Saya harap adik-adik nanti tunjukan moralitas yang tinggi dan promosikan daerah Kapas Hulu. Karena Rainas ini pasti berkumpul dari seluruh Indonesia, bahkan mungkin dari Internasional juga ada yang diundang,” imbaunya.
Mengingat perjalanan cukup jauh tentu ini akan melelahkan. Oleh karena itu jaga kondisi, jangan sampai drop. “Di Papua nanti ikuti semua kegiatan. Karena ini sebagai pembelajaran bagi adik-adik guna menambah wawasan dan sebaai pencerahan. Ambil yang baiknya untuk memajukan Kapuas Hulu, sedangkan yang  jelek ditinggalkan,” saran Sukri.

Monday 1 October 2012

Bidan PTT Dapat Bantuan Peralatan



Putussibau. pemerintah Kabupaten melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) Kapuas Hulu memberikan bantuan bidan kit (peralatan bidan) kepada 50 tenaga bidan Pegawai Tidak Tetap (PTT).
“Bidan kit dianggarkan dalam DAK APBD 2012, yaitu sebanyk 50 set. Terdiri dari peralatan kesehatan unttk menolong persalinan, peralatan laboratorium sederhana untuk mengecek Hb ibu hamil, bersalin dan nifas. Kemudian  timbangan bayi, resusitator bayi, alat suntik, tensi meter, termometer, dan banyak lagi. Bidan kit diserahkan kepada bidan-bidan PTT yang bertugas di Kapuas Hulu pada tahun 2012,” terang Dr H Harisson MKes, Kepala Dinkes Kapuas Hulu.
Di Kabupaten Kapuas Hulu ada 75 bidan PTT. Mereka dikontrak langsung oleh Kementerian Kesehatan RI ang ditempatkan ke desa-desa di Bumi Uncak Kapuas. bidan PTT ini dikontrak selama satu tahun, namun dapat diperpanjang selama tiga tahun. “Untuk tahap awal baru 50 bidan yang kita berikan bantuan. Kedepannya Dinkes akan melengkapi kekurangan bidan kit ini kepada yang lainnya,” ujarnya.
Dengan diberikannya peralatan ini diharapkan kinerja bidan dalam menolong persalinan mau pun nifas dapat lebih baik. Bahkan sebenarnya Dinkes berupaya untuk melengkapi bidan PTT ini dengan kendaraan roda dua, namun terkendala keterbatasan dana hal itu belum dapat dilakukan. Dengan adanya bidan desa yang dilengkapi bidan kit dan roda dua akan diharapkan percepatan pencapaian target MDGs 2015, dalam hal ini penurunan Angka Kematian Ibu (AKI)melahirkan dan bayi.
Dijelaskan Harisson, AKI nasional saat ini sebesar 302/100000 kelahiran hidup. AKI Provinsi Kalbar sebesar 403/100000 kelahiran hidup. Sedangkan Kabupaten Kapuas Hulu sebesar  173/100000 kelahiran hidup. “Sementara untuk target MDGs pad tahun 2015 adalah 102/100000. Kalau melihat target ini, kita termasuk lebih baik. Pencapaian ini  karena hampir setiap desa  di Kapuas Hulu sudah punya bidan dan tenaga kesehatan lainnya,” tuntasnya.

Pemimpin, Tanggungjawabnya Besar

Dalam negara yang mengamalkan dasar demokrasi, pemimpin dipilih sendiri oleh rakyat. Bakal pemimpin pun menawarkan diri untuk dipilih. Karena dalam pesta demokrasi, calon yang memperoleh suara terbanyak, maka dialah yang dilantik menjadi pemimpin.
Untuk memilih pemimpin, perlulah dilakukan dengan cara yang benar berdasarkan mekanisme pemilihan yang baik. Agar legimitasi kepemimpinan bisa terjaga dan pemimpin yang dipilih itu dapat menjalankan tanggungjawab dengan baik pula. Pemimpin yang baik senantiasa dikasihi rakyat karena dia bekerja demi kepentingan rakyat banyak. Sehingga selalu mengutamakan kepentingan rakyat dari pada kepentingan peribadi.
Kepemimpinan adalah amanah yang cukup berat dan sarat dengan tanggungjawab. Tanggungjawab dan kewajiban yang dipikul di bahu setiap pemimpin berbeda-beda, tergantung kepada kedudukan atau kekuasaan yang diamanahkan kepadanya.
Sebenarnya, sebagian besar kita adalah pemimpin. Suami menjadi pemimpin dalam keluarga. Malah dijelaskan bahawa jika dua orang melakukan urusan bersama, maka salah seorang perlu dilantik menjadi pemimpin.
Apa pun tahap kepemimpinan, sejatinya jangan dianggap mudah dengan amanah yang diberikan itu. Sebaliknya jadilah seorang pemimpin yang senantiasa selalu melaksanakan amanah dengan sebaik mungkin. Sebagai pemimpin, mereka mempunyai tanggungjawab yang amat berat. Bahkan tidak jarang kepemimpinan yang diembannya menjadi bumerang bagi dirinya sendiri dan akhirnya masuk penjara akibat salah mengambil kebijakan atau pun melakukan korupsi. Namun anehnya, walau pun dengan tanggungjawab yang besar dan resiko didepan mata, masih banyak yang berlomba-lomba ingin menjadi pemimpin.
Sesungguhnya hanya mereka yang bertakwa dan ikhlas saja yang dapat menjalankan tugas sebagai pemimpin yang baik. Hal ini karena mereka yakin bahwa segala kepemimpinan yang ia peroleh mesti dipertangungjawabkan. Tidak hanya kepada sesama manusia, tapi amanah tersebut akan dipertangungjawabkan kepada Tuhan.
Sebenarnya, pemimpin yang baik dan bertanggungjawab tidak akan meminta keistimewaan untuk dirinya. Malah dia tidak menganggap dirinya lebih baik daripada orang lain. Pemimpin yang benar-benar memegang amanah akan berusaha bersungguh-sungguh melaksanakan tanggungjawabnya. Apabila dihadapkan dengan persoalan, ia akan menyelesaikan dengan arif dan bijaksana.
Seseorang yang menjadi pemimpin perlu menjauhkan diri dari melakukan fitnah dan dusta. Perbuatan itu wajib dijauhi karena perbuatan tersebut akan melenyapkan kebenaran dan menyembunyikan unsur kebenaran. Pemimpin yang melakukan kebohongan hanya akan mendekati dirinya dari kenistaan. Sebab kebohongan akan merendahkan martabat pemimpin di mata rakyat. Jadi, jika berkuasa dan agar dapat menjalankan amanah dengan sempurna, pemimpin perlu menjauhi sikap berbohong. Perlu diingat, siapa pun yang dipilih menjadi pemimpin bukan berarti dirinya serba tahu. Seseorang dipilih menjadi pemimpin pada zaman ini mungkin hanya memiliki kelebihan disatu sisi saja. Maka, untuk melengkapi kepemimpinannya, pemimpin itu perlu memilih pembantu-pembantunya dalam menjalankan roda pemerintahan. Untuk itu, Pembantu atau penasihat yang ditunjuk mesti ahli bidangnya. Kepala dinas yang merupakan pembantu pemimpin suatu daerah mesti berdasarkan kelayakan, bukan karena kenalan atau pertalian saudara. Seseorang yang diberi jabatan karena nepotisme dan tanpa keahlian tentu tidak akan mampu menjalankan amanah sebagai pembantu pemimpin.