Putussibau. Wakil Gubernur (Wagub) Kalimantan Barat, Christiandy Sanjaya bersama rombongan meninjau, Rabu (24/9/2014) meninjau langsung Rumah Betang Sungai Uluk Palin yang
terbakar belum lama ini di Desa Sungai Uluk Palin, Kecamatan Putussibau
Utara. Selain bertemu korban, Wabup yang didampingi Bupati Kapuas Hulu, AM Nasir juga menyalurkan bantuan sembako serta material.
“Masyarakat yang terkena musibah ini harus segera bangkit dan jangan berlarut dengan kondisi terpuruk. Mari kita sama-sama membangun ini menjadi lebih baik. Karena kalian tidak sendirian,” ujar Christiandy di hadapan para korban.
“Masyarakat yang terkena musibah ini harus segera bangkit dan jangan berlarut dengan kondisi terpuruk. Mari kita sama-sama membangun ini menjadi lebih baik. Karena kalian tidak sendirian,” ujar Christiandy di hadapan para korban.
Pascakebakaran ini, Wagub tak ingin melihat anak-anak korban
kebakaran mengalami kelaparan, tidak sekolah dan lain sebagainya. Maka
dari itu, ia mengingatkan kerja sama yang baik antara BPBD Provinsi dan
kabupaten agar dapat fokus memperhatikan persoalan ini.
Christiandy juga berpesan agar masyarakat yang menjadi korban
kebakaran dapat beraktivitas kembali seperti biasa. Tidak perlu khawatir
ke depannya, karena dari pemerintah setempat maupun provinsi akan
berupaya melakukan pembangunan meskipun tidak sekaligus. “Tentunya
pembangunan untuk masyarakat di sini tetap dilakukan secara bertahap,”
ujarnya.
Secara pribadi Wagub pun sangat prihatin terhadap musibah kebakaran
yang dialami warga penghuni rumah betang ini. Mengingat rumah betang ini
merupakan cagar budaya nasional. “Maka dari itu saya minta pemerintah
setempat untuk mendata aset yang terbakar, karena ini harus kita
laporkan ke pemerintah pusat,” katanya.
Di tempat yang sama, Bupati Kapuas Hulu, AM Nasir juga berpesan agar
masyarakat yang menjadi korban tidak larut menghadapi ujian ini. “Kita
jangan terlalu larut dengan kondisi ini, mudah-mudahan ujian dan cobaan
ini bisa membawa berkah dan manfaat ke depannya,” harapnya.
Dikatakan Bupati, Rumah Betang Uluk Palin ini masih banyak
peninggalan sejarah yang ditinggalkan oleh pewaris sebelumnya. Di
antaranya barang antik seperti tempayan, gong, tanduk rusa, dan
lain-lain.
Untuk itu, pemerintah sudah mulai menghitung berapa kerugian yang
diperkirakan, tak kurang kerugian akibat kebakaran ini mencapai Rp18
miliar. “Dengan kejadian ini, dari warga buat laporan secara otentik,
karena ini merupakan aset negara yang harus dilaporkan,” ucapnya.
Orang nomor satu di Bumi Uncak Kapuas ini juga mengingatkan
masyarakat agar dapat lebih waspada dalam menghadapi musim kering
seperti ini. Jangan sampai lalai melakukan pembakaran. “Karena musim
seperti ini rentan dengan kebakaran,” kata Nasir.
Temenggung Uluk Palin, Muses Salong mengatakan kejadian kebakaran ini
terjadi pada malam Minggu 13 September sekitar puku 23.00 Wib. Sebanyak
58 bilik yang ada ludes terbakar tanpa sisa. “Sangat banyak kerugian
kami disini, selain rumah betang ini yang terbakar, barang- barang
antik di sini juga terbakar semuanya,” bebernya.
Untuk kondisi saat ini, masyarakat masih sangat membutuhkan sekali
bantuan mulai dari material, sembako sampai tempat tinggal. Untuk itu
Muses berharap dari pemerintah, pengusaha, organisasi dan lainnya dapat
memberikan bantuan kepada korban kebakaran.
“Sejauh ini memang banyak bantuan yang kami terima berupa makanan,
indomi, namun ada yang sudah mulai terasa kurang seperti beras, gula dan
kopi. Tapi bahan bangunan yang belum ada,” demikian Muses.