Putussibau. Tahun 2015, Pemkab Kapuas
Hulu akan lebih memfokuskan pengembangan beras Seluang atau yang dikenal
dengan beras Raja Uncak. Demikian dikatakan Bupati Kapuas Hulu, AM
Nasir saat ekspose potensi pertanian Kapuas Hulu didepan Direktur
Peningkatan Pengelolaan Hasil Pertanian Kementerian Pertanian RI, Jamil
Musanif, Senin (1/9) malam di Pendopo Bupati Kapuas Hulu.
Pemaparan yang dilakukan Bupati ini dalam rangka pembangunan terpadu melalui Pekan Sinkronisasi Program Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah. Tim dari Kementerian Pertanian RI ini sudah datang ke Kapuas Hulu sejak seminggu yang lalu guna meninjau lokasi pengembangan pertanian di Kapuas Hulu, khususnya bidang tanaman pangan.
Pemaparan yang dilakukan Bupati ini dalam rangka pembangunan terpadu melalui Pekan Sinkronisasi Program Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah. Tim dari Kementerian Pertanian RI ini sudah datang ke Kapuas Hulu sejak seminggu yang lalu guna meninjau lokasi pengembangan pertanian di Kapuas Hulu, khususnya bidang tanaman pangan.
Hadir pada acara ekspose tersebut, Sekda Ir H Muhammad Sukri, Ketua
DPRD Ade M Zulkifli SAP, Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan
Peternakan Kapuas Hulu, serta beberapa Kepala SKPD lainnya.
Menurut Bupati, awalnya mereka hanya berkoordinasi dengan Badan
Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) mengenai beras Seluang. Namun
tidak disangka, BPPT meresponnya luar biasa. Bahkan BPPT juga
menggandeng Bank Indonesia (BI) untuk mengembangkan beras ini. “Hasil
kajian BPPT, beras Seluang ini bahkan memiliki kualitas nomor satu,”
kata Nasir.
Mendapat dukungan yang begitu besar, pada 2015 nanti Pemkab Kapuas
Hulu berkomitmen untuk memfokuskan dana pengembangan beras Raja Uncak
ini. “Karena APBD Kapuas Hulu terbatas, diharapkan juga pusat membantu
agar pengembangannya lebih berkesenambungan. Seperti bantuan pengering
padi, termasuk kami kekurangan perontok padi. Sementara kalau untuk
jalan tani dan sebagainya, Insya Allah kami bisa menganggarkan sesuai
kemampuan daerah,” terangnya.
Nasir mengungkapkan, untuk beras Seluang ini sudah produksi 4 - 8 ton
per hektar., Bupati pun meminta kepada petani agar bibitnya jangan
dijual ke luar dulu. Sebab, pihaknya sedang berupaya mematenkan jenis
beras ini sebagai komoditi asli Kapuas Hulu. Tapi bagaimana
mengembangkannya dahulu. Sedangkan kalau dalam bentuk beras, bila dijual
ke luar tidak jadi masalah.
Kapuas Hulu memiliki sekitar 65 ribu hektar lahan potensial untuk
pengembangan kawasan usaha agribisnis, khususnya komoditi padi. Rencana
pengembangan pada 2015 ada di 11 kecamatan dengan areal seluas 1.500
hektar. Ini akan ditambah secara bertahap pada tahun-tahun berikutnya.
Ada beberapa desa yang dijadikan lokasi unggulan, yaitu Desa Melapi,
Engko' Tambe, Siut, Urang Unsa, Suka Maju, Kedamin Darat, dan Kedamin
Hulu. “Ada juga desa-desa lainnya yang bisa dikembangkan, tapi untuk
tahap awal difokuskan dulu pada beberapa desa ini,” terang jelas Nasir.
Dengan adanya perhatian Pemerintah Pusat terkait pengembangan beras
Seluang ini, Bupati berharap ada sharing terhadap kendala-kendala yang
dihadapi Kapuas Hulu. Sehingga Pemerintah Pusat bisa membantu kendala
yang dihadapi Pemerintah Daerah. “Kendala lain, karena di Kapuas Hulu
sulit mencari lahan hamparan yang mencapai 100 hektar, makanya lokasi
pengembangannya berpencar-pencar,” pungkas Bupati.
No comments:
Post a Comment