Putussibau. Dinas Kesehatan (Dinkes)
Kabupaten Kapuas Hulu meraih sertifikat ISO 9001:2008 terkait penerapan
Sistem Manajemen Mutu (SMM) dari TUV PTE LTD Singapura. Sertifikat ISO
itu diserahkan Head of Management System Departement PT. TUV SUD
Perwakilan Indonesia, Ibu Eka Fitria kepada Bupati Kapuas Hulu, AM Nasir
SH, Selasa (2/9) sekitar pukul 10.00 Wib di Aula Bank Kalbar Cabang
Putussibau.
Kemudian, sertifikat ISO SMM itu diserahkan Bupati kepada Kepala Dinkes Kapuas Hulu, dr H Harisson MKes. Penyerahan sertifikat ISO itu dilaksanakan bertepatan dengan pembukaan Rapat Kerja Kesehatan Daerah (Rakerkesda) Kabupaten Kapuas Hulu Tahun 2014.
Kemudian, sertifikat ISO SMM itu diserahkan Bupati kepada Kepala Dinkes Kapuas Hulu, dr H Harisson MKes. Penyerahan sertifikat ISO itu dilaksanakan bertepatan dengan pembukaan Rapat Kerja Kesehatan Daerah (Rakerkesda) Kabupaten Kapuas Hulu Tahun 2014.
Hadir pada acara pembukaan Rakerkesda Kepala Dinkes Provinsi Kalbar
Andy Jap, Sekda Kapuas Hulu Ir H Muhammad Sukri, Ketua DPRD Kapuas Hulu
Ade M Zulkifli SAP, dan beberapa kepala SKPD.
Harisson mengatakan, sesuai Perpres RI tentang Road Map Reformasi
Birokrasi dan Permenpan, serta visi misi Bupati dan Wakil Bupati Kapuas
Hulu, Dinkes Kapuas hulu selama dua tahun telah melaksanakan kegiatan
persiapan untuk pelaksanaan SMM.
Kegiatan persiapan dan akhir penerapan sistem manajemen mutu ISO
9001:2008 dibimbing oleh PT Surveyor Indonesia sebagai konsultan. Pada
April dan Juni 2014, SUV TUV PTE LTD Singapura, sebagai Badan
Sertifikasi Internasional melaksanakan pre audit dan main audit terhadap
penerapan SMM ISO 9001:2008 Dinkes Kapuas Hulu. “Dinyatakan bahwa
Dinkes Kapuas Hulu lulus dan layak mendapatkan sertifikasi SMM ISO
9001:2008. Sertifikasi ini diterima pada 7 Agustus 2014 kemarin,” terang
Harisson.
Ia menambahkan, untuk memotivasi sekaligus memberikan penghargaan
kepada tenaga kesehatan, Kemenkes RI juga melaksanakan seleksi tenaga
kesehatan teladan. Pada tahun 2014 ini ada dua orang tenaga kesehatan
dari Kapuas Hulu mendapatkan prestasi sebagai tenaga kesehatan teladan
tingkat Provinsi Kalbar. Mereka kemudian masuk dalam katagori tenaga
kesehatan teladan tingkat nasional.
“Bahkan keduanya berkesempatan menghadiri upacara peringatan
detik-detik proklamasi 17 Agustus kemarin di Istana Negara di Jakarta.
Mereka adalah Muhtadin, tenaga perawat di Pustu Desa Landau Kaloi
Kecamatan Bunut Hulu dan Rena, tenaga gizi di Puskesmas Silat Hulu,”
terang Harisson.
Sementara terkait Rakerkesda, dikatakannya, diikuti 96 peserta yang
terdiri dari 23 orang kepala Puskesmas, 23 dokter Puskesmas, 2 kepala
Rumah Sakit Pratama Badau, 23 bendahara BOK Puskesmas, 23 Perwakilan
Tenaga Kesehatan Puskesmas, dan tiga tenaga kesehatan berprestasi.
Rakerkesda ini akan berlangsung selama empat hari. “Metode
pelaksanaan Rakerkesda berupa ceramah dari nara sumber Dinkes Provinsi
Kalbar, Diskusi Panel hasil kegiatan dan study kasus atau study
pembelajaran ke Puskesmas Bunut Hilir,” papar Harisson.
Ia melanjutkan, ada empat tujuan dilaksanakan Rakerkesda ini.
Pertama, untuk mengevaluasi pencapaian program kegiatan kesehatan tahun
2013 sampai pertengahan tahun 2014 dan mengidentifikasi faktor-faktor
yang menjadi penghambat atau pendorong dalam pencapaian program
tersebut.
Kedua, kata Harisson menyusun program kegiatan pelayanan kesehatan
prioritas yang akan dilaksanakan pada tahun 2015. Ketiga, menyusun
program kegiatan dalam rangka peningkatan mutu pelayanan kesehatan
difasilitas kesehatan tingkat pertama dalam hal ini Puskesmas dan rumah
sakit pratama. ”Terakhir menyusun langkah-langkah pemantapan pelaksanaan
JKN (Jaminan Kesehatan Nasional),” pungkas Harisson.
Sementara Bupati Kapuas Hulu, AM Nasir mengingatkan kepala SKPD di lingkungan
Pemkab Kapuas Hulu lainnya untuk dapat meningkatkan kinerjanya. Sehingga
mampu memperoleh prestasi seperti yang diraih Dinkes Kapuas Hulu, yakni
sertifikat ISO ISO 9001:2008 dalam penerapan Sistem Manajemen Mutu
(SMM) dari SUV TUV PTE LTD Singapura.
“Berdasarkan laporan Bagian Organisasi, banyak SKPD yang tidak
menyampaikan standar pelayanan minimal. Lapor saja tidak mau, bagaimana
mau dapat prestasi,” ujarnya.
Untuk mendapatkan sertifikat ISO ini tentu ada beberapa katagori
penilaian. Bagaimana manajemennya bagus, masalah perizinan, manajemen
obat, termasuk pelayanan kesehatan pada pasien. “Prestasi ini jangan
hanya sampai disini, mesti dapat diteruskan ke Puskemas-Puskesmas,” kata
Bupati.
Apa yang sudah berhasil diraih Dinkes ini, kata Nasir merupakan
kebanggan bagi Kapuas Hulu. Apalagi Dinkes Kapuas Hulu satu-satunya yang
memperoleh sertifikat ISO ini.
“Kepada Dinkes Kapuas Hulu dan jajaran terima kasih atas prestasinya.
Begitu pula kepada Dinkes Provinsi Kalbar yang telah mendukung sehingga
memperoleh ISO,” ujarnya.
Di tempat yang sama, Kepala Dinkes Provinsi Kalbar, Andy Jap
menuturkan sertifikat ini adalah tuntutan jaman, karena masalah mutu
tidak bisa disepelekan. “Saya memberikan apresiasi kepada Pemda Kapuas
hulu dan Dinkes Kapuas Hulu,” ucapnya.
Mantan Direktur RSUD Sanggau ini mengingatkan agar sertifikat ini
jangan hanya menjadi pajangan semata. Namun mesti diimplimentasikan di
lapangan. “Dinkes bukan kantor, tapi pelayanan. Dengan adanya sertifikat
ini, agar jajaran dibawahnya juga dituntut mampu terakreditasi, seperti
rumah sakit dan Puskesmas,” harap Andy Jap.
Prestasi ini, lanjut dia menunjukkan meski Kapuas Hulu jauh serta
kurang sarana dan prasarana, tapi memiliki SDM yang berkomitmen. Selain
meraih sertifikat ISO, bahkan pada tahun 2014 ini ada dua tenaga
kesehatan teladan nasional dari Kapuas Hulu. “Kekurangan bukan sebagai
penghalang untuk maju dan menjadi lebih baik,” imbuh Andy Jap.
Paradigma kesehatan saat ini, sambung dia harus berubah. Dinkes bukan
hanya mengurus orang sakit, tapi juga yang sehat. Bagaimana menjaga
orang sehat tetap sehat, tanpa mengabaikan bila ada yang sakit.
“Paradigma sehat ini bagaimana memberdayakan masyarakat. Karena tanpa
memberdayakan masyarakat akan mustahil. Kemudian, konsep kedepan
pelayanan primer diperkuat,” demikian Andy Jap.