Monday, 4 March 2013

Lagi, PLN Beli Listrik Malaysia

Putussibau. Ketergantungan masyarakat perbatasan terhadap Malaysia seolah tiada habisnya. Kebutuhan mendasar masyarakat akan listrik pun harus dipasok dari negeri serumpun tersebut. Bahkan rencananya PLN akan menambah daya listrik Malaysia untuk melayani masyarakat perbatasan.
Albert Safaria, Direktur PLN Rayon Putussibau menuturkan untuk melayani masyarakat perbatasan sementara waktu pihaknya membeli listrik Malaysia. Dengan kerjasama ini dirasakan lebih cepat pelaksanaanya serta lebih efesien. Sebab PLN tidak perlu repot-repot lagi membangun pembangkit listrik dan menyiapkan bahan bakarnya. "Pelayanan operasional tetap pada PLN, cuma setrumnya diambil dari Malaysia," ujarnya.
Dipaparkan Albert, PLN Rayon Putussibau memiliki dua unit PLN di perbatasan Kapuas Hulu, yaitu di Desa Badau Kecamatan Badau dan Desa  Nanga Kantuk Kecamatan Empanang. Di Badau PLN murni menggunakan listrik Malaysia. Sementara di Nanga Kantuk sudah memiliki pembangkit sendiri. Namun tetap saja masih membutuhkan listrik dari negeri jiran. "Karena siang dari listrik Malaysia, tapi malam menggunakan listrik kita sendiri," katanya.
Khusus di Kecamatan Badau, saat ini ada sekitatar 800 pelanggan. Kerjasama yang dimulai sejak tahun 2009 ini PLN mengontrak listrik Malaysia sebanyak 400 KVA. "Sistem pembayarannya oleh PLN wilayah Kalbar. Tugas kita mencatat KWH pelanggan dan pelanggan membayar sesuai pemakaiannya," ujar Albert.
Seiring kebutuhan masyarakat akan listrik terus tinggi, PLN pun kembali akan mengimport listrik negara tertangga tersebut. Tujuannya untuk menambah daya atau mengatasi kekurangan listrik. Pasalnya masih banyak masyarakat perbatasan yang masih belum menikmati listrik. Paling tidak diperlukan peningkatan data sebanyak 800 KVA.
Untuk masa transisi, PLN terpaksa membeli listrik dari Malaysia. Kedepannya tentu pemerintah melalui PLN akan berupaya sendiri memenuhi kebutuhan listrik di perbatasan. "Sekarang kita mulai merintis kearah itu," tandas Albert.