*Raih Award of Excellence for Handicrafts 2012
Putussibau. Tidak hanya berhasil meraih juara satu
kategori anyaman serat alam terunik di ajang Dewan Kerajinan Nasional
(Dekranas) tingkat nasional di Jakarta pada Mei lalu. Kerajinan tangan
Keban Bronai yang merupakan anyaman khas Kabupaten Kapuas Hulu meraih
penghargaan dari dunia internasional.
“Ibu Rajemah dari Desa Temuyuk, Kecamatan Bunut Hulu sudah mengharumkan nama Kapuas Hulu, tidak hanya di tingkat nasional, tapi juga di tingkat internasional. Sebab anyaman Koban Bronai mendapatkan Award of Excellence for Handicrafts 2012 South-East Asia Programme di ajang UNESCO Award of Excellence for Handicraft Product, dengan kriteria perajin yang sempurna,” ujar Erlina Wati Nasir SH, Ketua Dekranasda Kabupaten Kapuas Hulu, pada pembukaan pelatihan peningkatan Vocational bagi Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (KUMKM) 2013 anyaman Keban Bronai, Jumat (1/3) kemarin di Hotel Sanjaya, Putussibau.
“Ibu Rajemah dari Desa Temuyuk, Kecamatan Bunut Hulu sudah mengharumkan nama Kapuas Hulu, tidak hanya di tingkat nasional, tapi juga di tingkat internasional. Sebab anyaman Koban Bronai mendapatkan Award of Excellence for Handicrafts 2012 South-East Asia Programme di ajang UNESCO Award of Excellence for Handicraft Product, dengan kriteria perajin yang sempurna,” ujar Erlina Wati Nasir SH, Ketua Dekranasda Kabupaten Kapuas Hulu, pada pembukaan pelatihan peningkatan Vocational bagi Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (KUMKM) 2013 anyaman Keban Bronai, Jumat (1/3) kemarin di Hotel Sanjaya, Putussibau.
Selaku ketua Dekranasda Kapuas Hulu, Erlina menyambut baik
dilaksanakannya pelatihan ini, sebagai sebuah apresiasi positif untuk
mendorong pengembangan produksi kerajinan anyaman Keban Bronai.
Kapuas Hulu yang miliki keanekaragaman kerajinan khas (handicraft)
dan seni budaya. Kekayaan ini membuat produk kerajinan Kapuas Hulu
memiliki struktur dan creative differences yang memberikan potensi dan
daya tarik luar biasa. Apabila dibina dan dikelola dengan baik. Di
antaranya tercermin melalui kreasi Keban Bronai, tenun rotan,
manik-manik yang berasal dari 23 kecamatan di Bumi Uncak Kapuas.
Masing-masing suku dalam satu kecamatan memiliki kekhasan kearifan
lokal seni budaya kerajinan dan sumber daya alam. Sehingga memengaruhi
pula kepada bentuk kreasi produk kerajinan masyarakat.
“Dekranasda Kapuas Hulu telah memfasilitasi dan mendapatkan Hak
Kekayaan Intelektual (HAKI) terhadap enam motif yang berasal dari
berbagai suku di Kapuas Hulu,” kata perempuan yang juga menjabat Ketua
TP PKK Kapuas Hulu ini.
Istri dari orang nomor satu di Bumi Uncak Kapuas ini mengatakan,
Dekranasda Kapuas Hulu telah bersinergi kepada pemda melalui SKPD-SKPD
dalam melakukan pembinaan yang serius terhadap perajin melalui
rangkaian-rangkaian kegiatan. Salah satunya seperti pelatihan vocational
anyaman Keban Bronai ini. Kemudian desain motif dan tata warna, teknik
bertenun, desain serta diversifikasi produk tenun, anyaman serat alam,
sampai kepada lomba desain motif yang dilaksanakan pada tahun 2011.
Erlina pun berterima kasih dan memberikan apresiasi kepada Dekranas
Pusat, Kementerian Koperasi dan UKM serta Disperindagkop Kapuas Hulu
yang telah bersinergi, mulai dari perencanaan sampai dengan pelaksanaan
kegiatan ini. Apalagi sudah memilih Kapuas Hulu sebagai tempat
pelaksanaan pelatihan dan memanfaatkan kerajinan lokal daerah Bumi Uncak
Kapuas.
“Kepada perajin dan pelaku usaha, untuk terus berjuang mengembangkan
kemampuan produksi yang inovatif dan kreatif, juga meningkatkan
keterampilan melalui pelatihan vocational anyaman Keban Bronai, agar
dapat bersaing serta mampu mempertahankan predikat yang pernah diraih
Ibu Siti Rajemah. Manfaatkanlah kerajinan Keban Bronai ini ke dalam
kreasi terunik, indah, dan menarik, sehingga karya para perajin dapat
peluang pasar yang lebih luas, baik di tingkat nasional maupun
internasional,” imbaunya.
Kepala Disperindagkop Kapuas Hulu H Marwan SSos menjelaskan peserta
pelatihan terdiri dari 45 orang dari berbagai kecamatan. Peserta
pelatihan yang direncanakan selama tiga hari ini mulai dari yang sudah
mahir menganyam maupun belum begitu mahir. Dengan pelatihan ini
diharapkan akan ada kreativitas, sehingga tidak monoton model dan warna
itu-itu saja. “Kita berharap anyaman Keban Bronai ini tidak hanya
diminati masyarakat lokal, tapi juga dunia,” ujarnya.
Pelatihan dihadiri Suhatri Syam, Asisten Deputi (Asdep) Peran Serta
masyarakat Deputi Pengembangan SDM Kementerian Koperasi dan UKM RI dan
dihadiri pengurus Dekranas. Hadir pula Terina Timas Mulyana AMd, selaku
Wakil Ketua Dekranasda Kapuas Hulu.