Sunday, 3 March 2013

Anyaman Keban Bronai Menarik Mata Dunia

*Raih Award of Excellence for Handicrafts 2012
Putussibau. Tidak hanya berhasil meraih juara satu kategori anyaman serat alam terunik di ajang Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas) tingkat nasional di Jakarta pada Mei lalu. Kerajinan tangan Keban Bronai yang merupakan anyaman khas Kabupaten Kapuas Hulu meraih penghargaan dari dunia internasional.
“Ibu Rajemah dari Desa Temuyuk, Kecamatan Bunut Hulu sudah mengharumkan nama Kapuas Hulu, tidak hanya di tingkat nasional, tapi juga di tingkat internasional. Sebab anyaman Koban Bronai mendapatkan Award of Excellence for Handicrafts 2012 South-East Asia Programme di ajang UNESCO Award of Excellence for Handicraft Product, dengan kriteria perajin yang sempurna,” ujar Erlina Wati Nasir SH, Ketua Dekranasda Kabupaten Kapuas Hulu, pada pembukaan pelatihan peningkatan Vocational bagi Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (KUMKM) 2013 anyaman Keban Bronai, Jumat (1/3) kemarin di Hotel Sanjaya, Putussibau.
Selaku ketua Dekranasda Kapuas Hulu, Erlina menyambut baik dilaksanakannya pelatihan ini, sebagai sebuah apresiasi positif untuk mendorong pengembangan produksi kerajinan anyaman Keban Bronai.
Kapuas Hulu yang miliki keanekaragaman kerajinan khas (handicraft) dan seni budaya. Kekayaan ini membuat produk kerajinan Kapuas Hulu memiliki struktur dan creative differences yang memberikan potensi dan daya tarik luar biasa. Apabila dibina dan dikelola dengan baik. Di antaranya tercermin melalui kreasi Keban Bronai, tenun rotan, manik-manik yang berasal dari 23 kecamatan di Bumi Uncak Kapuas.
Masing-masing suku dalam satu kecamatan memiliki kekhasan kearifan lokal seni budaya kerajinan dan sumber daya alam. Sehingga memengaruhi pula kepada bentuk kreasi produk kerajinan masyarakat.
“Dekranasda Kapuas Hulu telah memfasilitasi dan mendapatkan Hak Kekayaan Intelektual (HAKI) terhadap enam motif yang berasal dari berbagai suku di Kapuas Hulu,” kata perempuan yang juga menjabat Ketua TP PKK Kapuas Hulu ini.
Istri dari orang nomor satu di Bumi Uncak Kapuas ini mengatakan, Dekranasda Kapuas Hulu telah bersinergi kepada pemda melalui SKPD-SKPD dalam melakukan pembinaan yang serius terhadap perajin melalui rangkaian-rangkaian kegiatan. Salah satunya seperti pelatihan vocational anyaman Keban Bronai ini. Kemudian desain motif dan tata warna, teknik bertenun, desain serta diversifikasi produk tenun, anyaman serat alam, sampai kepada lomba desain motif yang dilaksanakan pada tahun 2011.
Erlina pun berterima kasih dan memberikan apresiasi kepada Dekranas Pusat, Kementerian Koperasi dan UKM serta Disperindagkop Kapuas Hulu yang telah bersinergi, mulai dari perencanaan sampai dengan pelaksanaan kegiatan ini. Apalagi sudah memilih Kapuas Hulu sebagai tempat pelaksanaan pelatihan dan memanfaatkan kerajinan lokal daerah Bumi Uncak Kapuas.
“Kepada perajin dan pelaku usaha, untuk terus berjuang mengembangkan kemampuan produksi yang inovatif dan kreatif, juga meningkatkan keterampilan melalui pelatihan vocational anyaman Keban Bronai, agar dapat bersaing serta mampu mempertahankan predikat yang pernah diraih Ibu Siti Rajemah. Manfaatkanlah kerajinan Keban Bronai ini ke dalam kreasi terunik, indah, dan menarik, sehingga karya para perajin dapat peluang pasar yang lebih luas, baik di tingkat nasional maupun internasional,” imbaunya.
Kepala Disperindagkop Kapuas Hulu H Marwan SSos menjelaskan peserta pelatihan terdiri dari 45 orang dari berbagai kecamatan. Peserta pelatihan yang direncanakan selama tiga hari ini mulai dari yang sudah mahir menganyam maupun belum begitu mahir. Dengan pelatihan ini diharapkan akan ada kreativitas, sehingga tidak monoton model dan warna itu-itu saja. “Kita berharap anyaman Keban Bronai ini tidak hanya diminati masyarakat lokal, tapi juga dunia,” ujarnya.
Pelatihan dihadiri Suhatri Syam, Asisten Deputi (Asdep) Peran Serta masyarakat Deputi Pengembangan SDM Kementerian Koperasi dan UKM RI dan dihadiri pengurus Dekranas. Hadir pula Terina Timas Mulyana AMd, selaku Wakil Ketua Dekranasda Kapuas Hulu.