Friday 25 January 2013

Makanan Tambahan untuk Bayi dan Ibu Hamil

*Pemkab Kapuas Hulu Anggarkan Rp 1,5 Milyar
Putussibau. Pemerintah Kapuas Hulu melalui Dinas Kesehatan menganggarkan dana sebesar Rp1,5 miliar untuk Pemberian Makan Tambahan (PMT) pendamping ASI bagi balita dan pemberian susu bagi ibu hamil.
Secara simbolik PMT diserahkan Bupati Kapuas Hulu AM Nasir SH kepada kepala desa (kades), Selasa (22/1), di Aula Bupati usai pengambilan sumpah dan pelantikan 32 kepala desa.
PMT dari dana APBD ini berisikan bubur untuk balita, susu untuk ibu, dan lain sebagainya. Tujuannya untuk mempercepat penurunan angka gizi kurang balita.
“Kita mengantisipasinya sejak awal kehamilan, sehingga saat melahirkan berat badan bayi cukup. Kemudian balita kita beri susu dan makan tambahan, supaya gizi mereka baik,” ujar Kepala Dinas Kesehatan Kapuas Hulu dr H Harisson MKes.
Program PMT ini, lanjut Harisson, karena Kapuas Hulu memiliki masalah mengenai gizi kurang. Data 2012 jumlah gizi kurang di Kapuas Hulu sebanyak 21 persen dari jumlah seluruh balita. Sedangkan target kasus gizi kurang mesti di bawah 20 persen. Namun dibandingkan Provinsi Kalbar dan nasional, angka gizi kurang Kapuas Hulu lebih rendah. “Sementara Provinsi Kalbar 29 persen dan nasional 27 persen,” jelasnya.
Rp 1,5 miliar anggaran program PMT dibagikan kepada seluruh desa se-Kapuas Hulu berdasarkan jumlah balita dan ibu hamil yang ada di setiap desa. Melalui kades, diharapkan dapat membagikannya lewat posyandu. Harisson berharap PMT ini dapat didukung para kades. Dengan menganggarkan program perbaikan gizi di posyandu melalui ADD. “Penurunan angka gizi kurang ini merupakan tujuan dari MDG's yang harus dicapai 2015,” ujarnya.
Dijelaskan Harisson, untuk gizi kurang masih ditemukan di Kapuas Hulu. Sedangkan gizi buruk tidak ada. “Banyak faktor penyebab gizi kurang. Di antaranya pola asuh yang salah, asupan gizi yang kurang dan lain-lain. Penanganan gizi kurang ini tidak hanya melalui dinas kesehatan, karena perlu sinergis semua instansi. Sebab gizi buruk tidak lepas dari ketahanan pangan, perekonomian masyarakat, dan lainnya,” tuntasnya.