Wednesday 9 January 2013

Bang Haji dan Capres

Nama Rhoma Irama kian terkenal,
ketika ia menyatakan siap maju dalam pilpres 2014 mendatang.
Pemilihan presiden baru akan dilaksanakan pada 2014. Namun nama-nama yang dihubungkan dengan calon presiden pun bermunculan. Ada yang masih malu-malu, ada juga yang tegas menginginkannya. Tapi yang jelas, siapa pun memiliki hak mencalonkan diri menjadi presiden. Karena menjadi presiden adalah hak bagi setiap warga negara yang dijamin konstitusi. Beberapa nama santer diberitakan bakal meramaikan bursa capres 2014, antara lain ARB (Abu Rizal Bakrie), Prabowo Subianto, Megawati, maupun Jusuf Kalla. Selain itu, ada pula wajah-wajah baru seperti Dahlan Iskan, Mahfud MD, maupun Rhoma Irama.
Untuk nama yang terakhir ini, siapa yang tak kenal. Popularitas Rhoma Irama sudah tidak diragukan lagi. Rasa-rasanya tak ada orang yang tak kenal Raja Dangdut itu. Mungkin dari sederet nama yang ada, Rhoma menempati urutan teratas dalam hal popularitas. Namanya kian terkenal ketika ia menyatakan siap maju dalam pilpres 2014 mendatang.
Berbagai tanggapan berdatangan terkait niat Bang Haji itu. Apresiasi maupun dukungan berdatangan, terutama dari para penggemar. Bahkan salah satu partai politik diberitakan memberi sinyal bakal mengusung Bang Haji. Tapi banyak juga yang menilai Bang Haji belum layak. Modal popularitas saja tak cukup untuk menang dalam pertarungan pilpres, apalagi memimpin bangsa sebesar Indonesia.
Bahkan kritikan tersebut sudah menjurus pada cemooh terutama di media sosial, Twitter, Facebook, maupun BlackBerry messenger (BBM). Media dunia sosial kerap menampilkan topik rencana pencapresan Rhoma. Mulai dari nada serius hingga menjadi candaan politik saja.
Banyaknya cemooh itu tak lepas dari kehidupan pribadinya, terutama soal poligami. Hal ini menjadi salah satu sebab ia dianggap tidak layak menjadi orang nomor satu di Indonesia. Sehingga ada sindiran “siapa nanti ibu negaranya”.
Padahal seharusnya kita tidak terlalu mudah mencemooh seseorang. Karena hak seseorang menjadi presiden ditentukan oleh masing-masing individu di bilik suara saat pemilu. Kalau benar Bang Haji menjadi capres, biarlah masyarakat yang menentukannya. Mengapa kita harus sibuk mencela orang lain.
Sedikit gambaran, pastinya semua mengenal Presiden RI Ir Soekarno. Pastinya pula banyak yang setuju bahwa Ir Soekarno negarawan ulung yang pernah dimiliki bangsa ini. Bahkan hingga sekarang banyak pula yang mengidolakannya.
Bukankah Ir Soekarno juga dikabarkan memiliki istri banyak? Toh beliau bisa menjadi negarawan yang baik dan menjadi idola hingga saat ini. Karena antara poligami dengan kemampuan memimpin negara tidak bisa dicampuradukkan. Bukankah poligami tidak melanggar hukum maupun agama.
Hemat saya, yang perlu dikaji apakah Bang Haji mampu memimpin Indonesia. Kalau dianggap mampu, silakan pilih, demikian pula sebaliknya. Jangan mudah mencemooh dan menjelekkan orang lain karena yang mencemooh belum tentu perangainya baik. Bukankah lebih baik kita introspeksi diri? Pada pilpres 2014 nanti, datang saja ke TPS dan coblos sesuai hati nurani. Gitu aja kok repot!!!