Nama Rhoma Irama kian terkenal,
ketika ia menyatakan siap maju dalam pilpres 2014 mendatang.
Pemilihan presiden baru akan dilaksanakan pada 2014. Namun nama-nama
yang dihubungkan dengan calon presiden pun bermunculan. Ada yang masih
malu-malu, ada juga yang tegas menginginkannya. Tapi yang jelas, siapa
pun memiliki hak mencalonkan diri menjadi presiden. Karena menjadi
presiden adalah hak bagi setiap warga negara yang dijamin konstitusi.
Beberapa nama santer diberitakan bakal meramaikan bursa capres 2014,
antara lain ARB (Abu Rizal Bakrie), Prabowo Subianto, Megawati, maupun
Jusuf Kalla. Selain itu, ada pula wajah-wajah baru seperti Dahlan Iskan,
Mahfud MD, maupun Rhoma Irama.
Untuk nama yang terakhir ini, siapa yang tak kenal. Popularitas Rhoma
Irama sudah tidak diragukan lagi. Rasa-rasanya tak ada orang yang tak
kenal Raja Dangdut itu. Mungkin dari sederet nama yang ada, Rhoma
menempati urutan teratas dalam hal popularitas. Namanya kian terkenal
ketika ia menyatakan siap maju dalam pilpres 2014 mendatang.
Berbagai tanggapan berdatangan terkait niat Bang Haji itu. Apresiasi
maupun dukungan berdatangan, terutama dari para penggemar. Bahkan salah
satu partai politik diberitakan memberi sinyal bakal mengusung Bang
Haji. Tapi banyak juga yang menilai Bang Haji belum layak. Modal
popularitas saja tak cukup untuk menang dalam pertarungan pilpres,
apalagi memimpin bangsa sebesar Indonesia.
Bahkan kritikan tersebut sudah menjurus pada cemooh terutama di media sosial, Twitter, Facebook, maupun BlackBerry messenger (BBM). Media dunia sosial kerap menampilkan topik rencana pencapresan Rhoma. Mulai dari nada serius hingga menjadi candaan politik saja.
Bahkan kritikan tersebut sudah menjurus pada cemooh terutama di media sosial, Twitter, Facebook, maupun BlackBerry messenger (BBM). Media dunia sosial kerap menampilkan topik rencana pencapresan Rhoma. Mulai dari nada serius hingga menjadi candaan politik saja.
Banyaknya cemooh itu tak lepas dari kehidupan pribadinya, terutama
soal poligami. Hal ini menjadi salah satu sebab ia dianggap tidak layak
menjadi orang nomor satu di Indonesia. Sehingga ada sindiran “siapa
nanti ibu negaranya”.
Padahal seharusnya kita tidak terlalu mudah mencemooh seseorang.
Karena hak seseorang menjadi presiden ditentukan oleh masing-masing
individu di bilik suara saat pemilu. Kalau benar Bang Haji menjadi
capres, biarlah masyarakat yang menentukannya. Mengapa kita harus sibuk
mencela orang lain.
Sedikit gambaran, pastinya semua mengenal Presiden RI Ir Soekarno.
Pastinya pula banyak yang setuju bahwa Ir Soekarno negarawan ulung yang
pernah dimiliki bangsa ini. Bahkan hingga sekarang banyak pula yang
mengidolakannya.
Bukankah Ir Soekarno juga dikabarkan memiliki istri banyak? Toh
beliau bisa menjadi negarawan yang baik dan menjadi idola hingga saat
ini. Karena antara poligami dengan kemampuan memimpin negara tidak bisa
dicampuradukkan. Bukankah poligami tidak melanggar hukum maupun agama.
Hemat saya, yang perlu dikaji apakah Bang Haji mampu memimpin
Indonesia. Kalau dianggap mampu, silakan pilih, demikian pula
sebaliknya. Jangan mudah mencemooh dan menjelekkan orang lain karena
yang mencemooh belum tentu perangainya baik. Bukankah lebih baik kita
introspeksi diri? Pada pilpres 2014 nanti, datang saja ke TPS dan coblos
sesuai hati nurani. Gitu aja kok repot!!!