LUAR biasa. Kota
Pontianak memecahkan rekor Khataman Alquran terbanyak dan dicatat oleh Museum Rekor
Indonesia (MURI). Betapa tidak, 27.649 peserta membeludak memenuhi Masjid Raya
Mujahidin halamannya, Sabtu (14/10/2017) di Jalan Ahmad Yani. Tak hanya itu,
pokok telok (telur) juga turut memecahkan rekor dengan mencatat sebanyak 2.369 batang.
Manager MURI
Andre Purwardono mengatakan, Khataman Alquran massal yang digelar di Kota
Pontianak ini sangat luar biasa ramainya. Menurutnya, kegiatan ini memecahkan
rekor sebelumnya yang dibukukan oleh Kabupaten Musi Rawas Provinsi Sumatera
Selatan sebanyak 12.500 peserta. “Khataman Alquran massal di Kota Pontianak
berhasil memecahkan rekor sebanyak 27 ribu lebih peserta,” ujarnya.
Sementara itu,
rekor lainnya yang juga dipecahkan Kota Pontianak adalah pokok telok dengan
jumlah total sebanyak 2.369 batang. Jumlah tersebut memecahkan rekor sebelumnya
yang dicatat Kabupaten Indragiri Hilir Provinsi Riau sebanyak 2.025 pokok
telok. “Semoga dengan adanya kegiatan ini bisa membuat Kota Pontianak semakin
berkah, aman dan tentram, tidak ada pergesekan antara satu sama lainnya,” ungkap
Andre.
Wali Kota Pontianak
H. Sutarmidji, SH, M.Hum mengatakan, Khataman Alquran massal ini dalam rangka
Hari Jadi (Harjad) Kota Pontianak ke-246. Pesertanya melibatkan 27 ribu lebih
pelajar mulai dari tingkat SD hingga SMA sederajat. Jumlah tersebut, kata dia,
tingkat sekolah pendidikan sama dengan satu angkatan. “Kita mau lihat program
Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak yakni siswa tamat SMP harus sudah khatam Alquran
dan itu berjalan baik. Sehingga program ini dikatakan sukses,” katanya.
Menurut
Sutarmidji, pelaksanaan khataman ini juga sebagai pendidikan karakter anak,
harus dimulai dengan ajaran agama. Tujuannya memperkuat pendidikan karakter.
“Dan untuk memperkuat pemahaman ajaran agama, mereka harus memahami isi
kandungan kitab suci agamanya masing-masing.
Termasuk salah satunya Alquran sebagai kitab suci umat Islam,” sebutnya.
Rangkaian
Khataman Alquran, para peserta disajikan hidangan makanan ayam panggang, pulut
kuning dan sebagainya. Makanan tersebut ikut melengkapi sebagai salah satu
pelestarian adat budaya melayu Pontianak. “Hari ini kita juga memecahkan rekor
MURI pokok telok terbanyak. Pokok telok ini kan budaya melayu Pontianak dan
Kalbar. Lebih dari dua ribu yang dibawa oleh para peserta khataman Alquran,”
ungkap wali kota dua periode ini.
Dijelaskannya,
pokok telok, sajian hidangan pulut kuning dan ayam panggang tersebut merupakan
satu kesatuan dalam rangkaian kegiatan atau budaya Khataman Alquran di Kota
Pontianak. “Banyak hal yang bisa kita gali dan promosikan dalam Khataman Alquran
maupun hal-hal bersifat tradisional,” ucap Sutarmidji.
Fitra Al Hadi, 13,
salah seorang peserta Khataman Alquran mengaku senang bisa ikut serta dalam
kegiatan ini bersama teman-teman di sekolahnya. “Saya sudah setahun belajar
mengaji dengan guru ngaji. Saya yang datang ke rumah guru ngaji,” kata siswa
kelas VIII SMP 14 Kota Pontianak tersebut.
No comments:
Post a Comment