“Sejaoh ape pun
kau pegi,
Pontianak melekat
di hati
Kampong halaman
tempat kembali
Dimane lahernye
semue janji
Pontianak bejuta
mimpi…”
Itulah penggalan
lirik lagu Pontianak Bejuta Mimpi buah karya musisi asal Kota Khatulistiwa.
Lagu ini hadiah di Hari Jadi (Harjad) Kota Pontianak ke-246 dari musisi papan
atas Indonesia.
“Alhamdulillah Wa
Syukurillah, puji dan syukur kehadirat Allah SWT, karena tanpa karunia-Nya,
tiada sanggup sebuah project ini terwujud,” kata vocalis yang juga producer
Muhammad Irfan Hadari Govinda mewakili Cinte Khaltulistiwa Project Pontianak
Bejuta Mimpi, Minggu (22/10).
Musisi kelahiran
Kota Pontianak ini mengatakan, Pontianak Bejuta Mimpi diciptakan oleh para
musisi asli Kota Pontianak. Bermula dari silaturahim para musisi yang merantau,
mengadu nasib dan telah memutuskan untuk hidup dan menghidupi di Jakarta.
“Didorong juga
dengan besarnya kecintaan, kerinduan kami kepada tanah kelahiran, kampong
halaman kami Kota Pontianak Kalimantan Barat,” jelas Irfan Govinda.
“Akhirnya
lahirlah sebuah lagu yang berjudul: Pontianak Bejuta Mimpi, sekaligus menjadi
persembahan kami untuk Kota Pontianak yang hari ini merayakan hari jadinya yang
ke-246,” sambung vocalis yang akan menyanyikan lagu Pontianak Bejuta Mimpi di
puncak Harjad Kota Pontianak ke-246.
Lagu ini
menceritakan perasaan setiap manusia yang lahir ataupun hanya sekedar singgah
di Kota Pontianak yang harus mengadu nasib di daerah lain. Pasti mereka
memiliki kerinduan akan setiap sisi kota ini yang bertabur kenangan yang telah
dijalani. Suasananya beda, tempat berkumpul keluarga dan sahabat. Beragam macam
kuliner yang selalu membuncahkan kerinduan akan Kota Pontianak.
“Layaknya sebuah
ungkapan masyarakat Pontianak: “barang siape minom aek Kapuas, die akan balek
agik ke sini, ke Kote Pontianak,” ungkap Irfan dengan bahasa melayu
Pontianak-nya yang kental.
Selain dirinya,
Irfan mengatakan, musisi yang berpartisipasi dalam karya sederhana ini meliputi
Amer Fikri/Avanindra (guitarist-arranger) dan Hendri Lamiri/Arwana (violinist).
Ada juga Andi Irfanto/Captain Jack-Stars & Rabbits (drummer), Mc Anderson
Ajung/Sidepony (guitarist), Tambie Pocaro/D’Jons (bassist) dan segenap insan
musik, videografi, fotografi, tari, komedian, tata busana dan sebagainya. “Kami
berharap karya sederhana ini dapat diterima oleh setiap “Budak Pontianak” di
manapun berada, baik di Kota Pontianak atau pun di belahan dunia lainnya,”
harapnya.
Siapa saja yang
terlahir atau pun sekedar singgah di Kota Pontianak, Irfan berharap lagu ini
menjadi syair pengobat rindu akan Kota Pontianak. Penuh kenangan, cerita,
suasana, juga berbagai macam hal baik lainnya. “Terima kasih yang
sebesar-besarnya untuk semua yang telah berpartisipasi, mencurahkan kecintaan
dan kerinduannya di dalam sebuah karya sederhana ini,” sambung Irfan.
Setiap insan yang
mendengarkan lagu ini, selamat memutar kembali kenangan yang telah dilalui.
“Mohon ampun dan maaf jikalau karya sederhana ini ada yang terasa kurang, salah
atau pun tidak sebagaimana
mestinya,” ungkap Irfan merendah.
“Semoga lagu ini
memberikan nilai-nilai positif dan menumbuhkan kecintaan kepada kota tercinta,
Kota Pontianak. Akhir kata, kami yang mengatasnamakan Cinte Khatulistiwa
Project sebagai bentuk kolaborasi musisi dan insan seni lintas generasi Kota
Pontianak, mengucapkan Selamat Ulang Tahun Kota Pontianak yang ke-246, teruslah
besar dan bersinar, juga berkembang menjadi kota yang maju, sejahtera dan
berbudaya,” katanya lagi.
Diakui Irfan,
Pontianak Bejuta Mimpi karya musisi Kota Pontianak kini telah sukses di kancah
musik nasional. Lagu yang akan mereka persembahkan spesial untuk Kota Pontianak
itu, proses video klipnya sudah selesai. Beberapa tempat yang menjadi ikonik
kota yang di lewati garis Khatulistiwa itu pun tak ketinggalan menjadi sasaran
utama mereka.
“Syuting empat
hari di Pontianak. Tempatnya pun merupakan ikonik Kota Pontianak seperti Masjid
Jami Abdurrahman, Masjid Raya Mujahidin, Katedral, Alun-alun Kapuas, Tugu
Khatulistiwa dan D'gulist, Pasar Flamboyan, Sungai Kapuas, Kelenteng serta
warung kopi,” papar Ifan.
Semua elemen yang
ada di Kota Pontianak mereka cover masuk dalam video klip. Semua yang berbau
Pontianak, tidak hanya tempat-tempatnya saja, tetapi ada juga rumah zapin yang
membudayakan corak insang. Kata Ifan, nantinya semua bisa dilihat, minimal di
youtube.
“Itu ade empat
Production House Budak Pontianak yang kolaborasi membuatnye, ade Tujuh Semut
& Owl Films & Haldream & Vkids yang membuat video klipnye,” jelas
Ifan dengan logat Pontianak.
Beberapa model
asal Kota Pontianak juga mereka libatkan. Seperti Chintya Fabyola yang merupakan
Putri Indonesia asal Kalbar dan Andi Jepank, local talent Pontianak untuk model
utamanya. Ada juga Nadia Sarosa untuk tari melayu dan Didit Kecot untuk pencak
silatnya serta Hadi dan Uke rumah jepin untuk fashion Tari Dayak.
Dijelaskan Ifan
Govinda, hari ini, Senin (23/10) dia dan musisi asal Kota Pontianak akan
menyerahkan karya ini secara simbolis dalam bentuk plakat, CD audio dan DVD
video klip kepada Wali Kota Pontianak H. Sutarmidji, SH, M.Hum selaku
perwakilan Pemerintah Kota Pontianak. Kemudian Sultan Pontianak IX Sy. Machmud
Melvin Alkadrie, SH sebagai perwakilan Istana Kadriyah Pontianak tonggak awal
budaya Kota Pontianak. “Jika tidak ada halangan saya dan kawan-kawan di Jakarta
akan release #PontianakBejutaMimpi di Indonesian Morning Show NET Tv,”
tutupnya.