*Meraih Juara I Dekranasda Tingkat Nasional
Putussibau. Koban Bronai merupakan anyaman terunik
yang dimiliki Kabupaten Kapuas Hulu. Bahkan Koban Bronai sempat menjadi
juara satu kategori anyaman serat alam terunik saat Dekranasda tingkat
nasional di Jakarta pada Mei lalu.
Koban Bronai yang berhasil mengharumkan Kalbar dan Kapuas Hulu ini lahir dari tangan terampil Rajemah, warga asal Desa Temuyuk, Kecamatan Boyan Tanjung. Rajemah merasa bangga dengan buah karya tangannya yang telah ditekuni sejak berumur tujuh tahun dapat menjadi anyaman terunik se-Indonesia. “Saya menganyam Koban Bronai ini sudah dilakukan sejak kecil, sekitar umur tujuh tahun. Ibu saya sendiri yang mengajarkannya. Sudah banyak saya buat, dan akhirnya mendapatkan juara saya senang,” katanya.
Koban Bronai yang berhasil mengharumkan Kalbar dan Kapuas Hulu ini lahir dari tangan terampil Rajemah, warga asal Desa Temuyuk, Kecamatan Boyan Tanjung. Rajemah merasa bangga dengan buah karya tangannya yang telah ditekuni sejak berumur tujuh tahun dapat menjadi anyaman terunik se-Indonesia. “Saya menganyam Koban Bronai ini sudah dilakukan sejak kecil, sekitar umur tujuh tahun. Ibu saya sendiri yang mengajarkannya. Sudah banyak saya buat, dan akhirnya mendapatkan juara saya senang,” katanya.
Diceritakan perempuan yang sudah menginjak usia 50 tahun ini, Koban
Bronai anyamannya melalui beberapa tahapan, dengan bahan baku sebuah
tanaman yaitu perupuk. Kemudian bahan baku tersebut direbus terlebih
dahulu selama sekitar satu jam, kemudian dijemur selama dua hari.
Selanjutnya, bahan perupuk kering tersebut diolah dan dirajut selama
empat hari untuk membentuk sebuah Koban Bronai ukuran 4x3 cm. Untuk
finishing yang lebih baik, Koban Bronai tersebut bisa ditimpa kembali
dengan rajutan bahan baku rasau. “Dulunya Koban Bronai ini sebagai tempat menyimpan uang dan menjadi
penangkal gaib. Namun sekarang telah digunakan untuk menyimpan sirih dan
pinang,” jelasnya.
Sementara itu, Harun, Kabid Perindustrian di Dinas Perindustrian,
Perdagangan dan Koperasi (Disperindagkop) Kapuas Hulu, menuturkan, Koban
Bronai menjadi juara satu tingkat nasional dalam rangka penilaian
Anyaman Serat Alam Terunik pada saat Dekranasda tingkat nasional di
Jakarta pada bulan Mei lalu. “Ini juga yang turut membuat Kalbar menjadi
juara umum,” terangnya.
Secara industrial, lanjut Harun, motif Koban Bronai tersebut akan
dikembangkan ke arah item lain. Layaknya diterapkan untuk dibentuk
menjadi sebuah tas, topi, ataupun baju, sehingga bisa menjadi item khas
Kapuas Hulu yang bisa memiliki nilai jual tinggi. “Koban Bronai dan motifnya ini sendiri tentu akan kita wacanakan untuk dipatenkan agar menjadi item khas Kapuas Hulu,” ujarnya.