Wednesday 26 March 2014

Budiana Firmansyah Duta LH Kapuas Hulu 2014

Putussibau. Ns. Budiana Firmansyah SKep akhirnya dinobatkan sebagai Duta Lingkungan Hidup (LH) Kapuas Hulu 2014. Pria ini menyingkirkan finalis lainnya digrand final pemilihan Duta LH Kapua Hulu yang dibuka Bupati AM Nasir SH, Sabtu (22/3) malam di Gedung Indor, Putussibau.
Kepala Kantor LH Kapuas Hulu Dini Ardianto SIP mengatakan penyelenggaraan pemilihan Duta LH berlangsung sejak tanggal 18-22 Maret, bertempat di Hotel Merpati dan Kantor LH Kapuas Hulu. Peserta yang mendaftar sebanyak 50 orang. Tapi berdasarkan hasil seleksi pendaftaran oleh panitia, yang memenuhi syarat menjadi finalis hanya 32 orang, terdiri dari 15 putri dan 17 putra. "Adapun tujuan utama dari pemilihan duta ini untuk mengkampanyekan LH kepada masyarakat untuk melestarikan LH, terutama bagi generasi muda," katanya.
Dijelaskan Dini, Kantor LH Kapuas Hulu baru dua kali menyelenggarakan pemilihan Duta LH, yaitu sejak 2013. Bila pemilihan Duta LH Kapuas Hulu yang diselenggarakan sebelumnya ada sepasang, yaitu Duta LH putra dan Duta LH putri, tapi sekarang yang dicari hanya satu. Ini berdasarkan petunjuk dari Kementerian LH dan BLH Provinsi Kalbar. "Setelah pemilihan ini, maka Duta LH Kapuas Hulu 2014 dan juara ranner up 1 akan dibawa diajang tingkat Provinsi Kalbar," katanya.
Tahun lalu, lanjut Dini walaupun dengan persiapan yang minim, namun berkat dukungan semua pihak Duta LH Kapuas Hulu 2013 atas nama Klothilde Sikun SSI terpilih sebagai Duta LH Provinsi dan akan mewakili Kalbar diajang pemilihan duta LH tingkat regional Kalimantan. "Kami Kantor LH Kapuas Hulu dan para duta LH berusaha akan menghijaukan kembali Kapuas Hulu, untuk itu mohon dukungan semua instansi," kata Dini.
Semantara Bupati menuturkan kegiatan pemilihan duta ini adalah mengkampanyekan pentingnya menjaga dan melestarikan lingkungan hidup serta membentuk agen sosial dari generasi muda yang peduli terhadap LH, khususnya di Kapuas Hulu dan Indonesia pada umumnya. Duta LH memiliki peranan penting terhadap keberlangsungan kelestarian LH. "Sebagai Duta, haruslah peka dan peduli dengan lingkungan sekitarnya. Sebagai bagian dari generasi muda Duta LH dituntut harus memahami arti pentingnya keseimbangan lingkungan bagi alam semestas," terang Nasir.
Beberapa contoh nyata yang harus menjadi perhatian generasi muda terutama Duta LH 2014 adalag masalah pemanasan global, illegal manning, illegal logging, sampah dan limbah bahan berbahaya dan beracun (limbah B3) dan masalah lainnya. Duta LH juga diharapkan mampu memberikan pemahaman yang benar tentang LH. Sebagai Duta LH, harus memiliki wawasan yang luas terhadap seluruh disiplin ilmu, terutama yang erat kaitannya dengan LH. "Kegiatan pemilihan Duta LH adalah program dari pemerintah pusat dalam hal ini Kementerian LH, dimana merupakan kewajiban bagi kita untuk melaksanakannya sesuai dengan amanah UU Nomor 32/2009 tentang Pengelolaan dan Perlindungan LH dan UU Nomor 17/2012 tentang Pedoman Keterlibatan Masyarakat Dalam Pengawasan Analisis Dampak Lingkungan dan Izin Lingkungan," papar Bupati.
Pemda Kapuas Hulu, sambung Nasir menyambut baik kegiatan pemilihan Duta LH ini. Apalagi tahun lalu dari hasil pemilihan Duta LH yang dilakukan ditingkat kabupaten menjadi yang terbaik pada pemilihan Duta LH ditingkat Provinsi Kalbar 2013. Ini tentu merupakan suatu kebanggaan bagi Kapuas Hulu.
Kepada yang terpilih menjadi duta, Bupati mengharapkan dapat menyampaikan pesan-pesan moral mengenai lingkungan kepada masyarakat dan juga dapat melakukan aktivitas-aktivitas yang berpihak kepada lingkungan. Kemudian memiliki komitmen serta kepedulian terhadap kelestarian LH. "Selain itu, diharapkan nantinya dapat membawa harum nama Kabupaten Kapuas Hulu pada pemilihan Duta LH ditingkat Provinsi Kalbar," pungkas Nasir.
Hadir pada grand final pemilihan Duta LH ini ketua GOW Kapuas Hulu Ny. Terina Timas Mulyana AMd, Kapolres Kapuas Hulu AKBP Mahyudi Nazriansyah SIK, Kepala SKPD dan tamu undangan lainnya. Pada kesempatan tersebut, panitia juga mengundang Duta LH Regional Kalimantan 2013 dan para orang tua 23 finalis. Bahkan saat grand final ini berlangsung, gedung Indoor dipenuhi para pendukung masing-masing finalis.

Duta LH Kalbar Persiapkan Diri ke Ajang Regional Kalimantan

Putussibau. Duta Lingkungan Hidup Kalbar 2013 asal Kabupaten Kapuas Hulu, Klothilde Sikun SSI kini tengah mempersiapkan diri untuk ajang pemilihan Duta Lingkungan Hidup (LH) Regional Kalimantan. Wanita yang sebelumnya juga dinobatkan sebagai Duta LH Kapuas Hulu ini pun menyatakan sangat siap tampil dikegiatan yang direncanakan digelar pada bulan Mei 2014 di Pontianak.
“Semenjak saya jadi duta, sudah pastinya saya sudah siap, mulai dari wawasan tentang isu lingkungan general di seluruh dunia, terutama terhadap isu adanya perubahan iklim, global warning dan lainnya, saya sudah mempelajarinya,” katanya, Kamis (20/3) kemarin.
Sambil mempersiapkan diri mewakili Kalbar, Klothilde pun terus berupaya mengkampanyekan pendidikan lingkungan hidup pada masyarakat, khususnya kepada generasi muda. Sebab generasi muda gar harus lebih ditingkatkan kesadaran dan peduli terhadap kondisi lingkungannya. “Saya cenderung memkampanyekan ke generasi muda, dibandingkan dengan generasi yang lain,” ujarnya.
Maka dari itu dirinya sebagai bentuk persiapannya menuju pemilihan Duta LH tingkat Regional Kalimantan, Klothilde ingin terus mengkampanyekan lingkungan hidup. Pasalnya sebagai duta LH, itu merupakan kewajibannya. “Kampanye yang saya lakukan sebagai bahan tambahan wawasan dalam menghadapi pemilihan Duta Lingklungan Hidup tingkat Regional Kalimantan,” ucapnya.
Klothilde pun berjanji kepada masyarakat Kalbar pada umumnya dan Kapuas Hulu khususnya untuk mengerahkan kemampuannya pada ajang pemilihan duta LH Regional Kalimantan nanti. Ia pun berharap dukungan dari masyarakat maupun pemerintah untuk dapat memberikan support agar berhasil membawa nama harum bagi Kalbar dan Kapuas Hulu.

Sunday 16 March 2014

Desa Tembang Panen Raya Ikan di Danau Lindung

Bunut Hilir. Masyarakat Desa Tembang Kecamatan Bunut Hilir Kabupaten Kapuas Hulu Provinsi Kalimantan Barat panen raya ikan di danau lindung Keliling, Kamis (14/3) siang. Bersama warga, panen raya ini juga diikuti Bupati AM Nasir SH, Wakil Bupati Agus Mulyana SH MH, Ketua DPRD Ade M Zulkifli SAP dan beberapa Kepala SKPD dilingkungan Pemkab Kapuas Hulu.
Panen raya ini melibatkan seluruh masyarakat Desa Tembang, mulai dari orang dewasa hingga anak-anak, laki-laki dan perempuan. Dari hasil panen tersebut sedikitnya 2 ton ikan berhasil panen. Kebanyakan jenis ikan entukan, tapi ada juga jenis ikan lais, belida, gurami, baung, dan lain-lain. “Panen raya seperti inu sudah dilakukan dua kali sejak danau lindung Keliling ini mulai dilesatrikan sejak 1,3 tahun lalu. Dalam sekali panen, danau lindung Keliling ini bisa menghasilkan ikan sebanyak 2  sampai 4 ton,” kata Aryo Tamin Kepala Desa Tembang.
Untuk melestarikan ikan-ikan yang ada di danau lindung Keliling, desa Tembang memiliki hukum adat sendiri. Sehingga siap pun dia tidak bisa sembarangan menangkap ikan di danau tersebut. “Bagi siapa saja yang ketahuan menangkap ikan dengan tuba, rawen, nyentrum dan lainnya, maka kita sangksi dengan hukum adat yakni selain semua peralatannya disita, mereka juga harus membayar denda sebesar Rp 25 juta,” tegas Aryo.
Untuk melestarikan dan pengawasan serta pengelolaan hasil ikan di Danau Lindung Keliling yang memiliki luas sekitar 900 hektar ini, diakui Aryo, pihaknya tidak bisa melakukan sendirian. Mereka sangat perlu bantuan dan peran pemerintah daerah. “Untuk melestarikan danau lindung Keliling ini belum ada SK Bupati agar pengawasan lebih kuat, belum memiliki Pos Pengawasan, belum memiliki stegher atau pangkalan bagi setiap sampan untuk masyarakat jika melakukan panen raya, belum ada memiliki akses darat menuju Danau Keliling, perlu dana operasional dalam penyiangan sungai, butuh perumahan sekitar Danau Lindung, dan lain-lain. Berbagai kendala ini pernah disampaikan kepada pemerintah, tapi belum terealisasi. Semoga saja pak Bupati segera mewujudkan keinginan kami,” terangnya.
Ditambahkan Aryo, hasil panen ikan dari Danau Lindung Keliling biasanya dijual dan dikonsumsi sendiri oleh masyarakat setempat. Pihaknya juga mengharapkan pada Dinas Perikanan Kapuas Hulu, untuk membantu  bagaimana mengelola hasil panen ini menjadi produk andalan Desa Tembang. “Kepada masyarakat selalu kita minta untuk menjaga dan melestarikan lagi Danau Lindung Keliling ini. Dengan menjaga dan melestaraikan Danau Lindung Keliling ini, ikan-ikan tidak akan pernah habis sampai anak cucu kedepan,” tutup Aryo.
Sementara itu Bupati memberikan apresiasi yang tinggi kepada masyarakat Desa Tembang. Pasalnya mereka memiliki komitmen kuat menjaga dan melestarikan danau lindung Keliling, sehingga mampu menghasilkan ikan yang begitu banyak. “Ini merupakan potensi Kapuas Hulu, semoga saja Desa Tembang bisa menjadi andalan kita untuk mempromosikan ke berbagi daerah maupun negara,” ujar Bupati.
Dijadikannya danau Keliling sebagai danau yang dilindungi, merupakan keinginan kuat dari masyarakat. Ini perlu mendapatkan dukung pemerintah. Nasir pun berjanji danau lindung Keliling ini akan segera dikeluarkan SK Bupati sebagi wujud keseriusanpemerintah. “Apa yang dilakukan masyarakat disini sesuai dengan program pemerintah yakni menciptakan Kapuas Hulu berkawasan lingkungan yang ramah. Terhadap keluhan-keluhan yang disampaikan Kepala Desa, akan kita tampung dan menjadi prioritas kedepannya. Untuk itu, masyarakat Desa Tembang diharapkan untuk bersabar,” ungkapnya.
Ikan-ikan yang ada di danau lindung Keliling ini, sambung Bupati merupakan tabungan masa depan bagi masyarakat. Makanya, Nasir berharap agar masyarakat dapat menjaga dan melestarikan danau ini. “20 tahun yang lalu, kita merupakan peringkat pertama  penghasil ikan air tawar terbanyak di Indonesia, tidak tahu sekarang. Mungkin akibat ulah manusia yang tidak menjaga dan melestarikan ikan yang ada, kita tidak sehebat dulu lagi. Karena ini bukan hanya tanggung jawab seseorang, namun ini tanggung jawab kita bersama, mari kita lestarikan Danau Lindung Keliling ini demi masa depan anak-anak-kita,” himbau Bupati.

Penangkapan Ikan Pakai Tuba dan Alat Setrum Akan Ditertibkan

Putussibau. Tim Terpadu Penanggulangan Aktivitas Illegal Fishing Kapuas Hulu menggelar rapat koordinasi di aula Dinas Perikanan Kapuas Hulu, Selasa (11/3). Pertemuan yang dipimpin langsung Wakil Bupati (Wabup) Kapuas Hulu, Agus Mulyana selaku ketua umum tim pelaksana itu menyusul semakin maraknya aktivitas penangkapan ikan menggunakan tuba dan alat setrum.
Hadir pada rapat koordinasi itu, Polres, Kejaksaan, Kantor Lingkungan Hidup, Satpol PP, dan lainnya. “Rapat ini untuk penanganan masalah penangkapan ikan dengan tuba dan setrum oleh masyarakat,” kata Ir Rismawati, Plt Kepala Dinas Perikanan Kapuas Hulu.
Rismawati mengatakan, Tim Terpadu Penanggulangan Aktivitas Illegal Fishing ini dibagi dua. Pertama tim pelaksana yang diketuai Wakil Bupati dan tim satgas penindakan yang diketuai Plh. Sekda Kapuas Hulu. “Tim ini dibentuk berdasarkan SK Bupati Nomor 405 Tahun 2013,” terang dia.
Sementara itu, Agus Mulyana menuturkan, pertemuan ini dalam rangka menindaklanjuti SK Bupati tentang Pembentukan Tim Penanggulangan Aktivitas Illegal Fishing di Kapuas Hulu. Terutama menyikapi laporan bahwa di tempat-tempat tertentu ada masyarakat menangkap ikan di luar ketentuan.
“Tentunya hal ini tidak bisa disikapi sendiri, tapi perlu dilakukan pertemuan. Dari rapat koordinasi ini tentu akan ada rekomendasi yang akan disampaikan kepada bupati dan nanti akan disampaikan kepada tim satgas,”  kata Wabup.
Selanjutnya, dijelaskan Agus, tim satgas nanti akan melakukan pertemuan kembali dengan mengundang semua yang terlibat dalam keputusan itu, termasuk seluruh kapolsek dan seluruh camat. “Paling tidak dengan pertemuan itu nanti diberikan informasi langkah-langkah apa yang akan diambil, tapi nanti rekomendasinya akan kita persiapkan,” ucap Wabup.
Dibentuk tim penanggulangan ini merupakan juga didasarkan pada Perda Nomor 8 Tahun 2009 tentang Pengelolaan dan Pengawasan Konservasi Sumber Daya Ikan di Perairan Umum Kapuas Hulu.
“Tapi sebenarnya pengawasan sendiri oleh masyarakat adat setempat sangat kuat. Hanya saja Kapuas Hulu wilayahnya sangat luas dan sungai-sungai begitu panjang. Begitu juga dengan anak-anak sungai sangat banyak,” ujar Agus.
Oleh karena itu, menurut dia masyarakat juga tidak memiliki kemampuan secara menyeluruh untuk melakukan pengawasan. Sehingga perlu ada langkah dari tim terpadu dalam menyikapi persoalan tersebut.
Wabup mengingatkan, aktivitas menangkap ikan dengan menggunakan cara-cara di luar ketentuan itu akan membawa dampak ketika masyarakat membeli ikan. Karena tidak akan tahu apakah ikan itu ditangkap dengan menggunakan zat kimia, setrum atau sebagainya.
“Kalau tim ini tidak turun melakukan pendekatan-pendekatan kepada masyarakat untuk menggali informasi, kita tidak akan tahu persis. Paling tidak dengan rapat ini kita tahu apakah memang yang dilaporkan atau yang terjadi itu benar atau tidak. Kita tidak mau memvonis dulu, tapi kita setidaknya mengelaminir jangan sampai ke depan semakin susah, itu tujuan kita,” tutup Agus.

Sunday 2 March 2014

BPPT Minta 250 Ton Beras Raja Uncak Untuk Dipasarkan Secara Nasional

Putussibau. Kepala Dinas Pertanian, Tanaman Pangan dan Peternakan Kapuas Hulu Drs Abdurrasyid MM mengklaim beras Seluang atau yang dikenal dengan nama Raja Uncak memiliki kualitas terbaik di Indonesia. Hal ini diketahui setelah Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi  (BPPT) melakukan riset selama dua tahun di Bumi Uncak Kapuas.  
“Dari hasil uji lab BBPT Pusat tersebut, beras Raja Uncak atau beras Seluang kualitasnya bisa mengalahkan Rojo Lele dari Cianjur, yang merupakan beras nomor satu di Indonesia saat ini,” terangnya, Kamis (27/2).
Pihak BPPT pun meminta kepada Pemkab Kapuas Hulu untuk menyediakan 250 ton beras Raja Uncak untuk dilakukan uji pemasaran secara Nasional di tahun 2014 ini. Pihak BPPT pun memprediksikan beras Raja Uncak dapat dipasarkan dengan harga Rp 35.000/Kg.  "Untuk hasil ubin padi Raja Uncak di Dusun Sauwe Desa Melapi Kecamatan Putussibau Selatan kemarin hanya 3,8 ton gabah/hektar, mungkin kalau sudah diterapkan teknologi bisa 6 ton gabah kering. Kalau disuruh memenuhi 240 ton itu, saya rasa belum mampu, karena padi Raja Uncak yang ada saat ini belum luas areal tanamnya," tutur Rasyid, sapaan akrabnya.
Mengingat beras Raja Uncak ini memiliki nilai ekonomis yang tinggi, Pemkab Kapuas Hulu pun merencanakan untuk mematenkannya. Pematenan tersebut merupakan inisiasi langsung Bupati Kapuas Hulu, AM Nasir SH. Tak hanya itu, Dusun Sauwe yang saat ini mengembangkan padi Raja Uncak juga akan dijadikan pilot project pengembangan sektor pertanian. “Bupati sudah tegaskan agar benih padi Raja Uncak tidak dijual keluarkan dulu, harus murni di Kapuas Hulu karena akan dipatenkan. Benih ini hanya bisa tumbuh dilahan setengah kering dan setengah basah seperti di Dusun Sauwe. Dari itu Dusun Sauwe akan dijadikan pilot project,” tegas Rasyid.
Dipaparkan Rasyid, lahan pertanian padi Raja Uncak di desa Sauwe saat ini ada 35 hektar. Areal tanam ini akan ditambah lagi antara 25  hingga 30 hektar. Untuk itu, pihaknya sedang memastikan kesiapan petani untuk perluasan lahan. “Bisa saja luas lahan ditambah sampai 100 Hektar, tapi kalau petani belum siap tentu tidak akan maksimal hasilnya. Tak hanya Dusun Sauwe yang difokuskan pengembangan padi ini,  direncanakan 1 ton benih padi Raja Uncak akan diuji coba di kecamatan lain. Kalau 40 persen saja wilayah pertanian Kapuas Hulu berhasil, saya yakin petani akan makmur,” ulasnya.
Terkait pengembangan Sauwe sebagai pilot project, Pemkab Kapuas Hulu bekerja sama dengan Bank Indonesia (BI) . Untuk tahun 2014 ini, BI membantu petani Kerinsiu Makmur Sauwe dua unit power-tracer (mesin perontok padi) dan satu unit mesin RMU (penggiling padi). Sementara itu Pemerintah Pusat juga membantu dengan program SL-PTT (Sekolah Lapangan-Pengelolaan Tanaman Terpadu) berupa perluasan lahan 6.000 hektar. Lahan basah 3.000 hektar, lahan kering 3.000 hatare. “Total lahan tersebut akan disesuaikan dengan daerah. Khusus untuk lahan basah akan dilakukan pencetakan sawah, semetara untuk lahan kering akan disuprodi perbantuan berupa benih bersertifikasi,” ujar Rasyid.
Agar pengembangan sektor pertanian di Kapuas Hulu berhasil, Rasyid menghimbau kepada masyarakat, agar mengelola lahan dengan baik. Disamping itu tetap kompak dalam mengembangkan padi Raja Uncak. “Yang diminta pada para petani, tolong jaga mutu, jaga kelangsungan produksi. Kalau ini sudah bisa, tinggal kompak manusianya. Saya yakin sektor pertanian bisa maju,” imbau Rasyid.